Kalau Begitu Lihat dari Ketulusan Hatimu
Kalau Begitu Lihat dari Ketulusan Hatimu
"Di bawah kaki gunung tempat sekte Dao tinggal, ada sebuah desa yang bernama gunung Cha, adik A Zi ada di dalam desa tersebut. Karena A Zi telah dibeli dan diantarkan masuk ke sekte Dao, sehingga seumur hidup dia tidak boleh turun gunung." Yin Wushuang melanjutkan lagi, "Sebenarnya dia sangat merindukan adiknya kandungnya."
"Ini…" Mata Yin Tianji langsung tampak berbinar dan penuh semangat, namun tiba-tiba ia tidak bersemangat lagi, "Jika bukan termasuk murid sekte Dao, maka dia tidak diizinkan masuk ke sekte Dao, dan begitu juga dengan A Zi, dia tidak boleh pergi ke sana."
"Kalau begitu hanya mengandalkan ketulusan hatimu saja." Yin Wushuang berdiri dan melihat Yin Tianji, "Aku hanya bisa berkata panjang lebar padamu, kalau kamu benar-benar menyukainya, kalau kamu benar-benar ingin membuatnya jatuh cinta padamu, dan kalau kamu benar-benar ingin hidupnya lebih baik."
Satu kalimat yang diucapkan Yin Wushuang itu ada tiga kata 'kalau' secara berturut-turut. Sehingga membuat Yin Tianji seketika langsung terdiam dan tidak banyak berkata lagi, saat ia meninggalkan A Zi ia menatapnya dalam-dalam.
Tatapan A Zi sangat tenang dan terasa dingin, tidak berubah apapun yang terjadi padanya.
[Dilihat dari sudut lain, bisa dikatakan bahwa A Zi memiliki sedikit kemiripan dengan Tuan.] Mo Baobao berkata dengan penuh perasaan emosi.
Kedua kakak perempuan sama-sama berjuang demi adiknya laki-laki mereka.
Hanya saja A Zi saja yang telah menyerahkan dirinya dan dijual kepada sekte Dao.
-
Saat hari ketiga di sore hari, Yin Wushuang kembali dari istana utama sekte Dao. Ia melihat seseorang dengan tubuhnya yang berlumuran darah ada di dalam kamarnya.
Yin Wushuang melihat pakaian orang itu, kemudian dengan cepat ia membantunya berdiri. Ketika melihat wajahnya Yin Wushuang sama sekali tidak menyangka ternyata orang tersebut adalah Yin Tianji.
Yin Wushuang pun langsung mengeluarkan kekuatannya untuk membersihkan darah yang ada di atas tubuh Yin Tianji, ia juga melihat ada seorang anak kecil laki-laki yang sedang bersembunyi di bawah ranjang.
Anak kecil itu usianya kira-kira 10 tahun, ia terlihat sangat lucu seperti boneka. Di wajahnya terdapat bekas darah Yin Tianji dan sepertinya ia sedang ketakutan.
Dilihat secara sekilas ia sedikit mirip dengan A Zi.
"Aku… aku dibawa oleh Kakak ini ke sini, Kakak itu bilang dia ingin membawaku pergi untuk bertemu dengan kakak A…" Orang ini adalah adik laki-laki A Zi.
Yin Wushuang menaruh satu jarinya di dekat bibir, ia memberi kode agar anak kecil itu diam. Kemudian ia mengangkat Yin Tianji ke atas ranjang, lalu berjalan ke depan pintu dan membuka pintu sembari berkata, "A Zi, badanku tidak enak."
A Lan yang ada di depan pintu seketika langsung memanggil A Zi, tidak lama kemudian A Zi langsung masuk ke dalam kamar. Saat itu A Lan juga ingin masuk, tapi Yin Wushuang langsung menutup pintu kamarnya.
"Badanku sedang tidak enak, aku tidak suka ada banyak orang."
"Baiklah Nona, A Lan akan menunggu di depan pintu, jika ada masalah silakan memanggil pelayan saja." Dari tatapan matanya, sepertinya A Lan sedikit merasa tidak senang, tapi ekspresi wajahnya tetap terlihat sangat hormat.
Yin Wushuang menyuruh A Lan untuk menunggunya di luar, kemudian ia pun meminta Mo Range mengeluarkan Jiejie untuk memberikan pembatas dan panutup situasi di dalam kamar.
"Nona…?" A Zi sangat merasa penasaran, ia tidak mengerti alasan Yin Wushuang memasang Jiejie dan memberi penghalang untuk menutupi situasi yang ada di dalam kamar.
Anak laki-laki kecil yang ada di bawah ranjang melihat kakaknya, seketika ia pun merangkak keluar dan langsung memeluk A Zi, "Kakak A! Aku sangat merindukanmu! Huhuhu! Sudah 10 tahun aku tidak pernah bertemu dengan Kakak!"
"Xiao Shitou?" A Zi merasa badannya gemetar, kemudian ia berjongkok dan memeluk adik laki-lakinya.
10 tahun tidak pernah bertemu, suasana pertemuan antara kakak dan adik laki-laki itu begitu mesra dan harmonis. Yin Wushuang juga tidak ingin mengganggu mereka, kemudian ia pun pergi ke dekat ranjang dan melihat Yin Tianji.
Melihat luka yang ada di tubuh Yin Tianji, Yin Wushuang pun mengerutkan keningnya.
Yin Tianji adalah seorang pemuda yang penuh semangat, ia bersedia melakukan apapun untuk mewujudkan keinginannya.
Saat itu juga, A Zi juga melihat Yin Tianji yang ada di atas ranjang, sambil memeluk adiknya ia bertanya, "Nona, bukankah kamu sedang tidak enak badan? Kenapa Tuan Muda sekte juga ada di sini? Dan kenapa Adik aku juga… bisa berada di sini?"
Yin Wushuang melihat mata A Zi, kemudian ia berkata, "Yang tidak enak badan masih ada orang lain."
Anak kecil yang ada dipelukkan A Zi berkata, "Kakak A, kakak itu yang membawaku ke sini."
A Zi sangat kaget mendengar penjelasan adiknya, kemudian ia pun melihat Yin Tianji, dari tatapan matanya sepertinya ia tidak percaya dengan kenyataan yang sebenarnya.