Skandal
Skandal
'Kalau orang cantik lagi marah tempat yang didatangi tempat olahraga ' axel mengomentari kebiasaan leiya yang aneh itu.
"Terima kasih dokter " ucap leiya ketika mereka sudah sampai di rumah leiya.
Axel tersenyum malu melihat leiya yang memberikan senyuman yang begitu manis padanya.
Dia berjalan menuju motor miliknya, dan melihat ponsel miliknya.
'Mau apa ellen nelpon? ' axel melihat sepuluh panggilan tidak terjawab di ponselnya dari sahabatnya itu.
Ketika dia hendak menelpon ellen kembali, dia mendapat sebuah panggilan dari yunna.
"Halo prince A yang paling ganteng, baik hati dan tidak sombong " suara yunna terdengar ketika axel menerima telpon darinya.
"Kemana aja kakakku sayang,,, " lagi-lagi yunna bicara.
"Baca pesanku sekarang! " yunna lalu menutup telponnya tanpa menunggu axel untuk menjawabnya.
Axel dengan cepat membaca pesan dari yunna, dia melihat sebuah screenshoot yang yunna kirimkan padanya.
'Ini apa? ' axel mengerutkan dahinya, dia membaca sebuah berita gosip yang yunna kirimkan padanya.
Ketika dia lebih banyak membaca ceritanya, artis dengan inisial 'E ' yang fotonya yang pakaian atasannya terbuka dalam kondisi mabuk itu menggegerkan dunia maya.
'Ellen maafkan aku! ' dengan cepat axel menghidupka mesin motornya.
Dia baru tahu alasan ellen menghubunginya sampai sepuluh panggilan dan tidak dihiraukan olehnya.
Axel pergi menuju ke sebuah apartemen tempat ellen tinggal dan mencoba menemuinya, dia merasa menyesal karena telah mengabaikan panggilan dari sahabatnya itu.
'Kamu jangan marah denganku! ' lagi-lagi axel berkata ketika dia berada di dalam lift menuju ke tempat ellen.
Ketika pintu lift terbuka dia melihat sudah berkerumun orang-orang dari wartawan yang sedang menunggu ellen untuk menyampaikan sebuah konfirmasi.
Axel membatalkan niatnya untuk pergi ke tempat ellen dan kembali, dia mencoba menghubungi ellen yang tidak mengangkat teleponnya.
'Ayo ellen angkat,,, ' axel semakin merasa bersalah ketika telepon darinya tidak diangkat oleh ellen.
Dia kebingungan mencari dimana ellen sekarang ini.
Di lain tempat, nita yang baru saja keluar dari ruang rapat siang ini berjalan sendirian menuju ke ruangannya.
"Ibu,,, " suara seseorang berbisik ke arah nita.
Mendengar suara samar-samar yang dia kenal, nita lalu menghentikan langkahnya dan berbalik.
Nita menyipitkan matanya, melihat sosok perempuan memakai outer big size hoodie berwarna abu tua, dengan topi hitam di kepalanya dan memakai masker di wajahnya.
Ketika nita mencoba mengenalinya,sosok itu dengan cepat meraih tangan nita dan membawa nita untuk ikut berjalan dengannya.
"Ibu ini aku, ellen " dia membuka masker di wajahnya sekilas dan memakainya kembali.
"Ellen " nita bernafas lega, ternyata sosok yang sedari tadi di curigainya itu adalah ellen sahabat putranya.
"Bawa aku keruangan ibu " ucapnya, "ada yang harus aku ceritakan sama ibu "
Nita berjalan terseret-seret karena ellen berjalan begitu cepat, dia juga heran melihat penampilan ellen yang tidak seperti biasanya.
Dia terlihat seperti sedang menghindari sesuatu sekarang ini. Karena ruangan nita di kelilingi oleh kaca semua orang yang melihatnya.
"Aku pinjam ruangan dokter ya " nita meminta ijin pada karin yang kebetulan sedang duduk di kursi nurse station sendirian.
"Ruangan suami sendiri tidak perlu ijin " karin tertawa kecil melihat sahabatnya itu walaupun dia sudah menikah dengan yoga begitu lama tetapi di tempatnya bekerja nita selalu menghormatinya sebagai konsulen.
