Part 320 ~ Rencana G
Part 320 ~ Rencana G
G sangat melindungi wanita pujaan hatinya. G ingin memastikan jika calon istri dan anaknya baik-baik saja.
G tak ingin Zico mendekati Dian dan Alvin, apalagi dia tahu jika wanita pujaan hatinya pernah diperkosa Zico. Sebrengsek-brengseknya G, dia tidak pernah melakukan pemerkosaan pada wanita. G mengakui jika dia extreme ketika berhubungan seks namun apa yang ia lakukan telah mendapat persetujuan dari si wanita. Mereka sama-sama menikmati dan tak ada unsur paksaan.
G melakukan seks bebas dengan para wanita yang rela memberikan tubuhnya dengan suka rela. Sesama bajingan G merasa lebih terhormat daripada Zico.
Semenjak mengenal Dian keinginan menjadi orang baik semakin kuat. G bahkan sudah tak berhubungan seks bebas lagi. Ingin menjaga kesuciannya walau sudah terlambat.
G dan Zico sudah saling mengenal. Mereka sama-sama pebisnis muda yang sukses dan hebat. Mereka dikagumi para kaum hawa karena kehebatan mereka. Hubungan G dan Zico tidaklah baik, mereka saling menjatuhkan satu sama lain dan mereka sering terlibat perang dagang.
Orang suruhan G datang ke hotel tempat G menginap. Ia ingin memberikan laporan.
"Apa yang ingin kau katakan David? Pasti sesuatu yang penting sehingga kau datang menemuiku?"
"Tentu saja sangat penting Mr."
"Sepenting apakah itu?"
"Sama pentingnya dengan wanita yang ingin Mr lindungi."
"Wowwww, menarik." G berdecak kagum seraya menyeruput minumannya. Sementara itu Mike duduk di sebelahnya mendengarkan percakapan antara G dan David.
"Katakan!" Titah G. Pria bule itu sangat penasaran dengan laporan David.
"Dian sudah tahu jika Zico ada di kota ini. Dia memastikan Zico pada Dila, istrinya Bara. Dian ingin membuat perhitungan dengan Zico. Sepertinya Dian dan Bara sudah menyusun rencana untuk membalas dendam. Mereka akan balas dendam, tapi tak akan membunuhnya. Mereka hanya ingin menyiksa Zico."
G manggut-manggut, "Bagaimana hasil penyelidikanmu David? Kenapa Zico sampai bebas dari jeratan hukum?"
"Dia mengkambinghitamkan anak buahnya Mr. Orang tua Zico menyuap kedua anak buah Zico. Mereka disuruh mengaku dengan imbalan akan menjamin kehidupan keluarga kedua anak buahnya."
"Apakah sampai sekarang mereka masih membiayai?"
"Masih Mr. Bahkan Zico memberikan uang lebih pada keluarga mereka."
"Si brengsek itu sangat pintar menggunakan uangnya." G tersenyum miris.
"Kapan rumah sakit si bajingan itu akan diresmikan?"
"Dua minggu lagi Mr."
"Aku tidak akan membiarkan calon istriku mengotori tangannya untuk membalas dendam pada Zico. Biarkan aku yang melakukannya." Senyum G penuh misteri.
"Apa yang akan anda lakukan Tuan?" Mike angkat bicara.
"Tentu saja menghabisi Zico," ucap G enteng tanpa beban.
"Kita berada di negara orang Tuan bukan di negara kita. Bisa gawat jika polisi menciduk kita." Mike mengingatkan.
"Tentu saja aku tidak turun langsung Mike. Aku akan lama tinggal di kota ini demi Dian. Aku akan membayar seorang eksekutor handal untuk menjalankan rencana kita. Zico bisa menjadi batu sandungan untukku."
"Kenapa Tuan?"
"Walau bagaimana pun Zico adalah ayah biologis dari Alvin. Aku tidak ingin bajingan itu menggunakan anaknya untuk mengambil hati Dian. Kau tahu sendiri jika nenek lampir itu ingin anaknya menikah dengan Dian agar Alvin memiliki orang tua utuh. Tidak akan aku biarkan itu terjadi. Masa korban pemerkosaan menikah dengan orang yang telah memperkosanya."
