Hadiah (39)
Hadiah (39)
Ia jadi tidak bisa berpikir jernih karena diserbu wartawan tadi. Lalu Leng Sicheng juga tiba-tiba muncul dan membawanya pergi, ia sama sekali tidak ingat kalau masih ada satu orang lagi di tempat tadi, yakni Lin Zhouyi yang datang bersamanya, dan sudah membantunya.
Ia menerima telepon Lin Zhouyi, dengan sangat malu-malu mau mengucapkan terima kasih. Namun di seberang ponsel sana, suara panik Lin Zhouyi terdengar duluan, "Nona Gu, aku tadi melihat Kak Sicheng membawamu pergi, apa kamu baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja, terima kasih."
"Huft, baguslah kalau kamu sudah aman." Suara helaan napas Lin Zhouyi terdengar dari ponsel Gu Qingqing. Pria itu seolah benar-benar merasa lega karena Gu Qingqing bisa melepaskan diri. Lin Zhouyi bahkan menyalahkan dirinya sendiri dan mengatakan, "Maaf sekali, tadi awalnya aku berniat mau membantumu, tapi malah sebaliknya."
"Mana ada, aku yang benar-benar berterima kasih padamu." Tadi kalau tidak ada bantuan Lin Zhouyi, dengan Gu Qingqing yang turun dari mobil dan bergegas ke kerumunan wartawan sendirian, akibatnya mungkin akan jauh lebih parah, "Kamu baik-baik saja?"
Suara Lin Zhouyi terdengar lembut, "Sekarang aku sedang berbicara denganmu, ini menandakan bahwa sekarang aku juga sudah aman. Tidak usah khawatir, setelah kamu dan Kak Sicheng pergi, para wartawan itu tidak mengepungku lagi, aku sekarang sudah kembali ke mobilku."
Lin Zhouyi tertegun sejenak, kemudian ia pun sengaja tertawa, "Aku sangat senang mendengarmu memperhatikanku."
Ia tahu Leng Sicheng ada di samping Gu Qingqing, dan kata-katanya ini sengaja ia ucapkan agar Leng Sicheng bisa mendengarnya. Dan sesuai dugaannya, begitu Leng Sicheng mendengarnya, ekspresinya yang tadi masih tenang, kini menunjukkan sedikit perubahan.
Leng Sicheng mengerutkan keningnya seraya menyipitkan bibir tipisnya, ia melihat Gu Qingqing masih menelepon, ia pun merampas ponselnya dan dengan dingin mengatakan, "Lin Zhouyi, rapat mau dimulai lima belas menit lagi. Sebagai pemegang saham Huang Ting Entertainment, kamu sebaiknya tiba di ruang rapat lantai dua puluh sembilan Huang Ting Entertainment dalam waktu lima belas menit. Kalau kali ini kamu dan iklanmu terlambat, maka kamu harus menanggung seluruh kerugiannya."
Setelah mengatakannya, Leng Sicheng pun menutup panggilan telepon tersebut. Ia kemudian mendongak dan menyadari bahwa tiga wanita di dalam mobil kini sedang melihatnya. Xu Zijin yang di samping kursi pengemudi bahkan langsung menoleh menghadapnya.
Dari sudut Leng Sicheng, ia bisa melihat tatapan Xu Zipei yang terpancar dari kaca spion. Wanita itu meliriknya dari waktu ke waktu, menunjukkan kekhawatirannya.
Lalu Leng Sicheng menolehkan kepalanya, Gu Qingqing yang ada di sampingnya juga sedang melihatnya, masih ada sedikit keterkejutan di sudut alis matanya, seperti masih kebingungan.
Ekspresi Leng Sicheng tampak tenang, ia melonggarkan tangan di pundak Gu Qingqing, jari tangannya lalu menyisir rapi rambut Gu Qingqing yang berantakan, sekalian mengarahkan tangannya ke samping, merapikan baju istrinya. Ekspresi Leng Sicheng tetap cuek. Ia ingin mengatakan sesuatu, namun Gu Qingqing juga sudah mengerti semua yang ingin ia katakan.
Xu Zijin melihat Leng Sicheng dan Gu Qingqing saling bertatapan, ia pun membuka mulutnya duluan, "Kak Sicheng, sebenarnya apa yang terjadi?" Ia bahkan dengan sengaja melirik ke Gu Qingqing, dengan enggan ia mengatakan, "Kenapa selalu dia yang bermasalah?"
Leng Sicheng mendengar kata-kata Xu Zijin, namun tidak memedulikannya.
Xu Zijin melihat Leng Sicheng tidak menghiraukannya, ia pun sengaja menambahkan, "Dia sepertinya dekat dengan Lin Zhouyi ya? Kenapa saat terjadi masalah seperti ini, malah Lin Zhouyi yang ada di sampingnya? Tadi dari dalam mobil aku juga melihat mereka saling berpelukan .…"
"Lebih baik diam kalau tidak bisa bicara yang baik. Tidak akan ada yang menggiramu bisu juga."