Kisah Istri Bayaran

Ketegangan yang Mendahului Konflik (7)



Ketegangan yang Mendahului Konflik (7)

2"Nyonya, Nyonya .…"     

Sekretaris Cheng belum menyelesaikan kata-katanya, tapi Gu Qingqing sudah menutup panggilan tersebut. Sekretaris Cheng melihat Leng Sicheng sambil memegang ponsel, "Presiden Leng, Nyonya sudah menutup telepon."     

"Aku tahu." Ponsel tersebut dalam keadaan speaker yang nyala, dan Leng Sicheng tidak tuli, jadi ia tentu mengetahuinya.     

"Nyonya bilang hari ini sedang banyak pekerjaan, jadi dia tidak bisa ke salon dulu."     

"Kamu tidak perlu mengulanginya, keluar sana!" Leng Sicheng mengayunkan tangannya di udara, dan mengusir sekretaris Cheng.     

Sebenarnya Leng Sicheng hanya ingin melihat Gu Qingqing berpenampilan cantik saja. Saat ia mengingatnya lagi, setiap kali Gu Qingqing menghadiri acara dengan full make up, wanita itu selalu datang bersama Lin Zhouyi! Sebelumnya begitu, sekarang juga begitu!     

Leng Sicheng bahkan tidak pernah sekalipun membantu Gu Qingqing berdandan dengan cantik, dan selalu Lin Zhouyi yang membantunya, selalu saja begitu!     

Jika di acara ulang tahun Xu Zipei Gu Qingqing tidak berlari keluar, Leng Sicheng juga tidak akan terkena jebakan bersama Xu Zipei. Leng Sicheng sudah mengambil keputusan, ia mau mengumumkan identitas Gu Qingqing di acara ulang tahun Universitas N, betapa luar biasanya hal itu nanti.     

Leng Sicheng merasa dirinya dan Gu Qingqing bertemu di kampus, juga saling mengenal di kampus. Maka mereka juga seharusnya menjadikan hari besar kampus sebagai hari kebahagiaan mereka.     

Tidak apa-apa, Gu Qingqing tidak ada waktu untuk ke salon, itu bukan masalah, Leng Sicheng menyukai Gu Qingqing apa pun penampilannya. Ia sudah memutuskan, nanti ketika mengumumkan pernikahan mereka, ia akan mengutus kameramen menyorot Gu Qingqing, dan ia akan mengumumkan kepada semua orang bahwa Gu Qingqing adalah istrinya!     

Leng Sicheng berdiri dan berjalan keluar, sekretaris Cheng pun maju dan bertanya, "Apa Presiden Leng mau ganti baju dulu?"     

Leng Sicheng sama sekali tidak melihatnya, melainkan terus berjalan menuju lift. Sekretaris Cheng tetap mengikutinya yang berjalan ke tempat parkir mobil. Leng Sicheng lalu naik ke dalam mobil dan memerintahkan supir, "Jalan."     

Sekretaris Cheng hampir ketinggalan, setelah ia masuk ke tempat duduk sebelah sopir dengan panik, supir pun bertanya, "Ke mana?"     

Sekretaris menjawab, "XX mall."     

Leng Sicheng malah menjawab, "Apartemen Qingcheng."     

Sekretaris Cheng tertegun sejenak, "Presiden Leng, untuk apa pulang ke apartemen? Apa tidak beli baju dan langsung memakainya saja?"     

Leng Sicheng malas mau menjawab pertanyaan sekretaris Cheng. Mobil pun melaju menuju ke apartemen Qingcheng, begitu sampai, Leng Sicheng langsung naik ke apartemen. Di dalam kamar ada sebuah kamar kecil, ia lalu mengeluarkan sebuah kotak perhiasan.     

Di dalam kotak tersebut terdapat banyak perhiasan. Sebelum Leng Sicheng dan Gu Qingqing menikah, salah, lebih tepatnya setelah mereka pernah tidur bersama, setiap ulang tahun Gu Qingqing, hari peringatan, atau hari besar lainnya, Leng Sicheng sudah selalu membelikan perhiasan untuknya. Namun yang berhasil ia berikan langsung pada Gu Qingqing hanyalah satu set perhiasan batu ruby.     

Oh, ada lagi, masih ada sebuah cincin. Tapi .…     

Setelah Leng Sicheng mencari-cari di dalam kotak perhiasan, akhirnya ia mendapatkan sepasang cincin yang ia inginkan. Di dalam kotak cincin itu terdapat sepasang cincin yang bermotif polos, tanpa berlian atau batu lainnya, benar-benar polos. Hanya ada huruf G, huruf pertama dari nama Gu Qingqing di cincin pria, dan huruf L yang menyatakan nama Leng Sicheng di cincin wanita.     

Ini adalah cincin kawin dengan gaya negara Barat, tidak memiliki hiasan atau pola apa pun, tapi sudah melambangkan cinta yang murni dan tanpa celah.     

Leng Sicheng hari ini akan membuat Gu Qingqing memakai cincin tersebut! Di hadapan seluruh dosen, mahasiswa, dan orang-orang, ia akan mengumumkan bahwa Gu Qingqing adalah istrinya!     

"Ayo." Leng Sicheng keluar dari apartemen dengan membawa cincin.     

Di dalam mobil, Leng Sicheng sedang memainkan kotak cincin, lalu tiba-tiba bertanya, "Nanti aku harus pidato, kan? Nanti ketika pidato ada PPT, kan?"     

Sekretaris Cheng menganggukkan kepalanya, "Betul, Anda di urutan kedua dari akhir, yang terakhir adalah Xu Zipei."     

"Tukar urutanku dengannya." Leng Sicheng segera meminta. Sekretaris Cheng pun terkejut, "Kenapa?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.