Permaisuri Kembali ke Sekolah

Ia Bilang Akan Membawa Aku Pergi Melihat Bunga Kamelia



Ia Bilang Akan Membawa Aku Pergi Melihat Bunga Kamelia

3Yin Wushuang pura-pura marah, ia mengibaskan bajunya, terlihat seperti nona besar yang sangat berwibawa. Kemudian ia pun berkata, "Kemarin Sun Lili sudah menghinaku dan aku sudah memberikan keringan padanya, memberinya kesempatan untuk masih tetap hidup, karena sekarang ia tidak menghargai nyawanya, jadi jangan salahkan aku jika aku tidak punya belas kasihan lagi padanya."     

Setelah ia berkata seperti itu, ia pun menoleh ke belakang dan pergi.     

"Sudah dengar ucapan Nona Besar? Kalau kamu ketemu dengan gadis bodoh itu, kamu harus mematahkan kakinya dulu untukku, lalu membawanya ke aula balai hukum pidana!" Tindakan A Lan dalam memberi peringatan pada gadis itu cukup berpengaruh, suaranya sangat keras sehingga banyak murid luar yang sangat kaget sehingga tidak ada yang berani lagi berbicara.     

 -     

Sebelum Yin Wushuang kembali ke istana kuil Shuangchen, saat itu Yin Tianji sudah pergi meninggalkan istana. Namun di saat itu A Zi membelai bibirnya dengan perlahan, dan hingga Yin Wushuang dan A Lan kembali ke istana wajah A Zi masih tampak merah merona.     

A Lan melihat A Zi secara sekilas, tatapan matanya tampak sinis, di balik itu tatapannya yang sinis itu ia memendam perasaan iri hati pada A Zi.     

"A Lan, kamu tunggu di luar pintu saja. A Zi, kamu tolong cek denyut nadiku, hari ini aku merasa tidak enak badan." Yin Wushuang masuk ke dalam istana, kemudian A Zi langsung mengikutinya dari belakang.     

Setelah menutup pintu dan memasang Jiejie dan memberi penghalang untuk menutupi situasi yang ada di dalam.      

"Gimana, Yin Tianji sudah menembakmu? Dia sudah menciummu?" Yin Wushuang mengerutkan keningnya sambil bertanya.     

Seketika wajah A Zi langsung berubah semakin merah, setelah beberapa detik kemudian ia menganggukkan kepala dan menjawab, "Iya… iya!"     

"A Zi, kalau kamu suka padanya, kamu harus berani mencintainya, kamu bukan sebuah alat, kamu berhak mencintai seseorang." Yin Wushuang berkata seperti itu sambil tersenyum.     

"Dia bilang akan membawaku ke sebuah desa yang ada di gunung Cha untuk melihat bunga kamelia." A Zi berkata pada Yin Wushuang dengan tatapan penuh harap apa yang dikatakan Yin Tianji itu bisa terwujud.     

"Besok aku akan pergi ke puncak untuk bertemu dengan atasan Xu, aku ingin menanyakan beberapa hal padanya, kamu ikut denganku." Mata Yin Wushuang sedikit berbinar, "Aku akan meninggalkan A Lan sebentar."     

A Zi mengganguk.     

 -     

Keesokan harinya.     

Yin Wushuang telah menyuruh A Lan untuk pergi dan meninggalkannya, setelah itu ia bersama dengan A Zi pergi menuju puncak untuk berteu dengan atasan Xu.     

Saat itu Atasan Xu sedang membaca buku, ketika melihat kedatangan Yin Wushuang ia pun langsung berkata, "Hormat pada Nona Besar!"     

"Atasan Xu, di antara kamu dan aku tidak perlu sehormat itu." Yin Wushuang membuka obrolannya dan bertanya, "Dulu kamu bilang, kamu pernah bertemu dengan Ibuku?"     

"Iya, pernah bertemu dengannya beberapa kali, ibu kamu sangat-sangat cantik dan juga sangat kuat." Atasan Xu menganggukkan kepalanya, kemudian ia berusaha mengingat sebuah kejadian, "Dia sangatlah kuat seolah-olah hanya dengan menggunakan tangannya ia bisa menutupi langit, bisa merubah matahari menjadi bulan. Aku belum pernah bertemu dengan perempuan yang lebih kuat darinya."     

"Dia dan Ayahku meninggal karena terkena racun?" Yin Wushuang bertanya dengan suara kecil.     

"Ketua sekte berkata seperti itu…" Tatapan mata atasan Xu seketika langsung berubah menjadi takut, ia melihat sekelilingnya dan setelah memastikan tidak ada orang di sana, ia berkata, "Saat orang tua kamu meninggal, hanya ada ketua sekte yang ada di samping mereka."     

Arti dari ucapannya yaitu beberapa masalah ini hanya ketua sekte yang tahu.     

Dan arti yang lebih dalam lagi menunjuk bahwa beberapa masalah ini hanya ketua sekte yang menyebabkannya.     

Di situasi yang khusus ini hanya ada Yin Cheng sendiri di sana, sehingga apa yang dikatakan Yin Cheng itu sudah pasti benar dan tidak mungkin berbohong.     

Kemudian Atasan Xu mengatakan satu kalimat lagi, "Kalau membahas masalah ini aku juga merasa semakin penasaran. Dua orang yang begitu kuat, kenapa hanya karena terkena racun mereka bisa meninggal dunia. Lagi pula tidak ada petunjuk yang bisa ditemukan, tiba-tiba mereka menghilang begitu saja dari dunia ini, pasti racunnya bukan racun biasa. Pasti itu racun yang kuat, tapi aku belum pernah mendengar atau melihat racun itu secara langsung. Tapi Ayahmu sudah memberikan darah warisannya kepada ketua, itu membuktikan Ayahmu sudah mempercayainya."     

Atasan Xu mengibaskan tongkat bulu ekor kuda sambil memainkan kumisnya.     

"Kalau untuk warisan darah seperti itu, apakah harus dua pihak setuju baru bisa diberikan atau bisa karena paksaan salah satu pihak?" Nada suara Yin Wushuang seperti sangat penasaran.     

Mendengar pertanyaannya, atasan Xu melambaikan tangan dan berkata, "Ini tidak mungkin, jika salah satu pihak tidak setuju, pemberian darahnya tidak akan bisa diteruskan."     

"Aku sudah lama mendengar tentang pemberian warisan darah yang dilakukan di keluarga Yin, tapi sampai saat ini aku tidak tahu dengan jelas tentang warisan darah. Apa atasan Xu bisa menjelaskan padaku sekilas?"     

"Kamu adalah Nona Besar sekte Dao, tidak menjadi masalah jika aku memberitahumu tentang ini. Aku pernah melihat Ayahmu mengatur jurus Zhen seperti ini, aku masih ingat sekali."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.