"Lalu apa rencana Tuan?"
G melirik David dan menatapnya dengan tajam.
"Kau terus awasi Dian dan Alvin. Mulai detik ini kau harus mengawasi keduanya. Aku tidak ingin sesuatu terjadi pada mereka. Jika ada hal yang mencurigakan dan membahayakan mereka berdua. Silakan kau habisi bajingan itu."
"Baik Mr. Aku akan menjalankan semua perintah Mr."
"Mike transfer uang ke rekening David beserta bonusnya!"
"Baik Tuan," balas Mike.
"Kau boleh pergi David!"
"Baik Mr. Terima kasih atas bonus yang anda berikan."
"Jika kerjamu memuaskan aku tak segan memberikan uang yang banyak padamu."
Mike segera menutup pintu kamar hotel setelah David pergi.
"Siapkan eksekutor untuk menghabisi Zico," ucap G dingin.
Wajah Mike memucat tak suka dengan ide G. "Apa Tuan tidak terlalu berlebihan?"
"Dia pantas mendapatkannya Mike. Seorang pemerkosa tidak layak untuk hidup. Dia tak hanya memperkosa Dian tapi juga Bara. Dia lebih hina dari seekor binatang. Tak ada alasan buat dia untuk hidup."
"Tuan," panggil Mike dengan suara bergetar. "Jangan terlalu ikut campur dalam urusan ini. Biarkan Dian membalas dendam dengan caranya sendiri."
"Kau." G marah dan melempar miumannya. "Berani sekali kau memerintahku, Mike?"
"Maafkan aku Tuan. Aku hanya mengingatkan saja. Dian tidak ingin membunuh Zico, dia hanya ingin menyiksanya saja. Kenapa kita harus membayar eksekutor? Apa yang Tuan lakukan bisa menyulitkan Dian di kemudian hari. Bukannya mendapatkan terima kasih malah Tuan akan mendapatkan kebencian Dian. Aku tahu jika Tuan sangat mencintai Dian dan ingin melindunginya, tapi caranya tidak seperti ini."
G merenung mencerna ucapan Mike. Cukup lama dia melamun hingga menyadari kekeliruannya.
"Maafkan saya jika terlalu keras Tuan. Saya melakukannya demi Tuan. Saya tidak ingin tuan bertindak gegabah hingga mencelakakan diri Tuan sendiri."
"Ya kau benar," ucap G pada akhirnya. "Tapi tetap saja siapkan eksekutor. Zico harus mempertanggung jawabkan semuanya. Perbuatannya tidak bisa dimaafkan. Dia lebih hina dari seekor a*j*ng. Jika dia bisa lolos dari jerat hukum mau tidak mau hukum rimba harus diterapkan. Setidaknya dia mendapatkan sedikit hukuman dariku. Bukankah ini alasan yang tepat untuk menguliti Zico?"
��Tuan dia tak semudah itu untuk kita jangkau. Orang-orangnya mengawasinya dari jauh."
"Kita buat saja tipu daya Mike hingga orang-orang Zico menjauh darinya?"
"Maksud Tuan?"
G meminta Mike mendekat padanya. G membisikkan rencananya pada Mike.
Mike sangat shock dan kaget dengan ide G. Apa yang dilakukan G benar-benar tak terduga.
"Aku tidak akan membiarkan tangan Dian kotor dengan darah Zico. Jika aku bisa melakukannya mengapa Dian harus turun tangan? Kau atur semuanya Mike. Saatnya kita bermain-main. Drama apa yang akan terjadi jika Dian, Zico dan Bara bertemu dalam satu acara? Pasti sangat menegangkan dan seru. Andai saja bajingan itu memberikan aku undangan pasti aku tidak menolak untuk hadir."
"Anda bisa saja datang Tuan."
"Caranya?"
"Berlagak seperti pasien yang membutuhkan perawatan." Mike tersenyum manis.
"Ide yang bagus. Otakku terlalu bodoh atau bagaimana? Kenapa tak terpikirkan olehku."
"Tuan sangat pintar. Tarik kembali kata-kata Tuan. Tuan hanya terlalu banyak berpikir hingga melupakannya."
G dan Mike tertawa cekikikan dan bersulang atas rencana mereka.