Nita menanggapinya dengan senyuman, membuka pintu kantor yang selalu yoga pakai untuk rapat dengan staf ruang bersalin.
"Masuklah dulu " ucap nita pada ellen, "ibu mau menyimpan buku ini dulu "
"Iya " ellen dengan cepat masuk ke dalam ruangan sendirian.
"Ibu kesini sebentar! " erin yang muncul dari ruang tindakan tiba-tiba memanggil nita.
"Sudah tahu gosip paling heboh pagi ini? " lalu erin bertanya pada nita.
Karin yang mendengar suara erin yang tidak pernah pelan walaupun membicarakan sebuah rahasia dengan cepat melompat dan menghampirinya.
"Ada apa? " tanya karin.
Nita terkejut ketika melihat karin sudah ada di belakangnya, "kalau sama gosip pasti cepet! "
Karin terkekeh, karena selama ini nita jarang sekali membahas hal-hal yang berbau ghibah, dia selalu bicara yang bila faktanya sudah jelas sehingga tidak membuat sebuah praduga. Tapi itu membuatnya tidak menyenangkan karena tidak pernah membicarakan orang lain.
"Tadi pagi di tempat aku absen kehadiran, ada berita panas " ucap erin, "banyak yang membicarakan putri dokter kim yang menjadi model dan artis itu foto vulgarnya dengan laki-laki tersebar! "
"Ya ampun! " karin bereaksi dengan sangat berlebihan, dia lalu menggelengkan kepalanya menyayangkan putri dari orang tua yang hebat itu ternyata salah pergaulan karena perceraian kedua orang tuanya.
"Kasihan kan bu dokter kim " ucap erin, "saya seperti merasakan apa yang ada dalam hatinya, pasti sakit sekali melihat putrinya membuat sebuah skandal! "
Erin berkata seperti itu karena rasa keibuannya yang muncul setelah dia memiliki seorang putri, dia tahu betapa sulitnya menjadi orang tua sekarang ini. Terlebih dia yang harus meninggalkan putrinya dengan pengasuh karena harus bekerja.
Nita terdiam, dia lalu menatap ke arah kantor dimana ellen sudah berada di dalamnya. Dia pasti mendengar semua yang sedang dibicarakan oleh kedua rekannya itu.
"Maaf lama " ucap nita ketika dia masuk ke dalam kantor dan menghampiri ellen. Dia membuka sebuah kulkas yang di dalamnya ada beberapa air minum yang sengaja dia sediakan untuk yoga ketika berada di kantornya.
Nita menyimpan satu botol air mineral di depan clara, "kamu baik-baik saja? "
Ellen tertunduk ketika menganggukkan kepalanya, dia sepertinya tidak berani untuk menatap nita.
"Kamu pasti dengar pembicaraan kami tadi? " tanya nita kembali.
Dan lagi-lagi ellen hanya menjawabnya dengan anggukkan kepalanya.
"Ellen ayahmu pasti sudah mendengarnya dan dia pasti sangat sedih " ucap nita, "coba pikirkan sebentar saja perasaan ayah dan ibumu, walaupun mereka gagal menjadi orang tua yang baik bukan berarti kamu bisa seenaknya membuat mereka malu seperti ini "
"Bukan kamu saja yang memiliki orang tua yang bercerai " ucap nita masih dengan nada yang lembut, "dulu aku juga sama seperti kamu, ayah dan ibuku bercerai dan salah satu dari mereka bahkan sudah menikah lagi. Tinggal dengan nenek dan ayah tidak membuat kita kekurangan kasih sayang "
"Yang sebenarnya membuat kalian merasa kurang kasih sayang itu diri kalian sendiri yang membuatnya " nita melanjutkan ucapannya, "tidak mencintai diri sendiri "
"Kalau diri sendiri saja tidak dicintai, apalagi kedua orang tua kita "
Setelah nita berkata seperti itu, ellen seketika terduduk di lantai dan menyembunyikan wajahnya di pangkuan nita.
