Part 338 ~ Percobaan Pemerkosaan
Part 338 ~ Percobaan Pemerkosaan
Entah kenapa Rayyan bisa berada disini. Bisa jadi Rayyan sedang berkumpul dengan teman-temannya.
"Jangan sok jual mahal Egi. Jangan pikir lo bisa sembuh lalu jadi pria straight," cibir Rayyan menghapus darah di bibirnya.
Pukulan Egi sangat kuat hingga mencederai Rayyan.
"Gue enggak jual mahal. Gue jijik sama lo," balas Egi ketus.
"Halah sok jijik." Rayyan melambaikan tangan ke udara.
"Dulu aja lo maniak sialan. Enggak berhubungan lo bisa sakit dan pusing."
"Itu gue yang dulu bukan yang sekarang. Berhenti mengungkit masa lalu gue."
"Gaya lo sok religius. Menjijikan." Rayyan membuang ludah.
Tindakan Rayyan memancing amarah Egi hingga ia melompat dan mencengkram leher Rayyan.
"Cukup Egi, Jaga mulut lo Ray." Davi menghentikan pertengkaran mereka.
"Gue enggak bisa membiarkan dia berkata seenaknya Dav. Dia harus diberi pelajaran, gue enggak terima. Seenaknya dia melecehkan gue."
"Hahahahahahaha." Rayyan tertawa terbahak-bahak.
"Gue enggak sudi sentuh lo sebenarnya, cuma gue mau buktikan jika lo udah straight apa belum. Ternyata kabar itu benar. Sepasang mantan kekasih gay sembuh dan kembali straight. Oh berita yang sangat mengejutkan dan menggemparkan klub Vegi."
"Diamlah dan jangan menghakimi pilihan kami untuk straight. Sebenarnya yang harus dihakimi dan dijudge itu lo karena lo grup JMJ alias jeruk makan jeruk. Untung saja gue sudah sadar dan tahu perbuatan gue di masa lalu sangat terkutuk. Benar kata presiden Afrika. Dia akan mengakui keberadaan gay, jika mereka bisa hamil setelah dikurung berdua di sebuah kamar."
"Bajingan lo. Banyak bacot." Rayyan memaki Egi.
"Baru aja normal, gaya lo sok-sokan. Menjijikkan." Rayyan buang muka dan meludah di depan Egi.
"Ada apa ini?" Dua orang pria datang lagi ke dalam ruangan privat lantai dua. Satu bernama Samuel pemilik kafe dan satunya bernama Rizal. Samuel dan Rizal pasangan kekasih dan mereka satu komunitas gay di klub Vegi.
"Sam. Untung lo datang." Rayyan tergelak tawa.
"Ada apa sebenarnya?" Rizal berkacak pinggang.
"Dia katanya udah straight bro." Rayyan tertawa menunjuk Egi.
"Benarkah?" Mata Samuel membola tak percaya.
"Berarti benar desas-desus yang kita dengar. Bara dan Egi taubat. Takut masuk neraka kali." Ledek Rayyan mentertawai Egi.
Samuel dan Rizal pun ikut tertawa kecuali Davi. Aktor papan atas itu menghormati keputusan Egi untuk straight.
"Sudahlah. Kalian jangan cari ribut. Hormati pilihan Egi seperti dia menghormati pilihan kita." Davi mengeluarkan pendapat.
"Diam lo Dav. Urus aja skandal tiktok lo." Rizal malah mencibir.
"Bacot lo. Dasar tai." Davi naik pitam.
Rayyan melirik Samuel dan Rizal. Ketiganya sedang merencanakan sesuatu. Rizal melirik Rayyan dan Samuel. Keduanya mencengkram Egi hingga tak bisa bergerak.
Rizal memegangi Davi takut pria itu akan menghalangi mereka.
"Apa-apaan kalian?" Pekik Egi memberontak. Berusaha sekuat tenaga melepaskan tangan Rayyan dan Samuel dari tubuhnya.
"Bersenang-senang Egi," jawab Rizal nakal dan menggoda.
"Apa maksud kalian?" Wajah Egi memucat dan shock. Egi tidak mau mereka melepaskan hasrat terkutuknya.
"Kenang-kenangan. Kapan lagi kami menikmati tubuh kamu?" Rizal tertawa terbahak-bahak.
"Jangan gila kalian." Davi marah dan berontak namun kalah kuat dengan Rizal yang seorang pegulat.
"Kami tidak gila. Lo kok bela dia? Harusnya lo ikut nikmatin dia Dav. Kapan lagi?" Rayyan mengejek.
"Gue gay tapi enggak seperti kalian."
"Lo yang bodoh." Rizal mencibir.
