Kita Masih Punya Ratu Yin Kok!
Kita Masih Punya Ratu Yin Kok!
Sebenarnya ia ingin mengatakan bahwa mereka sudah lama mencari juru kamera Han.
Ia juga ingin mengatakan bahwa memang benar ada ular piton dan telah memakan juru kamera itu, ular piton tersebut tidak akan muncul dengan cepat karena ia butuh proses mencerna.
Tapi ia tidak berkata seperti itu karena dirinya sendiri juga tidak percaya di pulau ini ada hewan aneh seperti ular piton.
Karena sebelumnya sudah ada yang pernah mengecek lokasi ini…
Ia sendiri juga ingin berpikir ke arah yang positif…
-
Karena masalah kulit ular piton, tenda 4 grup akhirnya di gabungkan menjadi satu.
Delapan orang membuat sebuah lingkaran, di tengah-tengah mereka ada api unggun.
Ekspresi wajah mereka kini tampak berbeda dari sebelumnya, artis perempuan yang pertama kali melihat kulit ular kemarin sampai sekarang wajahnya masih tampak sangat pucat dan sepertinya kondisinya masih belum membaik.
Artis laki-laki terus berusaha menenangkannya, "Sudah… tidak apa-apa, kita semua adalah artis. Kita ke sini untuk mengikuti acara TV, pasti keselamatan kita juga akan dijaga."
Artis laki-laki lainnya juga mengangguk sembari berkata, "Hei bro, apa kamu rasa bahwa semua ini adalah rencana dari acara ini untuk menakut-nakuti kita?"
"Mungkin saja begitu." Artis perempuan lainnya mengangguk, mereka berusaha menghibur diri mereka tapi tetap saja ketakutan yang ada di hati mereka tidak bisa dihilangkan.
"Sudah… sudah… lagi pula kita laki-laki di sini juga akan melindungi kalian para perempuan kok. Kalau benar ada ular, kita berjalan di depan kok!" Artis laki-laki menepuk-nepuk pundak teman perempuannya dan tertawa kecil sambil melirik Yin Wushuang, "Lagi pula di sini kita punya Ratu Yin."
Yin Wushuang merasa kaget, karena namanya tiba-tiba terpanggil.
Artis laki-laki itu adalah laki-laki yang sebelumnya bertemu dengan Yin Wushuang dan mengajarkannya cara menebang pohon bambu, nama samarannya adalah Summer atau Xia Tian.
Meskipun Xia Tian tidak sebanding dengan Lan Hai, tapi ia juga merupakan artis laki-laki papan atas di dalam negeri.
Akhirnya semua orang tertawa dan menghapus sedikit ketakutan dan kecurigaan mereka dalam diri mereka.
Tapi Yin Wushuang tidak tertawa, tatapannya tampak sangat serius.
Yin Wushuang berpikir bahwa saat ia sampai ke sini ia pernah menemukan sebuah bekas lendir yang aneh.
Tapi tidak mungkin juga, jika grup acara ini ingin melihat mereka dan juru kamera ada yang mati di sini.
Sebenarnya hal ini hanya akting belaka atau kenyataannya memang ada… ular piton?
Saat Yin Wushuang berpikir seperti itu, tiba-tiba Xia Tian mengganti posisinya dan duduk di sampingnya, ia duduk sangat dekat dengan Yin Wushuang, ia tertawa dan berkata, "Nona Yin, sepertinya kamu sedang memikirkan sesuatu?"
Lan Hai terkenal karena kegantengan yang ia miliki, sedangkan Xia Tian karena perhatiannya bisa membuat orang lain nyaman dengannya.
Coba pikir saja, seorang laki-laki tampan yang mengenakan kaos putih di bawah cahaya terang sedang tertawa padamu, bukankah pasti akan ada berapa perempuan yang senang dan baper?
Yin Wushuang berhenti berpikir tentang lendir tadi dan menjawab dengan kecil, "Iya."
"Ada masalah apa? Ceritakan saja padaku, siapa tahu aku bisa membantu." Xia Tian tertawa dengan sangat manis, suaranya juga sangat merdu.
"Urusan perempuan." Yin Wushuang hanya menjawab datar dan membuat Xia Tian sulit melanjutkan percakapannya lagi.
"Kalau begitu sayang sekali." Xia Tian terlihat santai, tapi tatapannya yang lembut menyimpan ketengangan, "Nona Yin dan Nona Ling adalah grup pertama yang sampai ke sini, mungkin saja nanti kalian juga yang meninggalkan tempat ini duluan, hebat sekali!"
Yin Wushuang hanya tertawa sopan dan tidak menjawabnya.
Xia Tian terdiam sebentar dan tiba-tiba membuka mulut kemudian berkata, "Ratu Yin sudah punya pacar?"
Wakil sutradara yang ada di kejauhan dengan kesulitan merekam mereka, "Summer benar-benar bisa membuat topik yang menarik, dia tahu bagaimana cara memainkan situasi. Aku yakin adegan ini pasti akan ramai dibicarakan!"
Plak…
Ada sesuatu yang seperti mengenai pundaknya dan tercium aroma yang amis, wakil sutradara tidak tahan lagi berkata, "Pergilah! Jangan ganggu aku! Tidak tahu apa kalau tangannya tidak bersih! Bau sekali!"
...
Tidak ada orang yang merespon wakil sutradara, tapi bau amis itu tetap menyengat, barang yang ada di tubuhnya juga masih belum pergi.
"Aku bilang pergi, kamu tidak dengar…" Seketika wakil sutradara menoleh ke belakang dan kaget sampai membuatnya merinding!