Kisah Istri Bayaran

3 Tahun Yang Lalu, 3 Tahun Kemudian (3)



3 Tahun Yang Lalu, 3 Tahun Kemudian (3)

0Mobil melaju menuju rumah sakit, dan Leng Sicheng tidak menolak, dia hanya bersandar di jendela mobil, ekspresinya terlihat semakin dingin.     

Ia tetap diam setelah berobat di rumah sakit. Xu Zipei hanya punya uang 100 yuan, dan tidak cukup untuk membayar biaya pengobatan. Tapi tidak masalah, karena manajer dan asistennya tiba di rumah sakit tidak lama kemudian, mereka pun membayarkan biaya pengobatan tersebut.     

Setelah semua ini, Xu Zipei dan tiga orang lainnya tetap tidak berani berbicara dengan Leng Sicheng. Karena wajah Leng Sicheng yang suram, tadi ketika lukanya sedang diobati, Xu Zipei juga tidak berani menyuruh dokter menyuntikkan suntikan tetanus, jadi hanya membersihkan, mengobati dan membalut luka saja.     

Kini mereka mau meninggalkan rumah sakit, tapi Xu Zipei masih tidak tahu harus bagaimana bicara dengan Leng Sicheng. Setelah merenung sejenak, akhirnya dia bertanya, "Sicheng, nanti kamu pulang .…"     

Ia ingin bertanya apakah Leng Sicheng mau pulang ke rumah atau ke tempat lain, namun pria itu malah tiba-tiba mengangkat kepalanya.     

Tatapan Leng Sicheng tidak tertuju pada Xu Xipei, melainkan manajer Xu Zipei. Pria itu mengangkat alisnya dan mengatakan, "Kamu."     

Manajer yang dipanggil pun terkejut, dia melihat ke sekelilingnya, dia berdiri agak jauh dari Xu Zipei dan asistennya, jadi tatapan Leng Sicheng jelas tertuju padanya. Manajer itu pun mengangkat tangannya dan menunjuk diri sendiri, "Aku?"     

Wajah Leng Sicheng sangat suram, dia lalu bertanya, "Tadi waktu kamu keluar dari rumahku, apa kamu melihat orang lain di belakangmu?"     

Leng Sicheng ingat kalau tadi, saat dia sudah naik taksi, ada sosok bayangan yang terjatuh di belakang taksi itu. Kalau orang itu benar-benar Gu Qingqing ….     

"Ah? Orang? Siapa?" Tadi setelah Xu Zipei dan Leng Sicheng pergi, manajer pun segera masuk ke dalam mobil, sehingga dia tidak melihat Gu Qingqing yang mengejar keluar.     

Berarti Gu Qingqing tidak mengejar keluar?     

Tangan Leng Sicheng yang barusan dibalut perban, kini terlihat mengepal, bahkan darah mulai merembes dari perban putih. Jelas, ini karena genggaman Leng Sicheng yang terlalu kuat, dan membuat lukanya terbuka lagi.     

Iya juga, kalau Gu Qingqing memang memperdulikannya, wanita itu tidak akan menggunakan nada bicara sedingin itu tadi saat di atas balkon, kan? Setelah diperingatkan oleh Leng Sicheng, Gu Qingqing baru menyapanya dan Xu Zipei dengan begitu enggan.     

Lalu, kalau Gu Qingqing benar-benar ingin mengejarnya, tidak mungkin tak ada satu telepon dari wanita itu, kan?     

Apakah ia sama sekali tidak ada di dalam hati Gu Qingqing?     

"Sicheng .…" Xu Zipei juga mengerti alasan Leng Sicheng tiba-tiba menjadi emosional, dan tiba-tiba diam begini. Semua ini gara-gara wanita yang tidak sepadan itu. Sejak kapan, sejak kapan hati Leng Sicheng dipenuhi oleh wanita itu?     

Xu Zipei maju selangkah, "Sicheng, kamu mau ke mana?     

Leng Sicheng berpikir sejenak, kemudian melihat ke arah manajer, "Ponselmu."     

Xu Zipei merasa bingung, untuk apa Leng Sicheng meminta ponsel manajernya?     

Leng Sicheng berkata lagi, "Di dalam ponselmu ada nomor telepon sekretaris Cheng, kan?"     

Manajer menganggukkan kepalanya, Leng Sicheng langsung mengulurkan tangannya, "Berikan ponselmu padaku."     

Manajer tertegun, sebenarnya sebagai seorang manajer selebriti, dia tidak seharusnya memberikan ponselnya ke orang lain. Namun begitu Leng Sicheng memintanya, ia pun langsung memberikan ponselnya.     

Leng Sicheng mencari nomor telepon sekretaris Cheng dan menelpon langsung, "Jemput aku di rumah sakit yang berafiliasi."     

Setelah mengatakan satu kalimat ini, Leng Sicheng pun melempar ponsel itu kepada manajer tersebut. Xu Zipei yang berdiri di samping merasa canggung dan lesu.     

Di saat seperti ini, Leng Sicheng tetap tidak ingin terlibat dengannya. Apa ini karena sifat Leng Sicheng yang dingin, atau mungkin … takut Gu Qingqing cemburu?     

Setelah sekretaris Cheng datang, Leng Sicheng berdiri dari tempat duduk, dengan tatapan tenang dia berkata pada sekretaris Cheng, "Jangan lupa memberikan uang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.