Rizal menarik Davi dan mengikatnya di sebuah kursi. Tangan dan kaki Davi diikat pakai tali. Setelah itu Rizal menghampiri Rayyan dan Samuel yang tengah memegangi Egi.
Wajah Egi memucat dan sangat takut ketika melihat ketiga orang itu. Egi tak sudi dan tak rela jika ketiga pria itu melampiaskan hasrat terlarang mereka padanya.
Egi menggelengkan kepala ketika mereka bertiga berusaha melepaskan kancing kemejanya satu persatu.
Davi menangis dan tak sudi melihat Egi akan disodomi.Mereka meneteskan air liur dan lapar melihat tubuh six pack Egi.
"Jangan lakukan!" Teriak Davi menangis histeris mencoba melepaskan ikatan di kaki dan tangannya.
"Lebih baik kalian bunuh gue daripada kalian lecehkan seperti ini." Egi menantang ketiganya.
Rayyan menyentuh pipi Egi lalu sentuhannya turun ke leher dan dada. Kemeja Egi telah terlepas sehingga menampakkan tubuh bagian atas.
"Lepaskan tangan lo bajingan." Maki Egi kasar.
"Jangan galak-galak Egi. Kami hanya ingin berbagi kenikmatan." Samuel menggoda Egi.
"Bajingan kalian. Terkutuk." Maki Davi dengan suara keras.
"Tolong...…," teriak Davi memancing para pengunjung yang ada di lantai bawah.
"Tolong...…." Teriak Davi lebih keras.
Ketiganya mengabaikan Davi karena merasa aman. Ruangan ini kedap suara.
Seorang remaja perempuan datang ke lantai atas. Dia baru saja dari WC. Kebetulan kamar mandi kafe berada di bawah tangga menuju lantai dua. Anak itu melakukan siaran langsung di media sosial sekedar berjaga-jaga.
Dia datang mengendap-endap.
"Guyss…. Gue dengar teriakan dari lantai dua," ucapnya mengarahkan kamera menyorot keadaan sekitar.
Anak remaja itu kaget ketika mengintip dari kaca. Ia melihat Davi terikat di sebuah kursi. Aktor terkenal yang sedang naik daun disekap. Anak itu menyorot Davi lalu Egi yang tengah melawan Samuel, Rayyan dan Rizal.
"Guys..... Kalian lihat itu. Davi diculik dan disekap. Ayo viralkan video ini biar sampai ke polisi. Gercep guys telepon polisi. Gue ada di kafe Ceria di kawasan Kemang. Davi benaran diculik dan ini nyata bukan lagi syuting."
Video siaran langsung viral. Beberapa menit kemudian petugas kepolisian datang dan berlari ke lantai dua.
"Mana dia?" Tanya salah seorang polisi pada si anak.
"Itu." Dia menunjuk pintu.
Petugas polisi yang berjumlah lima orang mendobrak pintu.
"Angkat tangan kalian dan menyerah." Kapten Daniel memberi intruksi.
Ketiga bajingan itu kaget dan mengangkat tangan. Mereka heran kenapa polisi tiba-tiba datang. Egi mengucapkan syukur. Akhirnya pertolongan datang . Baju Egi sudah lepas dari tubuhnya hanya menyisakan celana dalam. Para bajingan itu akan menyodomi Egi.
"Tangkap mereka Pak. Mereka mengikatku dan mencoba memperkosa temanku Pak." Davi berkata ketika salah satu polisi melepaskan ikatannya.
Rizal, Rayyan dan Samuel diborgol polisi. Egi mengambil pakaian dan memakainya kembali.
Kafe Ceria langsung ramai oleh penggemar Davi. Polisi pun harus menambah personil untuk mengamankan lokasi. Egi dan Davi pun dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Sementara itu Rizal, Rayyan dan Samuel dilempari dengan batu dan botol oleh penggemar Davi. Penggemar menyoraki mereka sebagai gay dan predator seks.
"Terima kasih telah menyelamatkan kami," ucap Davi pada anak perempuan yang telah menyelamatkannya.
Seandainya anak perempuan itu tidak mendengar teriakannya dan tidak melakukan siaran langsung di media sosial mungkin Egi sudah diperkosa dan dia akan jadi korban selanjutnya.
Berita penyekapan serta percobaan pemerkosaan pada Egi dan Davi viral di media sosial. Dalama hitungan jam berita itu menghiasi semua media massa dan media sosial.
Berkat medsos semua informasi dapat di akses lebih cepat dan real time.
Bara terhenyak dan kaget membaca berita tentang Egi dan Davi. iPhonenya bahkan terlepas dari tangan saking kagetnya.