Lelaki takut gelap
Lelaki takut gelap
"Kamu sedang apa? " nita menanyakan kegiatan di tengah malam sahabatnya itu.
"Charger nya tidak sengaja tersiram air " jawab karin dengan mulutnya yang mencucut seperti bayi yang terkena infeksi tali pusat.
"Aku kaget tiba-tiba melihat dokter yoga malam-malam muncul dan masuk ke ruang kerjanya! " karin berbisik pada nita sambil melihat ke arah ruang kerja dokter yang berada di depan tempat duduk mereka.
Nita mengerutkan dahinya, itu sangat jarang sekali ketika sudah larut malam selesai tindakan operasi pimpinannya itu sengaja datang dan masuk ke dalam ruang kerjanya. Membuat nita tiba-tiba curiga dengan kedatangannya itu, karena malam ini dia jaga dengan ditemani dua orang koas cantik dan muda.
'Namanya laki-laki tetap saja sama! ' cetus nita dalam hatinya, dia lalu beranjak dari duduknya karena berniat untuk mengambil sesuatu dari loker miliknya. Setelah tindakan tadi sepertinya dia merasa lapar, nita berencana akan mengambil mie yang bisa mengganjal perutnya yang lapar di tengah malam.
"Jangan kamu pakai dulu chargernya atau nanti listriknya mati,,,, " belum selesai nita bicara karin sudah mendahuluinya memasukkan chargernya yang sudah dia lap tadi, dan seketika suasana ruang bersalin gelap seketika.
"Karin!!! " teriak nita kesal.
"Maaf " karin dengan cepat menyalakan senter di ponselnya melihat kedua mata nita yang melotot ke arahnya, dia ketakutan dan memutuskan untuk pergi ke ruang tindakan menenangkan pasien-pasien.
Nita meraba-raba meja yang ada di depannya untuk mencari ponselnya ketika suasan gelap.
"Aww!! " dia menabrak sebuah kursi yang ada di depannya, dan kembali meraba meja dengan kondisi yang masih gelap.
Dan akhirnya dia bisa menemukan ponselnya, lalu menyalakan senter dan mencari telepon ruangan untuk menelpon sarana agar datang ke ruang bersalin dan memeriksanya.
"Apa itu? " nita terkejut ketika mendengar suara sesuatu yang terjatuh dari arah ruang kerja dokter.
Jantungnya terasa bekerja lebih cepat, dengan bulu kuduknya yang berdiri. Dia seketika merinding karena merasa ada angin yang seperti bertiup di telinganya.
"Kenapa ada suara di ruang dokter? " nita yang memegang ponselnya yang menyalakan lampu senter membuka pintu ruang kerja dokter yang sudah tidak ada orang. Dia berpikir bahwa dokter yoga sudah pulang karena tidak ada satu orang pun di dalamnya.
Tapi dia terheran ketika melihat pintu kamar mandi yang seperti sedang di buka seseorang. Nita ketakutan tapi dia merasa sangat penasaran dengan suara dari dalamnya, satu tangannya sudah memegang handle pintu kamar mandi tersebut dan tengah berpikir lebih dulu apakan dia akan membukanya atau pergi saja.
'Tapi tadi aku dengar sesuatu yang terjatuh ' ucap nita dalam hatinya, dia sebenarnya ketakutan untuk membukanya tapi dia tidak mau menjadi orang yang menyesal karena tidak melihat apa yang ada di dalamnya.
Akhirnya dia memutuskan untuk membuka pintu kamar mandi di ruang kerja dokter dengan mengarahkan senter dari ponselnya ke arah dalam kamar mandi.
"Arrggghhhh!!! " nita berteriak melihat sosok putih di dalam kamar mandi yang juga berteriak melihat nita yang wajahnya terlihat menyeramkan karena di sinari oleh lampu senter. Dia terlihat sangat menyeramkan ditambah dengan teriakannya yang melengking.
"Dokter! " cetus nita, "kenapa ikut teriak? "
Dia lalu menenangkan atasannya itu, dengan lebih mendekat ke arah dokter yoga.
"Sedang apa dokter di kamar mandi? " lalu nita bertanya padanya.
"Kamu pikir saja sendiri sedang apa aku di kamar mandi " jawabnya ketus, "yang pasti aku bukan sedang tidur! "
"Pintunya macet tidak bisa dibuka dari dalam! " sambungnya marah-marah pada nita. Dia dengan sinisnya bicara pada nita tetapi sambil menarik lengan baju nita.
Nita memajukan bibirnya mendengar jawaban sinis nya itu.
