Permaisuri Kembali ke Sekolah

Siapa Perempuan Itu?



Siapa Perempuan Itu?

2Nabi adalah pengorbanan yang dilakukan oleh klan duyung, ia memiliki usia yang paling tua, yang paling kuat, ia bisa mengetahui masa lalu, masa sekarang dan meramal masa depan.     

Kemakmuran klan duyung juga tidak terlepas dari keputusan yang dibuat oleh nabi.     

Saat mendengar suara Raja Duyung, nabi itu tanpa mengangkat kepalanya berkata, "Aku dapat merasakan aura paus abu-abu itu."     

"Paus abu-abu itu sudah dibereskan oleh seorang perempuan dari darat, sedangkan saat ini saya tidak tahu di mana keberadaan paus abu-abu itu, tapi paus abu-abu itu tidak akan lagi menjadi ancaman untuk klan duyung." Raja Duyung menggelengkan kepalanya, "Saya datang kemari karena ingin mengatakan hal lain kepada Anda."     

Setelah paus abu-abu mengeluarkan sumber unsur air, Yin Wushuang memberikan sumber unsur air kepada Yin Shui lalu melemparkan paus abu-abu ke samping.     

Orang-orang hanya fokus melihat Yin Wushuang yang kekuatannya meningkat dengan pesat. Saat mereka tersadar, paus abu-abu itu sudah menghilang dan entah sudah berada di mana.     

Paus abu-abu yang telah menerima 35 sambaran petir itu akan menerima 35 hukuman dari langit, jadi sudah jelas ia tidak akan menjadi ancaman apapun untuk klan duyung.     

Dan walaupun ribuan tahun berlalu, paus abu-abu tidak akan bisa kembali ke kondisinya yang semula.     

Karena itu Raja Duyung tidak memerintahkan para pengawal untuk mencari 'ikan kering kecil' itu karena baginya itu hanya membuang-buang waktu.     

"Tidak ada hal di dasar laut yang tidak aku ketahui, kecuali jika hal itu terjadi di selat segitiga." Nabi mengangkat kepalanya, matanya terlihat seperti berkabut itu seperti memantulkan sedikit cahaya, "Hanya tempat itu yang tidak ada di dalam 'kedua mataku'."     

"Nabi memang hebat, kejadian itu memang terjadi di selat segitiga!" Punggung Raja Duyung menjadi tegak dan suaranya menjadi berat, "Beberapa bulan yang lalu, Chen'er nakal lalu tanpa sengaja masuk ke dalam selat segitiga, kemudian dia mengaktifkan formasi sihir kuno setelah itu mengikuti kristal-kristal itu dan pergi ke bagian dalam Dong Hua Zhao Ze."     

Sorot mata Nabi itu berubah, "Bagaimana Chen'er bisa pulang?"     

Sebagai seorang nabi, tentu ia mengetahui masalah formasi sihir kuno yang terhubung dengan Dong Hua Zhao Ze. Ia juga tahu tempat lain yang terhubung dengan formasi sihir itu adalah danau.     

Duyung hanya bisa tinggal di lautan, jika hidup di danau maka mereka akan kehilangan kemampuannya dalam bernyanyi.     

Tenggorokan mereka akan 'rusak', jadi ia tahu bahwa Ji Chen tidak mungkin bisa pulang menggunakan kemampuannya dalam bernyanyi. Jadi sudah pasti ia hanya bisa pulang karena bantuan orang lain.     

"Perempuan yang berasal dari daratan yang sudah mengalahkan paus abu-abu yang sudah membuka formasi sihir." Raja Duyung meremas tangannya, "Chen'er mengatakan bahwa saat perempuan itu bicara, kristal sedikit memancarkan cahaya, kemudian dia meminta perempuan itu untuk menyanyi dan akhirnya formasi sihir aktif lalu dia kembali ke selat segitiga."     

Nabi itu meremas cangkang kura-kura di tangannya, kemudian kedua tangannya berpegangan di batu hingga tubuhnya sedikit maju ke depan, "Kamu, katakan sekali lagi!"     

"Perempuan dari daratan itu yang sudah mengaktifkan formasi sihir yang seharusnya hanya bisa diaktifkan oleh keluarga kerajaan klan duyung!" Raja Duyung mengayunkan ekornya dan suaranya terdengar gelisah, "Bahkan kursi tahta kristal ungu juga muncul!"     

"Katakan secara lebih detail!" Mata nabi itu tidak lagi seperti redup atau berkabut, kedua tangannya meremas batu yang ada di bawahnya hingga pembuluh darah di tangannya timbul.     

"Setelah Chen'er mengaktifkan formasi sihir dan tiba di Dong Hua Zhao Ze, kristal-kristal melayang kemudian kursi tahta kristal ungu juga muncul!" Raja Duyung mengatakan itu dengan sangat jelas, "beberapa bulan yang lalu kursi tahta kristal ungu telah kembali muncul!"     

"Tidak benar, ini tidak seharusnya terjadi, tidak mungkin…" Nabi pun bergerak dan ia tidak lagi terlihat setenang sebelumnya.     

Saat melihat nabi yang begitu emosional, Raja Duyung menjadi merasa semakin tegang.     

Setelah itu nabi itu kembali menjadi tenang, kemudian ia berenang ke depan Raja Duyung, "Anakku, katakan kepadaku, siapa perempuan dari daratan yang kamu katakan itu?"     

"Yin Wushuang, namanya Yin Wushuang!" Raja Duyung menjawab dengan jujur.     

Nabi itu kembali ke tempatnya yang semula, kemudian ia mengeluarkan tempurung kura-kura yang baru lalu ia bergumam.     

Saat ia mulai bergumam, tiba-tiba ada sebuah batu aneh dari dasar laut mulai bergerak, seolah mengaktifkan sebuah formasi sihir.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.