Jodoh Tak Pernah Salah

Part 106 ~ Sepucuk Surat Cinta



Part 106 ~ Sepucuk Surat Cinta

2Hari Minggu malam. Fatih mempersiapkan diri, besok pagi ia akan pergi. Pulang ke Indonesia, tepatnya ke kota Padang. Pendidikannya telah selesai dan ia harus kembali ke kota kelahirannya. Fatih mempersiapkan semuanya. Ia ingin perjalanan besok berjalan lancar seperti rencana. Malam ini mau tidak mau Fatih lembur membereskan semua barang-barangnya.     

Fatih mempersiapkan dopping untuk lembur. Ia membuat resep ultimate ala Zaidul Akbar. Rebusan jahe, sereh, dan gula jawa. Walau tinggal di Mesir, Fatih bisa membeli bahan bumbu dapur karena ada mahasiswa yang menjualnya.     

Fatih menyetel nasyid Athfal Filistin. Semangat bocah-bocah Palestina yang berceloteh yang menggemaskan menyanyikan lagu-lagu perjuangan membuatnya bersemangat dan kantuknya hilang.     

Fatih bangkit dari duduknya meneruskan pekerjaan. Tak sengaja melihat surat dari Naima, salah satu mahasiswa Indonesia yang bersekolah di Mesir. Ia merupakan anak Kiyai di salah satu pesantren di Jawa Timur. Fatih penasaran dengan surat Naima dan membacanya.     

Kepada     

Fatih Sang Penakluk Konstantinopel     

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh     

Jujur aku tak bisa berkata-kata manis bak pujangga. Namun aku menulis ini dari dalam lubuk hatiku. Kukirimkan salam yang sejuknya melebihi embun pagi. Kuberikan salam sesuci bidadari dari surga. Salam penghormatan untuk kamu wahai lelaki Sholeh.     

Fatih Sang Penakluk Konstantinopel,     

Entah darimana aku harus memulainya. Aku beranikan diri dan aku tahan rasa maluku sebagai wanita. Aku harus mengungkapkan isi dihatiku. Maafkan aku jika aku telah lancang sebagai seorang wanita. Anggaplah aku berada di depan kami ketika kamu membaca surat ini.     

Fatih Sang Penakluk Konstantinopel,     

Entah darimana awalnya muncul. Aku mengagumi kamu. Kau lah orang pertama datang menyentuh hati dan sanubariku. Sikapmu membuat aku tenggelam dalam rasa cinta.     

Fatih Sang Penakluk Konstantinopel,     

Mungkin kamu kaget aku terang-terangan mengatakan perasaannya aku.     

Fatih Sang Penakluk Konstantinopel     

saat aroma kehidupan dari kesadarannya     

percikan api pertama yang menyalakan wilayah-wilayah jiwa     

Itulah nada magis pertama yang dipetik dari dawai-dawai perak hati manusia.     

Fatih Sang Penakluk Konstantinopel     

saat sekilas yang menyampaikan pada telinga jiwa     

mengungkapkan karya kesadaran yang dilakukan malam.     

menjadikan mata jernih     

melihat kenikmatan di dunia     

menjadikan misteri-misteri keabadian di dunia     

Fatih Sang Penakluk Konstantinopel,     

benih- benih yang ditaburkan oleh dewi cinta     

Mata mereka menaburkan benih di dalam ladang hati     

perasaan memeliharanya jiwanya     

Fatih Sang Penakluk Konstantinopel     

Mempesonanya dirimu     

Menyungging senyumanmu     

Menghiasi raut wajah sendumu     

namun mendiamkan detak jantungku     

Fatih Sang Penakluk Konstantinopel     

Mataku mencuri senyummu     

perlahan menghantam jantungku     

Bingung aku dengan kehadiranmu     

Fatih Sang Penakluk Konstantinopel     

Mungkinkah kau akan menerimaku     

Kutakut akan kehilanganmu     

andai kau tahu perasaanku     

Yang jatuh cinta padamu     

Fatih Sang Penakluk Konstantinopel     

Sebenarnya aku tidak pantas sedikitpun menuliskan semua ini. Tapi rasa hormat dan cintaku padamu yang tiap detik semakin membesar di dalam dada terus memaksa dan aku tidak mampu menahannya. Aku sebenarnya ingin mengatakan langsung tapi aku tahu diri kamu tidak akan mau kita bicara berdua saja.     

Fatih Sang Penakluk Konstantinopel,     

Dalam hatiku, keinginan aku sekarang adalah aku menjadi halal bagimu. Aku ingin kau menyeka air mataku, kau belai rambutnya dan kau kecup keningnya. Aku tiada berani berharap lebih dari itu. Sangat tidak pantas gadis seperti aku berharap menjadi istrimu. Tapi hidup dengan mu aku merasa jauh dari kecemasan dan ketakutan.     

