Yin Wushuang Lagi!
Yin Wushuang Lagi!
"Apakah semuanya lancar?" Nada suara laki-laki itu terdengar sangat perhatian.
"Iya, besok pagi akan naik pesawat untuk kembali ke Dijing." Yin Wushuang menjawab sambil sedikit menganggukkan kepalanya.
Laki-laki itu tertawa kecil dan berkata, "Kalau begitu aku tunggu Ratu kembali untuk membuatku senang."
Setelah menutup telepon, senyuman yang ada di wajah laki-laki itu menghilang dan berubah ekspresi wajahnya seketika langsung berubah menjadi sangat serius.
Setelah itu Jun Shangxie pun mengangkat tangannya, dan seketika sabit kematian langsung muncul di genggaman tangannya. Ia melihat sabit kematian yang ada di depannya dengan tatapan yang sangat serius.
-
Di waktu yang bersamaan, di ibukota kerajaan bagian Utara, tepatnya di kota Aisen. Di sebuah villa yang sedikit gelap tampak ada seorang laki-laki berambut perak dengan mata yang berwarna biru tampak mengangkat gelasnya lalu menggoyangnya secara perlahan. Kemudian ia pun mencium aroma wine yang ada di gelasnya.
Di sampingnya ada seorang malaikat yang sedang bersujud, "Tuan, Tuan Besar. Gereja Tian Shen yang ada di China semuanya telah ditutup. Semua murid yang memiliki ilmu sihir yang sudah terkumpul selama 20 tahun semuanya ditangkap oleh tentara."
"Awal mula masalahnya muncul dari kota Gang Cheng, orang yang bertanggung jawab di kota itu adalah Hans dan Lai Mu, mereka telah meninggal dunia… dan tidak masih belum diketahui siapa pembunuhnya…"
"Kota Gang Cheng…" Laki-laki asing itu sedikit memejamkan matanya sembari berkata, "Yin Wushuang saat ini kebetulan sedang berada di kota Gang Cheng."
"Yin Wushuang lagi?" Malaikat itu langsung mengangkat kepalanya ke atas, dan melihat gambar lukisan seorang perempuan yang ada di depan tembok laki-laki asing itu. Kemudian dengan nada suara yang marah ia berkata, "Perempuan itu harus mati!"
Perempuan yang ada di dalam lukisan itu memiliki mata phoenix dan bibirnya yang merah tampak seperti buah ceri. Saat itu ia mengenakan jubah berwarna merah, gambar yang ada di dalam lukisan tersebut adalah potret Yin Wushuang yang diambil pada saat sedang mengikuti acara pertemuan sekte waktu itu.
Pria asing itu tertawa kecil, kemudian ia mengambil pisau buah yang ada di sampingnya. Dan ia pun langsung melemparkan pisau itu, sehingga pisau tersebut langsung menancap ke lukisan itu, dan tepat mengenai leher lukisan Yin Wushuang.
-
Keesokan harinya, Yin Wushuang membawa Xuanyuan Qianqian dan fotografer kembali ke Dijing.
Menurut fotografer, hasil pemotretan di gunung bunga Camelia sudah sangat bagus dan tidak perlu melakukan pemotretan ulang.
Setelah kembali ke Dijing, orang-orang yang ada di bandara pun juga membahas persoalan mengenai gereja Tian Shen. Tapi tidak ada satu orang pun yang tahu bahwa semua ini terjadi karena Yin Wushuang.
Setelah kembali ke perusahaan Huan Yu, Yin Wushuang bertanya kepada Xuanyuan Qianqian, "Kapan tanggal pastinya acara Oscar?"
"Aku cek kalender dulu." Xuanyuan Qianqian mengambil kalender yang ada di mejanya kemudian ia menjawab, "Masih ada 20 hari lagi."
Yin Wushuang pun menganggukkan kepalanya. Sore harinya ia pergi ke kantor kepala sekolah SMA Hua Di. Saat itu Kepala Sekolah sedang memainkan jenggotnya. Dan Kepala Sekolah itu pun berkata, "Pertukaran pelajar antara SMA Hua Di dengan SMA Joffrey akan berlangsung selama 1 semester."
"Mulai bulan Januari tahun depan SMA Joffrey sudah kembali membuka sekolahnya. Yin Wushuang, apakah kamu sudah membuat keputusan mau pergi atau tidak?"
"Pergi." Yin Wushuang tersenyum, kemudian ia pun melanjutkan, "Kesempatan yang begitu bagus, kenapa tidak mau pergi."
"Baiklah kalau begitu!" Kepala Sekolah pun langsung tampak begitu bersemangat, ia mengeluarkan sebuah formulir lalu memberikan formulir tersebut kepada Yin Wushuang untuk diisi, "Pihak sekolah akan menyiapkan paspor untukmu, selain itu sekolah juga akan menanggung biaya makan sebanyak 3 kali sehari dan juga biaya untuk tempat tinggalmu di sana."
Untuk pertukaran pelajar ini tentu saja pihak sekolah harus memilih murid yang terbaik, jika murid yang mengikuti program pertukaran pelajar tersebut prestasinya jelek, maka pihak sekolah tidak akan mau mengeluarkan biaya yang besar.
Beberapa tahun ini Yin Wushuang bisa dikategorikan sebagai murid yang paling baik di sekolah Hua Di.
-
Setelah mengisi formulir tersebut, Yin Wushuang pun pergi meninggalkan SMA Hua Di dan langsung menghubungi sutradara Li. Meskipun sutradara Li bukan guru Yin Wushuang, tapi ketika Yin Wushuang menjadi sutradara dan mengalami kesulitan, sutradara Li telah banyak membantu dan memberikan penilaian kepadanya.
Waktu itu Suradara Li juga pernah bekerja sama dengan Yin Wushuang pada saat ia pembuatan film <
"Sutradara Li, aku ingin mengundangmu untuk syuting film mitologi yang akan dirilis pada saat tahun baru." Tanpa basa basi, Yin Wushuang langsung mengatakan pada intinya.
Kemudian Sutradara Li pun menjawab, "Sekarang kamu sudah terkenal baru ingat aku?"
Yin Wushuang mengerutkan keningnya, dan sutradara Li masih bersikap sama seperti anak kecil, "Sutradara Li, aku bisa memberikan naskahnya kepadamu. Kamu bisa membacanya terlebih dahulu. Naskahnya juga aku sendiri yang menulis, coba kamu pikirkan dulu mau bergabung atau tidak."