cinta dalam jas putih

Manipulasi



Manipulasi

2"Aku punya ide paman dokter! " yunna lalu beranjak dari duduknya dan menghampiri dokter edwin yang masih duduk di kursinya.     

"Bagaimana kalau paman dokter meminta asisten tadi berpura-pura menjadi wanita yang sedang dicintai dokter? " dia mengatakan ide paling cemerlang menurutnya pada dokter edwin.     

"Asisten paman dokter itu cantik " lalu dia memujinya.     

"Yunna dia sudah menikah! " jawab dokter edwin.     

Di pikirannya sama sekali tidak tercetus satu pun jawaban untuk keluar dari permasalahan sekarang ini.     

Sepertinya ini akan menjadi akhir pertarungannya, dia harus menyerah dan menikahi wanita yang putranya inginkan sekarang. Walaupun sangat terpaksa tetapi dia tidak bisa mengatakan hal yang akan membuat putranya merasakan kekecewaan karena dia menyukai wanita yang ternyata adalah teman satu sekolahnya sendiri.     

'Apa-apaan sekarang ini? ' tanya dokter edwin dalam hatinya.     

'Secara tidak langsung aku mengatakan kalau aku menyukai putrinya kanita? ' dia lagi-lagi bertanya dalam hatinya sambil terus memandangi yunna yang sepertinya sedang kebingungan memikirkannya.     

"Kenapa kamu mau paman berbohong pada key? " dia lalu memberanikan diri untuk bertanya pada yunna.     

Yunna memasang wajah yang sama sekali tidak senang.     

"Karena key, pernah bilang kalau dia menyukaiku " jawab yunna pelan.     

Dokter edwin terdiam mematung, ternyata dia baru mengetahui bahwa putranya juga menyukai perempuan lucu ini.     

'Apa-apaan ini ' dia menertawakan dirinya sendiri sekarang.     

Tidak akan ada dalam kehidupannya bahwa dia harus bersaing dengan putranya hanya untuk seorang wanita.     

Tentu saja dia lebih senang jika yunna juga menyukai keydee sekarang, walaupun jika harus membuat pernyataan kejujuran dia pun memiliki perasaan yang sama.     

Dia tidak perlu memikirkannya lagi, karena sekarang sudah menjadi keputusannya siapapun wanita yang keydee pilihkan akan dia terima walaupun hatinya sama sekali tidak memiliki perasaan apapun.     

"Kalau key tahu aku yang pergi dengan paman dokter dia pasti marah denganku! " cetus yunna.     

"Apa karena key menyukaimu jadi kamu takut dia tahu kalau kamu yang pura-pura menjadi pacar bohongan kemarin? " lalu dokter edwin bertanya kembali.     

Yunna terdiam sejenak sebelum menjawabnya, "bukan seperti itu paman dokter "     

"Aku tidak mau key salah paham " sambungnya, "karena sebenarnya pernyataan suka key belum aku terima "     

"Paman dokter tahu key itu cowo paling favorit di sekolah karena penuh misterius " cerocosnya sambil membayangkan wajah keydee yang tampan sedikit oriental.     

Dia sama-sama kerennya dengan sang ayah yang ada di hadapan yunna sekarang. Benar-benar membuatnya sangat kesulitan, karena hidupnya penuh dengan pria-pria tampan dan bersinar.     

"Lalu kenapa? " tanya dokter edwin lagi, "apa kamu tidak menyukainya? "     

Yunna menarik nafasnya, "aku tidak suka key yang suka hemat! "     

Dahi dokter edwin berkerut, "hemat? "     

Anggukkan kepala yunna terlihat sebagai jawabannya.     

"Paman dokter kan tahu aku itu cerewet! " gadis cantik itu akhirnya sadar diri, "key itu kalau aku tanya, kamu suka makanan itu dia cuma jawab suka "     

"Kamu mau pergi kemana " yunna mendominasi pembicaraan kali ini, "dia cuma jawab terserah! "     

"Kalau dibilang dia itu terlalu pendiam dan penurut, key cuma mengatakan maaf "     

Kedua alis dokter edwin terangkat, yunna mengatakan semua hal tentang putranya pada dirinya sekarang ini.     