Fatih Sang Penakluk Konstantinopel     

Apa aku salah menulis semua ini? Segala saat ini menderu di dakamt dada dan jiwa. Sudah lama aku selalu menanggung nestapa. Hatiku yang kelam jadi terang sejak bertemu denganmu. Belum pernah aku rasakan rasa cinta pada seseorang sekuat rasa cinta aku pada dirimu.     

Maafkan ada kata-kata aku yang nista dalam surat ini. Jika ada unsur dosa semoga Allah mengampuni aku.     

Aku sudah siap jika seandainya kamu menolak cintaku, tapi aku akan terus berusaha walau terbakar seperti Laila dan Majnun. Biarkan aku jadi Laila yang mati karena kobaran cinta.     

Cinta Yang Agung.     

Adalah ketika kamu menitikkan air mata     

dan masih peduli terhadapnya     

Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih     

menunggunya dengan setia     

Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain     

dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata 'Aku     

turut berbahagia untukmu     

Apabila cinta tidak berhasil     

Bebaskan dirimu     

Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya     

dan terbang ke alam bebas lagi     

Ingatla bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan     

kehilangannya     

Tapi..ketika cinta itu mati     

kamu tidak perlu mati bersamanya     

Orang terkuat bukan mereka yang selalu     

Menang melainkan mereka yang tetap tegar ketika     

mereka jatuh     

Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,     

Walau jalannya sukar dan curam.     

Dan apabila sayapnya memelukmu menyerahlah kepadanya.     

Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.     

Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.     

Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.     

Karena sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia     

kan menyalibmu.     

Sebagaimana dia ada untuk pertumbuhanmu,     

demikian pula dia ada untuk pemangkasanmu.     

Sebagaimana dia mendaki kepuncakmu,     

dan membelai mesra ranting-rantingmu nan paling lembut yang bergetar dalam cahaya matahari.     

Demikian pula dia akan menghunjam ke akarmu,     

dan mengguncang-guncangnya di dalam cengkeraman mereka kepada kami.     

Laksana ikatan-ikatan dia menghimpun engkau pada dirinya sendiri.     

Dia menebah engkau hingga engkau telanjang.     

Dia mengetam engkau demi membebaskan engkau dari kulit arimu.     

Dia menggosok-gosokkan engkau sampai putih bersih.     

Dia merembas engkau hingga kau menjadi liar;     

Dan kemudian dia mengangkat engkau ke api sucinya.     

Sehingga engkau bisa menjadi roti suci untuk pesta kudus Tuhan.     

Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta,     

supaya bisa kau pahami rahasia hatimu,     

dan di dalam pemahaman dia menjadi sekeping hati Kehidupan.     

Namun pabila dalam ketakutanmu,     

kau hanya akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta.     

Maka lebih baiklah bagimu,     

kalau kaututupi ketelanjanganmu,     

dan menyingkir dari lantai-penebah cinta.     

Memasuki dunia tanpa musim tempat kaudapat tertawa,     

tapi tak seluruh gelak tawamu,     

dan menangis,     

tapi tak sehabis semua airmatamu.     

Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri,     

dan tiada mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri.     

Cinta tiada memiliki,     

pun tiada ingin dimiliki;     

Karena cinta telah cukup bagi cinta.     

Pabila kau mencintai kau takkan berkata,     

TUHAN ada di dalam hatiku,     

tapi sebaliknya, "Aku berada di dalam hati TUHAN".     

Dan jangan mengira kau dapat mengarahkan jalannya Cinta,     

sebab cinta,     

pabila dia menilaimu memang pantas,     

mengarahkan jalanmu.     

Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi dirinya.     

Namun pabila kau mencintai dan terpaksa memiliki berbagai keinginan,     

biarlah ini menjadi aneka keinginanmu:     

Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan kali,     

yang menyanyikan melodinya bagai sang malam.     

Mengenali penderitaan dari kelembutan yang begitu jauh.     

Merasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tenung cinta;     

Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira.     

Terjaga di kala fajar dengan hati seringan awan,     

dan mensyukuri hari haru penuh cahaya kasih;     

Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang meluap-luap;     

Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur;     

Dan lalu tertidur dengan doa bagi kekasih di dalam hatimu,     

dan sebuah gita puji pada bibirmu.     

Bye Naima.     

Puisi ini aku copas dari sumber internet karena aku sendiri tidak puitis :upside-down_face::upside-down_face::upside-down_face:.     

Fatih termenung membaca surat dari Naima, tak menyangka anak kyai besar menyukainya.     

******     

Naura sudah dibawa ke rumah sakit. Untung saja kondisinya baik-baik saja.     

Ria sudah dibawa ke kantor polisi mempertanggung jawabkan perbuatannya.     

"Lepaskan!!!! "teriaknya bak orang gila.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.