"Ibu aku mengakui kesalahanku " ellen menangis, "tapi itu bukan seperti yang diberitakan di internet, aku tidak melakukannya karena axel lebih cepat membantuku "
"Aku juga tidak pernah berniat mempermalukan ayah di tempat kerjanya, bu,, " ellen menahan tangisannya agar tidak bersuara dan di dengar oleh orang diluar.
"Aku tidak tahu kalau laki-laki mengambil fotoku seperti itu, karena aku tidak sadar " ellen kembali mengatakan sesuatu, dan dia sangat menyesal sekarang ini. Dia telah membuat kedua orang tuanya malu, dan juga dirinya sendiri pun begitu malu untuk berhadapan dengan keluarga axel yang menjadi rumah keduanya.
Nita tersadar telah mengatakan sesuatu yang justru semakin memojokkan ellen karena tiba-tiba saja dia merasa kasihan dan merasakan apa yang akan dirasakan oleh dokter kim sekarang ini. Walaupun dia terkadang tidak menyukainya ketika selalu menyudutkannya dan terkesan mengujinya ketika berada di sebuah rapat.
"Maafkan aku " nita lalu membawa ellen untuk duduk di kursinya kembali, dia tidak seharusnya menangis di depan nita. Seharusnya ellen meminta maaf lebih dulu kepada ayah dan ibunya, tapi justru dia lebih memilih menemuinya walaupun harus menyusulnya ke tempat nita bekerja.
"Nanti kalau kamu sudah menjadi seorang ibu kamu akan tahu tidak ada orang tua yang dengan sengaja membiarkan anaknya jatuh ke tempat yang salah " nita tersenyum pada ellen, dia menghapuskan air mata ellen.
Nita merapikan rambut ellen yang menghalangi matanya, dan lalu mengusap lembut pundak ellen.
"Kenapa ibu meminta maaf, yang bersalah itukan aku " ucap ellen dengan manja, dia hanya berani mengatakan semuanya pada nita saja. Yang walaupun tegas dia tidak pernah memperlihatkan atau mengatakan sesuatu hal yang membuatnya seperti orang yang tidak berguna.
"Malah membuat aku semakin merasa bersalah " sambung ellen.
Nita tersenyum tipis, "karena kamu memang melakukan kesalahan "
"Karena semua kesalahan kamu yang membuatnya sendiri, tidak bisa memilih teman yang akan membawamu pada kebaikan " ucap nita, "tidak semua orang yang populer itu harus memiliki banyak teman, justru sebaliknya mereka terkadang hanya punya satu atau dua teman yang menurutnya akan memberikan energi positif "
"Bagaimana aku harus minta maaf pada ayah? " ellen kali ini kebingungan, "aku pikir populer itu adalah orang yang mudah berteman dengan siapapun "
Nita tersenyum mengusap rambut ellen, "minta maaf dan berubahlah menjadi lebih baik mulai sekarang "
"Kamu sudah bahagia dengan kepopuleranmu kan? " lalu nita bertanya pada ellen yang lalu diberikan sebuah jawaban anggukkan kepalanya.
"Jadi sekarang waktunya kamu bahagiakan ayahmu! " nita lalu memberikannya sebuah saran.
"Apa yang membuat ayah bahagia sekarang? " lalu ellen bertanya pada nita.
"Menyelesaikan kuliahmu " lalu nita memberikan sebuah jawabannya.
Ellen terdiam untuk beberapa saat dan lalu melihat ke arah nita yang masih mengawasinya.
"Dan tentu saja minta maaf lebih dulu dengan ayahmu " sambung nita.
Ellen tersenyum tipis, "tapi ibu harus mengantarku minta maaf pada ayah "
Nita mengerutkan dahinya, dia sebenarnya sangat menghindari dirinya untuk bertemu dengan dokter kim. Karena selalu mengingat kata-katanya yang selalu merendahkannya, tapi dia tidak bisa membawa masalah pribadinya itu ketika ellen meminta bantuan padanya sekarang ini.
Ketika mereka berdua sedang bicara empat di ruang kerja yoga, tiba-tiba pintu ruang kerja terbuka membuat nita yang sedang memeluk ellen terkejut melihat tiga sosok laki-laki sekaligus berada di balik pintu yang terbuka melihat ellen yang baik-baik saja ketika berada di dekat nita sekarang ini...