Permaisuri Kembali ke Sekolah

Kita Pakai Bahan Obat Untuk Menyalakan Api Saja!



Kita Pakai Bahan Obat Untuk Menyalakan Api Saja!

2Wu Ming menerima obat yang telah dibungkus dengan baik, kemudian ia pergi ke tempat penjualan obat Dan yang ada di sebelah kirinya.     

"Nona, kamu butuh apa?" Penjual itu adalah seorang pemuda bersama seekor anjing, pemuda itu menjutai rumput di sudut mulutnya, kedua tangannya dilipat di depan dada dan ia terlihat sangat tidak sabar.     

Dari tadi ia terus menatap obat farmasi yang ada di tangan Wu Ming dan ia merasa sangat kesal.      

"Hanya melihat-lihat saja." Wu Ming mengabaikan pemuda itu, dan kembali melihat-lihat bahan obat yang dijual.     

Bahan obat yang dijual itu tidak lengkap.     

Obat Dan yang sudah diolah itu juga warnanya sedikit pudar.     

Selain itu harganya 2 kali lipat lebih mahal daripada obat farmasi.     

Jika ia adalah pejalan kaki yang lewat mungkin akan lebih memilih membeli obat farmasi yang berkualitas tinggi dan harganya juga murah, daripada membeli obat Dan ini.     

"Lihat apa? Tidak suka mahal, pergi beli obat farmasi saja, orang miskin untuk apa berdiri di depanku?" Pemuda itu melambaikan tangannya, dan melihat Wu Ming yang tidak ada niat membeli ia langsung mengusirnya, "Pergi… pergi… pergi!"     

[Tuan miskin?] Mo Range tidak setuju [Jika Tuan menjual bahan obat yang ada di lantai 2 cincin phoenix maka Tuan akan menjadi orang yang sangat kaya raya, tahu!]     

Wu Ming memang tidak kekurangan bahan obat, apalagi waktu itu guru Qin pernah menghadiahkannya bibit yang berharga. Dan unsur kayu juga sudah beberapa kali panan, pasti sekarang sudah terkumpul beberapa keranjang.     

Hal terpenting yang dibutuhkan Tuan saat ini adalah bahan obat Dan!     

Masih berani mengusir Tuan?     

Wu Ming mengerutkan keningnya, "Bisnis obat Dan semakin hari semakin buruk, ternyata memang logis."     

Di sisi lain sikap penjual obat farmasi sangat baik dan harga obatnya juga jauh lebih murah. Sedangkan penjual obat Dan memiliki sikap yang tidak baik, dan harga obatnya juga jauh lebih mahal, pelayanannya juga sangat buruk.     

Mungkin hanya pembeli yang buta dan tuli saja yang akan membeli obat Dan.     

"Hey, jaga ucapanmu wanita jelek, percaya tidak aku akan…" Ucapan Wu Ming membuat pemuda itu marah besar, seketika pemuda itu langsung menyingsingkan lengan bajunya dan siap-siap untuk berkelahi, tapi ada orang lain yang langsung mencegahnya.     

Wu Ming menggelengkan kepalanya, kemudian ia pun pergi meninggalkan pasar.     

"Nona, kenapa kamu mendesah?" A Lan yang ada di belakang bertanya.     

"Nyawa sekte Dan tidak akan bertahan lama." Wu Ming berkata dengan suara yang jelas, "Jarak sekte Dan dari sini masih lumayan jauh, jika para penjual bahan obat dan obat Dan yang ada di dekat gerbang saja sikapnya seperti itu, kemungkinan besar kondisi yang ada di dalam sekte pasti akan jauh buruk."     

Setiap orang yang turun dari kapal pasti akan mendirikan lapak untuk berjualan di sini, tempat ini adalah pintu gerbang sekte Dan.     

Jika barang yang dijual itu memiliki kualitas yang bagus, pasti barang tersebut akan laku terjual.     

Jika ada barang yang sangat bagus, maka orang-orang akan tertarik untuk datang dan belajar di sekte Dan.     

Kondisi sekte Dan saat ini sepertinya sudah di ujung tanduk, pantas saja ketua sekte Yao begitu sombong.     

[Wanitaku, apa yang kamu katakan benar.] Jin Mao si tikus pemburu harta karun di dalam cincin phoenix ungu kuno tampak menyilangkan kakinya dan berkata [Awalnya sekte Yao berada di bagian barat, 2 tahun ini mereka pindah ke sebelah sekte Dan, mereka pasti ingin menghancurkan sekte Dan dan mereka pasti sudah memiliki rencana yang besar. Konflik yang terjadi di kedua sekte ini awalnya hanyalah masalah-masalah kecil yang semakin lama semakin menumpuk menjadi konflik yang besar.]     

Jin Mao si tikus pemburu harta karun itu sering sekali dikejar orang lain, ia terus berlari hingga menjelajahi beberapa tempat, sehingga ia tahu banyak hal, termasuk juga konflik yang terjadi di antara kedua sekte ini.     

"Hal pertama yang harus dilakukan yaitu mencari ketua sekte Dan terlebih dahulu, setelah itu nanti kita bahas yang lain." Wu Ming mengerutkan bibirnya dan terus berjalan menuju sekte Dan.     

Tempat sekte Dan ada di atas gunung. Untuk bisa sampai di sana, harus melewati hutan.     

Saat ini cuaca tidak bersahabat, ketika mereka sudah melewati setengah perjalanan, tiba-tiba hujan rintik-rintik pun turun sehingga mereka berdua berteduh di dalam gua.     

Semakin hujan turun semakin besar, dan langit semakin gelap. A Lan dari luar berlari masuk ke dalam gua, "Nona, hujan terlalu besar, kita tidak bisa membakar kayu kering, di dalam gua hanya ada sedikit dahan pohon dan mungkin tidak akan bertahan lama."     

[Tuan, Tuan. Di dalam cincin phoenix ungu kuno, ada barang yang bisa dibakar!] Unsur kayu melompat-lompat sambil berkata [Kita punya bahan obat yang sudah dijemur kering, namanya Gan Shu. Kita juga masih punya banyak bibit, kita pakai ini saja untuk dibakar.]     

Unsur api dan Jin Mao si tikus pemburu harta karun kaget. Dua pengikut ini belum lama menjadi pengikut Tuan, selama ini yang mereka tahu bahan obat sangat susah dicari.     

Tapi tuan mereka bisa bebas menggunakan bahan obat untuk dibakar, mereka merasa sangat kagum!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.