Perselisihan (9)
Perselisihan (9)
"Aku sudah meneleponmu, tapi tidak bisa. Aku juga sudah menelepon Sekretaris Cheng, tapi dia bilang kamu tidak bisa menerima panggilan." Kata-kata Gu Qingqing ini membuat Leng Sicheng terdiam.
"Lalu kenapa kamu tidak menjawab saat aku meneleponmu?"
Gu Qingqing sangat lemas karena kata-kata Leng Sicheng ini, "Ada masalah darurat di rumahku, tapi aku harus rapat. Tadi waktu kamu meneleponku, aku sedang memberikan pekerjaan kepada Zhang Yuxi dan He Yumeng lewat telepon, aku juga menelepon Youyou. Kalau aku tidak sempat ke sini tepat waktu, setidaknya masih ada orang yang bisa membantu di sini. Tadi kamu juga lihat sendiri sikap direkturmu itu seperti apa. Kalau aku tidak bersiap-siap duluan, takutnya rapat kali ini akan gagal."
"Kalau begitu bagaimana dengan Lin Zhouyi? Kenapa dia bisa mengikutimu ke sana?" Begitu Leng Sicheng mengingat adegan Lin Zhouyi memeluk Gu Qingqing, ia benar-benar merasa sangat menusuk mata, "Bahkan kamu juga tahu kalau rapat kali ini sangat penting, mana mungkin dia bisa tidak tahu?"
"Sicheng, kamu yang masuk akal ya, aku dan Presiden Lin satu mobil karena sama-sama mau menghadiri rapat. Awalnya dia hanya mau mengantarku ke sana terus langsung pergi, tapi situasi waktu itu sangat darurat."
"Aku akui, waktu itu otakku sedang panas, ketika aku melihat ibuku dikepung oleh gerombolan wartawan, aku tidak bisa menahan diri dan turun dari mobil untuk pergi menyelamatkannya. Waktu itu kalau tidak ada Presiden Lin, mereka pasti sudah menyerangku. Dia yang sudah menyelamatkanku."
"Dia yang menyelamatkanmu!" Leng Sicheng benar-benar sudah mau muntah, "Imejnya di matamu benar-benar bagus! Kita jangan membicarakan hal lain, contoh yang tadi saja, kenapa kamu memilih berdiri di pihaknya?!"
Bahkan ketika memuji, Gu Qingqing memuji Lin Zhouyi duluan. Memangnya Leng Sicheng kalah apa dari Lin Zhouyi yang bajing*n itu?
"Kalau aku tidak berdiri di pihaknya tadi, memangnya aku bisa langsung berdiri di pihakmu? Sicheng, sekarang posisiku adalah Direktur Gu dari departemen Development. Ini kantor, bukan rumah. Bukannya kamu yang mengatakannya sendiri? Kerja ya kerja, urusan pribadi ya urusan pribadi."
Meskipun Gu Qingqing tahu bahwa Leng Sicheng tidak senang melihatnya berdiri di samping Lin Zhouyi dan sedikit cemburu. Tapi Gu Qingqing juga tahu bahwa sebagian besar alasannya adalah karena harga dirinya sebagai lelaki yang dominasi.
"Jadi kamu akhirnya berdiri di pihak Lin Zhouyi begitu saja?" Leng Sicheng juga marah, "Kamu jangan lupa, dia tahu kamu istriku, dan keluarga Lin adalah saingan keluarga Leng!"
"Aku tahu, tapi tadi ada banyak karyawanmu di dalam ruang rapat. Apalagi ada beberapa orang licik yang mau membuat konflik. Kalau aku berdiri di pihakmu, bagaimana penilaian karyawanmu terhadapmu nanti?"
Gu Qingqing kemudian menjelaskan, "Aku tahu keluarga Leng dan keluarga Lin memiliki konflik, aku juga tahu kamu dan Lin Zhouyi memiliki hubungan yang buruk. Tapi dia selalu bersikap hormat padaku, juga menghargai bakatku. Walaupun kata-katanya tadi memang agak keterlaluan, tapi juga tidak berniat buruk, kan?"
"Tidak berniat buruk?" Leng Sicheng mengerutkan keningnya, "Padahal dia tahu kamu istriku, tapi dia tetap suka memprovokasi dengan kata-katanya, seperti 'bukan berarti memberi makan dan tempat tinggal setelah menikah, maka seorang pria sudah bisa dibilang memberikan kehidupan pernikahan yang baik'. Lalu dia juga bilang, 'pria yang hanya bisa menekan bakat dan kemampuan perempuan, tidak mengerti cara menghormati perempuan, tidak bisa memberikan perlakuan yang adil kepada perempuan, adalah pria yang tidak layak dipilih seorang wanita'. Dia bicara seperti itu, dan kamu masih mengatakan dia tak berniat buruk?"