"Kalau tahu marah aku malas membuka pintunya! " umpat nita.
"Jangan mengumpat! " cetusnya pada nita, "aku dengar! "
Nita lalu menarik nafasnya dalam-dalam ketika yang dia katakan pun bisa di dengar oleh atasannya itu, tapi dia memegangi lengan bajunya sedari tadi.
Dia lalu tertawa kecil, "dokter takut gelap? " nita senang bukan main ketika mengetahui kelemahan orang yang selalu memarahinya dan menertawakannya ketika cerita tentang nya yang ditinggalkan oleh tunangannya muncul dan viral di seluruh penjuru rumah sakit.
"Menertawakan kelemahan orang itu tidak sopan! " ucap yoga pada nita yang terlihat menahan tawanya, dia lalu menyimpan kedua tangannya di bahu nita dan mengikutinya dari belakang karena situasi gelap masih meliputi mereka malam ini.
"Bukannya dokter juga selalu menertawakan aku! " nita berucap pelan sambil memandangi kedua tangan laki-laki yang menjadi pimpinannya itu yang memegang bahunya karena ketakutan.
Ini benar-benar sangat aneh dan menggemparkan seorang dokter yang terkenal selalu marah-marah dan menakutkan itu ternyata bisa tiba-tiba menjadi sangat lucu hanya dengan di beri suasana gelap yang mencekam dan bertempat di rumah sakit. Paket komplit seperti di sebuah film hantu yang ceritanya pasti ada mati lampu secara tiba-tiba.
"Suara apa itu? " yoga ketakutan mendengar suara aneh yang dia dengar ketika berada di dalam ruangannya yang gelap bersama nita, dia semakin mempererat pegangan tangannya di bahu nita.
"Itu suara perutku dokter! " cetus nita, "aku kelaparan setelah tadi tindakan "
"Kenapa suaranya aneh seperti itu! " dari nada suaranya terdengar sepertinya dia malu ketika suara yang ditakutkan itu adalah suara perut nita yang lapar.
'Kalau tidak tertawa aku dosa karena berbohong kalau ini tidak lucu ' ucap nita dalam hatinya, 'kalau aku tertawa aku yakin besok tidak akan pernah bisa bekerja lagi karena menertawakan atasanku! '
Tapi nita merasa risih sekali ketika dia harus menuntun yoga untuk keluar dari ruangannya yang gelap gulita dibantu oleh sinar kecil dari ponselnya, berjalan berdua dengan memegang pundaknya seperti dia sedang membawa seorang anak kecil yang kehilangan jalan menuju ke rumah.
"Dokter jangan cepat-cepat jalannya! " cetus nita, ini pertama kalinya dia bisa bicara dengan nada kesal pada orang yang selalu memarahinya setiap hari.
Kaki nita menabrak meja di depannya yang tidak terlihat karena gelap.
"Kamu memarahiku? " yoga sadar dia sedang dimarahi oleh pegawainya.
Nita hanya bisa menarik nafas dalam-dalam dan menggelengkan kepalanya saja, karena ini adalah nasibnya sebagai pekerja yang tidak boleh kurang ajar pada pimpinannya.
Ketika nita dan yoga hampir sampai di depan pintu, tiba-tiba lampu telah menyala. Seketika kegelapan berganti menjadi terang memperlihatkan semua yang ada di sekitar mereka.
"Dokter, lampunya sudah nyala! " ucap nita memberitahukan pada yoga yang masih saja memegangi kedua pundaknya.
Yoga segera melepaskannya dan memandangi nita yang memperlihatkan senyuman yang mengatakan 'aku tahu rahasiamu! ' pada yoga. Melihatnya dengan satu tangan yang membawa ponsel dan satu tangannya memegang sebungkus mie instan.
Tidak ada yang lebih menyenangkan bagi nita selain malam ini, karena dia bisa melihat sisi unyu-unyu dari sosok yang menyeramkan itu. Terlebih ketika yoga menyogoknya dengan sebungkus nasi goreng malam ini sebagai hadiah tutup mulut dan tidak membicarakannya pada siapapun termasuk rekan kerjanya malam ini.
"Kisah ayah dan ibu manis sekali!!! " yunna memekik ketika mendengar cerita nita yang memberi balasan karena yoga sudah menceritakan hal yang membuatnya malu di depan axel dan yunna.
Axel yang menanggapinya dengan tenang tiba-tiba merasa tertarik untuk mencari kisah seperti ayah dan ibunya itu. Dia ingin sekali mempunyai cerita hidup yang sama seperti ayah dan ibunya yang akan kembali dia ceritakan pada anak-anaknya...