Hadiah (38)
Hadiah (38)
Wu Aimei sendiri merasa cara ini sedikit tidak bisa diandalkan.
"Kenapa tidak? Kalau Leng Sicheng tidak menyukai Qingqing dari awal, masih oke. Tapi kalau sejak awal dia sudah menyukai Qingqing, kedepannya kalau hubungan mereka semakin bagus, Qingqing bukannya akan semakin sombong? Kalau Qingqing benar-benar cemburu karena aku sejak kecil sudah menjadi anak kesayangan di rumah, dan mau melihatku menderita, kedepannya kita mana bisa hidup nyaman lagi?"
Ada kekejaman di sorot mata Gu Qingshan, "Aku tidak bisa tinggal diam! Aku harus memikirkan cara, aku tidak mau masuk penjara! Aku juga tidak mau kehidupanku hancur begitu saja! Kalaupun dia dan Leng Sicheng benar-benar cinta sejati, aku akan memikirkan segala cara untuk merusak hubungan mereka! Setidaknya, aku harus tahu kelemahan Qingqing!"
----
Gu Qingqing yang ada di dalam mobil sama sekali tidak mengetahui bahwa kini kakak dan ibunya sedang memikirkan cara untuk menjebaknya. Ia malah merasa lega ketika mendapatkan kabar bahwa Gu Qingshan dan Wu Aimei sudah sampai di rumah dengan aman.
Setelah itu, ia sadar bahwa suasana mobil sangat sunyi. Leng Sicheng memang memiliki sifat yang tidak suka bicara, dan kini duduk di sampingnya. Pria itu terlihat serius saat sedang menelepon untuk menanyakan situasi. Sedangkan di depan, ada Xu Zijin, yang sudah bermusuhan secara terang-terangan dengannya. Kini Xu Zijin tidak mencari ribut dengannya saja ia sudah sangat bersyukur. Sedangkan Xu Zipei, ia melihat ke belakang melalui kaca spion.
Meskipun Xu Zipei tidak bisa melihat ekspresi Leng Sicheng, namun dari penglihatannya, ia bisa melihat dengan jelas lengan Leng Sicheng sedang merangkul pundak Gu Qingqing dari belakang. Pria itu jelas sedang memeluk Gu Qingqin, seolah ingin melindunginya.
Meskipun Leng Sicheng dan Gu Qingqing tidak saling berkomunikasi, namun cara Leng Sicheng melindungi, seolah telah memisahkan mereka berdua dengan segala sesuatu yang ada di sekitar mereka, membuat Xu Zipei merasa, ia sama sekali tidak bisa masuk ke dunia mereka sebagai suami istri.
Semua jendela mobil tertutup rapat, jadi tidak ada sirkulasi udara yang bagus, dan membuat seolah ada tangan besar tak berwujud yang meremas-remas jantung Xu Zipei, membuat napasnya terasa sesak.
Mungkin karena udara di dalam mobil agak menyesakkan, Xu Zipei mulai menyetir dengan satu tangan, sementara satu tangannya yang lain refleks membuka kerah depannya agar dirinya bisa bernapas dengan lancar. Namun cara ini sama sekali tidak berguna.
Xu Zipei ingin membuka jendela mobil, jari tangannya sudah terletak di atas tombol, ketika jari tangannya mau menekan, ia pun tiba-tiba ingat. Dengan statusnya sebagai selebriti, kalau ia membuka jendela mobil, mungkin itu akan menarik perhatian orang, jadi ia pun menarik kembali tangannya.
Tidak ada yang berbicara di dalam mobil, hanya terdengar suara Sekretaris Cheng yang panik dari ponsel Leng Sicheng.
Sekretaris Cheng memang sudah mau gila. Leng Sicheng pergi begitu saja, menelantarkan masalah sebesar itu padanya, membuatnya menghadapi begitu banyak direktur yang suka meragukan Leng Sicheng sendirian, bahkan para direktur itu berpikiran jahat.
Selain itu, ia masih harus membantu Leng Sicheng menyelidiki masalah media kali ini. Meskipun ia memiliki tiga kepala dan enam tangan, ia merasa Leng Sicheng terlalu mengeksploitasinya.
"Presiden Leng, rapat baru akan dimulai lima belas menit lagi. Direktur Fu dan beberapa direktur lainnya sudah mengatakan, kalau Tuan terlambat, mereka akan pergi ke rumah tua keluarga Leng menemui ayah Tuan. Tuan jam berapa bisa pulang?"
Ekspresi Leng Sicheng tampak tenang, suaranya juga tidak panik, seolah sama sekali tidak mementingkan masalah tersebut, "Apa kamu sudah menyelidiki media sesuai perintahku?"
Sekretaris Cheng benar-benar sudah mau gila, "Aku sudah mengutus orang pergi menyelidikinya .…"
Suara Leng Sicheng terdengar dingin, "Cepat selidiki dengan jelas, harus cepat."
"Tapi Presiden Leng .…" Namun begitu Leng Sicheng selesai berbicara, ia pun langsung menutup panggilan tersebut.
Di dunia ini, tidak ada masalah apa pun yang lebih penting daripada masalah Gu Qingqing. Siapa yang berani mengganggu Gu Qingqing, Leng Sicheng tidak akan melepaskannya!