Permaisuri Kembali ke Sekolah

Maaf, Aku Tidak Bisa Membawamu Pergi Melihat Bunga Kamelia



Maaf, Aku Tidak Bisa Membawamu Pergi Melihat Bunga Kamelia

3"Kalau begitu aku pergi menjadi murid inti saja!" Nada suara Yin Tianji menjadi tinggi, ia terdiam lalu berkata dengan percaya diri, "Sepertinya murid inti boleh menikah dengan seorang budak keluarga Yin. A Zi, katakan padaku bagaimana menurutmu, boleh tidak kalau aku pergi menjadi murid inti saja?"     

"Dasar bodoh!" Yin Cheng semakin marah, kemudian ia menendang dada Yin Tianji!     

Yin Tianji mengeluarkan darah dari mulutnya, sambil memeluk mayat A Zi, tubuh Yin Tianji menggelinding ke bawah tangga.     

"Yin Wushuang, aku tahu pasti kamu biang keroknya!" Wajah Yin Cheng terlihat sangat menakutkan, kemudian ia pun mengeluarkan kapaknya sembari berkata, "Kamu kan yang meminta budak ini menggoda putraku?"     

Yin Wushuang saat itu masih berdiri di tempat yang sama sejak tadi, sambil memegang pedang phoenix ia menundukkan kepalanya ke bawah.     

Energi kekuatan yang tiba-tiba muncul dan hilang dari tubuhnya, mungkin karena sedang kacau atau sepertinya ia sedang menahan sesuatu.     

"Kurang ajar!" Yin Cheng marah besar, ucapan kasar dan makian dari Yin Tianji membuatnya semakin besar. Ia ingin sekali membunuh Yin Wushuang dan tidak ingin menjadikannya sebagai manusia darah lagi.     

Saat ia mengayunkan kapaknya, Yin Tianji melepaskan mayat A Zi dan dengan susah payah ia berusaha untuk berdiri.     

"Ayah, kalau kamu ingin putramu masih tetap hidup, maka biarkanlah Adik Sepupu pergi." Ia berkata dengan suara kecil.     

Yin Cheng tiba-tiba menghentikan gerakannya, ia melihat Yin Tianji yang saat itu ada di belakang Yin Wushuang, "Kurang ajar! Kamu bilang apa?"     

Set!     

Yin Tianji mengeluarkan pisau belatinya, ia menancapkan pisau itu ke dadanya, darahnya keluar hingga kemudian menetes ke bawah dan akhirnya menyatu dengan darah A Zi.     

Darah yang keluar dari mulutnya semakin banyak.     

"Aku bilang, biarkan Adik Sepupu pergi! Kalau kamu masih menginginkan putramu hidup!"     

Yin Tianji sangat paham di sekte Dao ini tidak ada yang bisa bertarung dengan ayahnya.     

"Tianji! Kamu benar-benar melukai dirimu sendiri hanya demi Yin Wushuang?" Yin Cheng merasa kesal dan sangat marah, "Turunkan pisaunya! Ayah hanya memiliki satu putra yaitu kamu seorang!"     

Shett!     

Yin Tianji menancapkan lagi pisau belatinya ke jantungnya, Yin Tianji melototi ayahnya dan mengulang perkataannya lagi, "Biarkan Adik Sepupu pergi!"     

Semakin banyak darah yang mengenai bajunya, kini baju kesayangannya itu menjadi warna merah penuh dengan darah.     

Di bawah kakinya juga ada perempuan yang ia cintai.     

"Baik… baiklah! Kamu turunkan dulu pisaumu! Tianji, turunkan pisaumu!" Yin Cheng mulai berkompromi hanya demi putranya itu.     

Setelah mendapat jawaban yang ia inginkan, tubuh Yin Tianji menjadi lemas sehingga ia pun berlutut di bawah tanah.     

Pisau belati masih tertancap di dadanya, ia menurunkan tangannya dan kembali memeluk A Zi.     

Saat ia memeluk A Zi, Yin Cheng menjentikkan jarinya dan energi kekuatannya pun mulai keluar, yang tadinya pisau masih tertancap di dada Yin Tianji sekarang telah menembus dadanya.     

Yin Tianji mengangkat kepala, matanya melotot, banyak sekali darah yang keluar dari mulutnya.     

Ia awalnya sudah berada di pinggir tebing, ketika dadanya telah ditembus oleh pisau belati, ia sambil memeluk mayat A Zi dan terjatuh ke tebing yang menggantung.     

Ia dan mayat A Zi terjatuh bersama-sama, dan bunga kamelia yang baru mekar itu pun juga ikut terjatuh ke bawah.     

Melihat bunga kamelia berwarna putih, Yin Tianji memeluk A Zi semakin erat sambil tersenyum.     

"Maaf, aku tidak bisa membawamu pergi melihat bunga kamelia."     

 -     

Ketika para murid dari 12 puncak yang ada di sekte Dao telah tiba di puncak, mereka melihat kejadian tuan muda sekte terjatuh ke tebing sambil memeluk pelayan A Zi.     

"Tuan Muda Sekte!"     

"Tuan Muda Sekte!"     

"Ketua, ada masalah apa?"     

"Atasan Ma, kenapa kamu diikat?"     

Semua murid merasa sangat penasaran, tiga atasan yang lain juga merasa sangat penasaran. Begitu juga Han Li dan Qin Mengyao mereka juga penasaran.     

Yin Cheng meneteskan air matanya. Semenjak kematian A Zi, Yin Wushuang hanya terdiam dan tidak berkata apa-apa sampai sekarang. Tapi tiba-tiba Yin Cheng berteriak sangat kencang pada Yin Wushuang, "Yin Wushuang, kamu memperalat atasan Ma untuk berpura-pura telah menerima warisan keturunan dan dibongkar oleh putraku, dia telah menggunakan kekuatannya untuk membunuh putraku! Sebenarnya apa salahku padamu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.