Lalu senyumannya terlihat mendengar semua yang yunna katakan tentang keydee.     

"Lalu kamu menyukai pria yang seperti bagaimana? "      

"Seperti paman dokter! " yunna keceplosan menjawab ketika mendengar pertanyaan itu spontanitas dia menjawabnya.     

Wajah dokter edwin berubah serius ketika mendengar jawaban dari yunna padanya.     

Yunna nyengir, "maaf paman dokter, aku itu menjawabnya spontanitas saja! "     

"Kalau aku sudah dewasa, aku pasti mau jadi ibu key " ucap yunna sambil mengkhayalkan sesuatu, "tapi sayang sekali aku masih anak baru gede yang labil! "     

"Kalau ayah dan ibu tahu aku suka paman dokter, mereka pasti nangis darah... " setelah mengatakan itu yunna kembali menarik nafasnya.     

Lagi-lagi tawa kecil dokter edwin muncul mendengar pernyataan lucu yunna, dia benar-benar gadis polos ketika mengatakan semua itu.     

Dan sempurna, perasaan dokter edwin pun muncul. Sama seperti dulu ketika dia menyukai kanita,  kali ini pun melihat yunna yang berkata jujur dan apa adanya membuat hati kecilnya tersentuh.     

"Memangnya kamu mau memiliki pasangan yang sudah tua seperti paman? " lalu dokter edwin sengaja menanyakannya sekarang ini pada yunna.     

Yunna tersenyum, "kalau paman suka aku terus aku suka kenapa tidak! "     

"Tapi... " tiba-tiba yunna meralat jawabannya dan wajahnya terlihat sedih.     

"Aku tidak mau membuat key sedih, apalagi kalau tahu aku menyukai ayahnya! " ucap yunna pelan.     

Dokter edwin tersenyum, dia tahu yunna masih sangat muda. Dia masih bisa dengan mudah membuka hatinya dan menyukai siapapun setelah kecewa. Tidak seperti dirinya di usia yang bukan waktunya lagi untuk terus menjelajah, tetapi sekarang ini adalah membuat sebuah komitmen dalam hubungan hal terpenting baginya.     

"Tuhan itu menciptakan semua orang sudah dengan pasangannya yunna " ucap dokter edwin, "ketika kamu merasa kamu cerewet dan mengeluh key terlalu pendiam, jika kamu menyadarinya itulah yang menjadi keunikan sebuah hubungan "     

"Kalau ketika kamu bicara dan pasanganmu juga berbicara, lalu siapa yang menjadi pendengar baikmu? "     

Yunna terdiam dan memikirkan semua yang dikatakan oleh dokter edwin.     

"Kalau kamu menginginkan sesuatu untukmu tetapi tuhan tidak memberikannya, kamu harus tahu itu bukan yang terbaik menurut tuhan untuk hidupmu " sambung dokter edwin.     

"Sama seperti ketika aku menyukai laki-laki yang usianya jauh berbeda denganku " ucap yunna sambil tertunduk dan nada bicaranya sangat pelan.     

Karena ruangan praktek tidak terlalu besar,  dokter edwin masih dapat mendengar semua yang yunna katakan.     

Dokter edwin tersenyum, karena walaupun yunna tidak mengatakan dengan jelas pada siapa rasa sukanya itu. Tetapi dia bisa dengan begitu yakin tentang perasaan yunna sekarang ini padanya.     

"Iya, sama seperti itu " dokter edwin membenarkan ucapan yunna, "sama seperti ketika ayah key ternyata menyukai perempuan yang sama dengan key! "     

"Tapi, masa depanmu masih sangat panjang. Dan tidak akan pernah baik untuk hubunganmu dengan key nanti "     

Yunna mengerutkan dahinya, "paman dokter beneran suka sama aku? "     

"Suka yunna " jawab dokter edwin sambil tersenyum, "belum ke arah cinta "     

Karena dia orang dewasa, dokter edwin bisa dengan mudah memberikan sebuah detail suka menjadi lebih panjang. Agar membuat yunna kebingungan sekarang.     

"Nanti juga cinta! " cetus yunna.     

