Kisah Istri Bayaran

Perselisihan (18)



Perselisihan (18)

2"Baik Bibi Zhen, aku akan datang ke tempat yang Bibi tentukan."     

"Jangan memberitahukan pertemuan kita pada Zhining."     

"... Baik."     

Ibu Nie Zhining, Zhen Xiaoya, adalah teman kelas Li Hongrui. Mereka sama-sama berasal dari keluarga kaya, ia bekerja sebagai dosen di Universitas N. Biasanya selalu memposisikan dirinya sendiri dengan tinggi, selalu serius dan kuno.      

Setiap kali Gu Qingqing diutus untuk pergi ke rumah keluarga Nie, ia tidak pernah mendapatkan wajah ramah dari Zhen Xiaoya satu kali pun. Hanya pada Xu Zipei dan Xu Zijin saja, wajah Zhen Xiaoya yang terlalu serius itu baru akan menunjukkan senyuman.     

 ----     

Tempat yang ditentukan Zhen Xiaoya adalah kafe yang terletak dekat kampus.     

Keesokan harinya, Gu Qingqing memakai celana jeans dan kaos polos, dengan membawa ransel yang sudah ia pakai sejak SMA, rambutnya diikat kuncir kuda, dan kakinya memakai sepatu olah raga.      

Gu qingqing membuka pintu kafe, musik yang diputar sangat elegan dan lembut. Mungkin karena sedang liburan musim panas, mahasiswa yang di dalam tidak banyak, sehingga ada banyak tempat kosong di dalam. Dan meskipun ada banyak meja kosong di dalam lobi kafe, namun Zhen Xiaoya tetap meminta ruang VIP. Di bawah arahan pelayan, Gu Qingqing berjalan menuju pintu ruang VIP yang tertutup rapat.     

Gu Qingqing mengambil napas dalam, lalu mengetuk pintu. Dari dalam terdengar suara yang begitu dingin, "Masuk."     

Ia menghela napas, membuka pintu dan masuk ke dalam. Begitu masuk, ia melihat Zhen Xiaoya duduk di atas sofa ruang VIP. Wanita itu memakai setelan wanita merek Burberry London, namun tidak memakai aksesoris berlebihan di leher dan tangannya, hanya memakai kacamata.      

Zhen Xiaoya melihat Gu Qingqing masuk, ia juga tidak menunjukkan ekspresi apa pun, melainkan hanya menganggukkan kepalanya saja, "Nona Gu sudah datang rupanya."     

Penampilan Zhen Xiaoya tampak mahal, arogan, namun juga berpendidikan. Gu Qingqing menganggukkan kepalanya, "Apa kabar Bibii Zhen."     

Gu Qingqing membungkukkan badannya menyapa Zhen Xiaoya, ia merasa gelisah, namun Zhen Xiaoya juga tidak menunjukkan sikapnya, melainkan hanya mengangkat dagunya, mengisyaratkan Gu Qingqing untuk duduk di depannya.     

Gu Qingqing duduk dengan gelisah, seorang pelayan maju dan bertanya kepadanya, "Anda mau pesan apa?"     

Gu Qingqing melihat Zhen Xiaoya, lalu menggelengkan kepalanya. Dengan suara yang sedikit bergetar ia mengatakan, "Secangkir air putih saja."     

Pelayan menganggukkan kepalanya dan keluar dari ruangan. Sedangkan di hadapan Gu Qingqing, wajah Zhen Xiaoya mencibir dingin dengan cuek.     

Setelah Zhen Xiaoya duduk, ia mengamati Gu Qingqing dari atas sampai bawah. Kaos dan celana jeans, memakai ransel yang talinya sudah sobek, sudah berlubang. Sepatu olahraga yang dipakainya memang bersih, namun mau seberapa bersih, barang itu juga hanya sepatu olahraga. Ia bisa menjamin, harga seluruh pakaian yang dikenakan Gu Qingqing ini tidak lebih dari lima ratus Yuan.     

Zhen Xiaoya pernah melihat Gu Qingqing di rumah keluarga Xu, dan ia harus mengakui bahwa Gu Qingqing sangat cantik. Gu Qingqing adalah anak pembantu keluarga Xu, ia tumbuh besar bersama Nie Zhining, bersama kedua anak keluarga Xu, jadi juga sudah banyak belajar etika. Namun anak pembantu tetaplah anak pembantu.      

Ketika Gu Qingqing melihat Zhen Xiaoya, ia bahkan tidak berani mengangkat kepalanya, nada bicaranya pelan seperti suara nyamuk, terlihat seperti pengecut dan tak berwawasan luas.     

Orang seperti Gu Qingqing mana layak mendapatkan anak laki-lakinya! Mana mungkin berhak menjadi menantu keluarga Nie! Bahkan Nie Zhining hanya bermain sama Gu Qingqing, Zhen Xiaoya juga merasa latar belakang Gu Qingqing ini terlalu rendah! Jangan mempermalukan muka keluarga Nie!     

Tidak lama kemudian, pelayan pun menyajikan teh earl grey yang dipesan Zhen Xiaoya. Zhen Xiaoya dengan terampil memasukkan setengah potong gula balok, satu sendok susu, lalu mengaduk tehnya dengan sendok teh perak. Setelah air tehnya tercampur dengan susu, ia meletakkan sendoknya di samping, kemudian mengatakan, "Nona Gu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.