Permaisuri Kembali ke Sekolah

Orang yang Hidup Pasti Lebih Kuat dari Orang yang Mati



Orang yang Hidup Pasti Lebih Kuat dari Orang yang Mati

0[Inilah yang disebut perlakuan yang berbeda!] Mo Baobao di dalam cincin phoenix ungu kuno menghela napas panjang.     

Meskipun dua sekte ini berbeda, tapi dalam beberapa hal kedua sekte ini memiliki persamaan.     

Jika kamu hebat, maka kamu bisa menjadi murid inti dan akan mendapat perlakuan yang baik.     

Jika kamu hanya seorang petugas kebersihan maka kamu harus patuh dan hanya boleh makan roti kukus.     

Perlakuan setiap orang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.     

Mendengar ucapan Mo Baobao, Wu Ming mengedipkan mata sambil terus memakan roti kukus dengan ekspresi wajah yang datar.     

Orang yang masih hidup tentu lebih kuat dari orang yang sudah meninggal.     

Tiba-tiba ia teringat pada A Zi dan Yin Tianji, tanpa ia sadar ia meremas roti kukus yang ada di tangannya itu dengan kuat.     

Rasa amarah dan aura ingin membunuh secara tidak sadar mulai terpancar darinya, sehingga wanita paruh baya yang ada di dekatnya itu seketika langsung melirik Wu Ming.     

[Tuan, tenangkan dirimu sebentar!]     

Wu Ming menarik napas dalam-dalam.     

Dan saat itu juga murid dalam yang bernama Lei Zhou sambil membawa daging tenderloin yang wangi mendekati Ye Yuan, lalu menaruh daging tersebut di meja yang ada di depan Ye Yuan, "Yuan'er, badanmu sekarang sudah kurus, makan yang banyak dan perbaiki gizi kamu ya."     

Bagi Ye Yuan daging yang ada di piring itu seperti air hujan yang sangat pas turunnya.     

Tatapan matanya tampak sedikit terkejut. Ia kaget dengan kasih sayang yang diberikan Lei Zhou padanya. Lalu ia menunduk dan menggigit bibir bawahnya, kemudian dengan tersipu malu ia berkata, "Kakak Lei… Lei Zhou, terima kasih. Tapi kalau kamu kasih daging ini padaku, apa kamu sendiri sudah kenyang?"     

Ye Yuan mengangkat piring daging itu lalu mengembalikannya kepada Lei Zhou, "Kakak Lei, kamu dan murid dalam yang lainnya makan saja. Kami adalah petugas kebersihan, sudah ada roti dan sayur acar saja sudah cukup, kami tidak boleh melanggar peraturan."     

[Ucapan yang masuk akal, nada suara yang lembut, nilai 100.] Mo Range menyentuh dagunya [Tuan, lihatlah tangannya yang memegang piring, semua persendiannya putih tandanya ia tidak tega mengembalikannya!]     

Wu Ming hanya melirik tangan Ye Yuan lalu mengalihkan pandangannya ke arah yang lain.     

Tidak lama kemudian, Lei Zhou malah mendorong piringnya lagi dan menunjuk para murid dalam yang ada di sana, "Tenang saja, aku akan berdiskusi dengan mereka."     

Di sekte Yu Shou, satu meja biasanya akan diisi oleh 6 orang, setiap sayur yang ada di meja berbeda, makanannya akan bergantung pada identitas mereka.      

Lei Zhou mengangkat tangannya, kemudian murid dalam yang ada di meja itu berkata, "Ye Yuan, kami sudah kenyang. Piring itu memang sengaja diberikan untukmu!"     

"Iya, kamu sangat kurus. Takutnya nanti jika ada angin besar kamu akan tertiup angin. Perbaikilah gizimu, kalau tidak Kakak Lei Zhou akan sedih sekali hahaha!"     

Wajah Lei Zhou tampak tersipu malu, kemudian ia pun berkata, "Yang tidak bisa ngomong lebih baik diam saja! Yuan'er, kamu makan saja!"     

"Kalau begitu terima kasih banyak Kakak Lei Zhou." Wajah Ye Yuan juga mulai merah merona, lalu ia pun meletakkan piring daging itu ke atas meja, lalu mengambil sumpit baru dan membagi daging itu kepada yang lain.     

Sikap Ye Yuan ini membuat Lei Zhou merasa semakin kagum padanya.     

Melihat Sikap Yuan'er yang baik hati dan suka berbagi, ia tidak makan sendiri tapi selalu memikirkan orang lain. Para gadis dan wanita paruh baya menatap Ye Yuan dengan tatapan terima kasih.     

Wu Ming juga diberi jatah daging tersebut, jika ia diberi bagian lebih awal mungkin ia akan berterima kasih dan memakannya.     

"Terima kasih banyak tapi aku sudah kenyang." Kemudian Wu Ming memberikan daging itu kepada wanita paruh baya yang ada di sampingnya. Setelah memberikan daging tersebut ia masuk ke dalam dapur dan mulai mencuci mangkuk-mangkuk yang kotor.     

Orang-orang yang mendapatkan daging itu dan para gadis lainnya tersenyum bahagia sambil memakan dagingnya.     

Ye Yuan tersenyum bahagia, kemudian ia pun duduk lalu menoleh ke belakang dan melihat tempat yang tadi diduduki Wu Ming.     

"Apa kalian tahu Wu Ming kapan datang ke sini dan siapa yang merekomendasikannya?" Ye Yuan menggerakkan bola matanya yang tajam.     

"Sepertinya Kakek Cao yang merekomendasikannya." Seorang gadis menjawab.     

Ye Yuan pun mengangguk sembari berkata, "Kakek yang sudah tua itu, yang membawa seorang anak kecil perempuan?"     

"Iya." Gadis itu mengangguk dan bertanya, "Ye Yuan, kenapa kamu bertanya seperti ini?"     

"Tidak apa-apa." Ye Yuan tertawa dengan datar, "Aku hanya merasa Wu Ming memiliki sifat yang unik, sepertinya ia tidak ingin bergabung dengan siapapun."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.