"Tapi itu tidak akan terjadi, bukankah key sudah menyatakan perasaannya? " dokter edwin menanyakannya kembali pada yunna.     

Yunna tersenyum licik, "aku akan bilang saja sama key kalau aku sebenarnya suka dengan paman dokter! "     

"Dan paman dokter juga suka sama aku! "     

"Jangan yunna " dengan cepat dokter edwin meraih satu tangan yunna yang berada di atas meja.     

"Paman tidak mau melihat key sedih nanti " sambungnya, "lagipula itukan hanya rasa suka saja "     

"Tapi tetap saja sama paman dokter! " yunna sepertinya sengaja sekali membuat dokter edwin kebingungan sekarang ini.     

Setelah dia mengatakan semua yang dirasakannya pada yunna, tiba-tiba gadis cantik itu seperti memberikannya sebuah ancaman.     

"Paman akan lakukan semua yang kamu katakan asalkan kamu mau menerima key "     

Yunna menaikkan kedua alisnya, "apapun? "     

"Iya " jawabnya dengan anggukkan kepalanya, dia seperti sedang jatuh di sebuah lubang yang dibuatnya sendiri sekarang ini.     

"Sabtu besok paman harus membawa calon ibu untuk key " ucap yunna, "rencananya aku dan teman-teman akan datang ke rumah key hari sabtu nanti, jadi paman harus sudah menyiapkan calonnya "     

"Kalau tidak ada calon ibu.... " lalu yunna berhenti sejenak, "aku akan bilang di depan semua teman-teman termasuk key kalau aku dan paman dokter saling suka! "     

Dokter edwin terdiam, dia sedang memutarkan pikirannya untuk berpikir keras dimana dia bisa menemukan perempuan yang mau dijadikannya sebagi calon ibu dengan waktu yang tinggal empat hari lagi.     

Dia menyesal sudah mengatakan kalau dia menyukai yunna tadi, karena akhirnya pernyataan itu justru dijadikan senjata untuk mengancamnya sekarang.     

"Key!! " teriak yunna ketika pintu ruang praktek terbuka dan muncul sosok keydee dari balik pintu.     

Dengan cepat dokter edwin melepaskan tangannya yang memegang tangan yunna.     

"Key aku dan paman dokter... " yunna bicara sambil memberikan sebuah aba-aba pada dokter edwin dengan kedua matanya.     

"Dia suka sama.. "     

"Baiklah yunna " dokter edwin menyela perkataan yunna, "sabtu besok, aku janji akan membawanya "     

Keydee mengerutkan dahinya tidak mengerti dengan yang yunna dan ayahnya bicarakan.     

"Daddy suka sama siapa? " tanya keydee pada yunna.     

Yunna tersenyum, "daddy doktee sedang suka dengan seseorang yang membuatmu penasaran itu! "     

"Dan sabtu besok dia akan membawanya ke rumah! " sambung yunna.     

Wajah senang keydee terlihat jelaa sekarang ini, dia lalu menoleh ke arah dokter edwin.     

"Jadi sabtu besok daddy akan bawa wanita itu kerumah? " dia bertanya pada dokter edwin.     

"Iya " jawab dokter edwin dengan lemas.     

Dia seperti mendapatkan sebuah serangan jantung sekarang ini.     

Yunna benar-benar membuatnya tidak bisa mengelak lagi, semua yang dilakukannya itu seperti sengaja sekali hari ini.     

Dokter edwin mulai kebingungan mencari sosok wanita yang harus dia bawa nanti, padahal dia hanya perlu mengatakannya saja pada wanita manapun pasti tidak akan pernah mendengar sebuah penolakan ketika melihat sosok gagah dan tampan serta memiliki apapun. Tapi semua ketenaran itu tiba-tiba menghilang sekarang ini.     

"Kamu lihat wajah daddy tadi? " key bertanya pada yunna ketika berada di luar klinik.     

"Kalau mau berhasil harus pura-pura tidak memiliki rasa iba key! " ucap yunna sambil terus berjalan di samping key.     

Key tersenyum dan menganggukkan kepalanya, lalu dia meraih satu tangan yunna.     

"Terima kasih sayang.. " ucap key pada yunna yang tersenyum lebar ke arahnya...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.