Kisah Istri Bayaran

Jam Pasir (9)



Jam Pasir (9)

1"Sicheng, sudah bangun?"     

Seperti yang sudah diperkirakan, Xu Zipei ternyata juga memakai baju kasual, ia mengenakan baju dolman dengan renda bunga, rok pendek bermotif bunga, sepasang sepatu kets dan sebuah topi jerami, dilihat dari sisi manapun ia tampak ramah.     

Namun meskipun Xu Zipei merasa bajunya sudah sangat kasual, ia tetap sangat terkejut saat melihat kaos Hello Kitty yang dipakai Leng Sicheng.     

Padahal, dibandingkan dengan dirinya, Leng Sicheng itu jauh lebih dingin dan arogan, seseorang yang memiliki standar sangat tinggi. Bahkan waktu pria itu masih kuliah, ia tidak pernah mengenakan kaos bergambar kartun seperti ini, tapi sekarang ….     

Xu Zipei pernah lihat kaos ini di berita Leng Sicheng beberapa hari yang lalu. Kaos ini pasti bukan pilihannya sendiri, kemungkinan satu-satunya adalah, ini kaos yang dibelikan Gu Qingqing!     

Hari ini Gu Qingqing menyuruhnya mengenakan kaos ini lagi, tujuannya untuk pamerkah?     

Awalnya sudut bibir Leng Sicheng masih tersenyum senang, namun semakin mendekati pintu masuk kamar, senyum di bibirnya pun semakin memudar. Ia terlihat semakin tenang, sampai akhirnya di depan Xu Zipei, senyuman di wajahnya pun hilang dan berubah menjadi ekspresi yang dingin, "Sudah datang?"     

Leng Sicheng menganggukkan kepalanya, masih ingin mengatakan sesuatu, namun di belakangnya Gu Qingqing memanggil, "Sicheng."     

Wajah Leng Sicheng yang dingin, karena satu panggilan ini pun segera meleleh bagaikan salju terkena cahaya matahari. Meskipun sudut bibirnya tidak terlalu menunjukkan senyuman, namun Xu Zipei bisa melihatnya. Ketika Gu Qingqing memanggil namanya, ekspresi wajah Leng Sicheng segera melembut, "Ada apa?"     

Gu Qingqing mendekat, ia memberikan tas kerja kepadanya, "Kamu lupa ini."     

Gu Qingqing sedikit licik, ia sengaja memakai kaos Hello Kitty yang sepasang dengan Leng Sicheng untuk menyambut Xu Zipei, melihat Leng Sicheng menerima tas kerjanya, ia pun mengulurkan tangannya menggenggam lengannya, kemudian baru melihat ke arah Xu Zipei, "Kak Zipei, selamat pagi."     

Xu Zipei melihat Gu Qingqing, lalu ke kaos pasangan mereka, dan terakhir, ia melihat ke tangan Gu Qingqing yang ada di atas lengan Leng Sicheng, ia lalu tersenyum, "Pagi, apa hari ini Qingqing ikut? Pakaianmu hari ini terlihat serasi di samping Sicheng."     

Itu sudah pasti, dengan pakaian ini, kalau bukan suami istri juga akan dikira pacaran, dan bukankah itu juga berarti mereka dengan sangat jelas memberi tahu semua orang tentang hubungan mereka?     

Gu Qingqing menggelengkan kepalanya, "Tidak, hari ini aku ada pekerjaan lain. Terima kasih Kak Zipei sudah banyak membantu kami."     

Gu Qingqing benar-benar masih ada kerjaan yang harus ia selesaikan, ia harus menyelesaikannya sebelum hari Senin.     

Tatapan Xu Zipei menyuram, ia sudah tahu, Gu Qingqing tidak segampang ini. Ia lalu berkata lagi, "Aku bukan membantumu, kamu tidak perlu berterima kasih padaku."     

Gu Qingqing tetap menyambut dengan ramah, "Kenapa tidak perlu, Sicheng adalah suamiku, kamu membantunya juga berarti membantuku, aku sangat berterima kasih kepadamu, lain kali, aku akan mentraktirmu makan di rumah kami."     

Xu Zipei tersenyum, meskipun di dalam hatinya ia semakin waspada, namun dari permukaan ia tetap terlihat baik, "Tentu saja, aku masih ingat ketika kamu di rumahku, masakanmu sangat enak, aku sudah lama tidak makan masakanmu. Apa aku pantas mendapat kesempatan itu ini?"     

Kata-katanya ini tanpa arti lain hanya ingin mengungkapkan, jangan terlalu sombong, kamu dulu hanyalah seorang pembantu di rumah kami!     

Gu Qingqing tidak menghiraukannya, ia hanya melihat ke Leng Sicheng, "Sayang, kamu bilang mau makan apa kemarin? Lain kali sekalian ajak Kak Zipei saja."     

Karena Xu Zipei menggali sejarah hitamnya, maka ia akan membalas dengan kata "Sayang", ia ingin melihat, siapa yang kalah duluan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.