Kisah Istri Bayaran

Jam Pasir (7)



Jam Pasir (7)

1Leng Sicheng melihatnya dengan tenang, "Biasanya selalu asistenku yang memilihkan bajuku."     

Baiklah, Leng Sicheng hanya menganggapnya sebagai asisten, bukan istri, apalagi bukan untuk menjaga suasana hatinya untuk diperlihatkan kepada Xu Zipei, tolong jangan menafsirkannya secara berlebihan.     

Namun, ini merupakan sebuah keuntungan jika Leng Sicheng bisa memakai baju yang dipilihnya, itu mungkin bisa membuat Xu Zipei iri.     

Gu Qingqing berpikir sejenak, ia membalikkan badannya dan mulai mencari di kopernya, kemudian dengan yakin ia memilih baju … kaos Hello Kitty.     

"Aku rasa baju ini lumayan bagus, tampak kasual dan sederhana."     

      

Leng Sicheng tidak menyangka Gu Qingqing ternyata masih menyimpan baju ini, ia pun terkejut, "Ini?"     

"Iya, aku rasa lumayan bagus." Gu Qingqing merasa Leng Sicheng tidak akan mau, tapi tidak ada baju lain selain kaos kartun ini yang bisa membuat Xu Zipei syok.     

Gu Qingqing berani bersumpah, mau baju Xu Zipei seberapa kasual, seberapa muda, ia pun pasti tidak akan memilih baju model seperti ini.     

Leng Sicheng tentu saja tahu, Gu Qingqing sengaja memilih kaos ini agar ia bisa pamer kepada Xu Zipei. Sejak ia mengenakan kaos ini sebelumnya, ia pun masuk ke berita, sepertinya juga masuk berita panas, bahkan kaos semodel pun terjual habis seketika di internet.     

Leng Sicheng tidak tahu kalau orang lain, namun ia tahu, Xu Zipei adalah pekerja di dunia hiburan, ia pasti sangat memperhatikan segala jenis berita, maka wanita itu juga pasti tahu bajunya ini adalah hasil karya Gu Qingqing.     

Meskipun begitu, Leng Sicheng tetap mengerutkan keningnya, bagaimanapun baju ini sepertinya sangat tidak pas untuk dipakai keluar, "Apa tidak ada yang lain lagi?"     

Gu Qingqing menjelaskannya dengan tegas, "Pertama, baju ini tampak sangat kasual, sejalan dengan yang kamu inginkan, santai dan ramah. Kedua, baju ini sudah pernah kamu pakai, kini kamu masih mengenakannya, sangat gampang mendapatkan kesan yang baik. Hei, ini bisa memberi tahu semua orang bahwa presiden dari grup Leng beberapa hari ini juga sangat sibuk dari pagi hingga malam, juga sangat memperhatikan mereka, sehingga dirinya pun tidak sempat membeli baju bagus untuk dirinya sendiri. Ketiga, baju ini tampak sangat lucu, 'kan? Bukankah pasien harus memiliki suasana hati yang baik? Kalau kamu mengenakan baju ini, mereka juga pasti akan ikut senang."     

Leng Sicheng terlihat duduk sambil menyilangkan kaki, lalu ia menggunakan siku tangannya untuk menopang kepalanya di atas lututnya. Meskipun dari permukaan wajahnya tampak tidak begitu setuju dan hanya diam, namun sebenarnya di dalam hatinya ia sudah tertawa terbahak-bahak karena mendengar penjelasan Gu Qingqing.     

Leng Sicheng tidak pernah tahu, ternyata Gu Qingqing begitu lucu dan menarik!     

Wanita itu bahkan bisa memberikan penjelasan sekonyol itu. Seberapa ingin Gu Qingqing memamerkan hubungan suami istri mereka di depan Xu Zipei?     

Leng Sicheng berpikir sejenak, ia tetap menggelengkan kepalanya sambil menahan tawanya, "Baju ini tidak bisa, yang lain."     

Gu Qingqing jelas-jelas sedikit lesu, namun ia juga mengerti, di saat seperti ini, ia lebih harus menunjukkan sisi lembutnya, tidak boleh membuat Leng Sicheng marah. Ini bukan kompromi ataupun sanjungan, melainkan kesepakatan antara suami dan istri. Pokoknya, tidak boleh membuat Leng Sicheng merasa Xu Zipei lebih lembut, lebih perhatian daripada dirinya!     

Gu Qingqing membalikkan badannya, ia pun hendak memilih pakaian lagi, tapi tiba-tiba Leng Sicheng yang di belakangnya bilang, "Kalau kamu bersikeras .…"     

Gu Qingqing segera menoleh, wajahnya menunjukkan ekspresi terkejut.     

Leng Sicheng masih duduk di atas sofa, dengan nyaman ia menyandar ke belakang, "Aku ini seorang pengusaha, segala sesuatu itu harus ada bayarannya, kalau kamu aku memakai baju itu, maka kamu harus "membayar"nya."     

"Bayaran apa?" Gu Qingqing mendengar Leng Sicheng mau mengenakan baju yang dipilihnya, apa pun bayarannya ia akan bersedia.     

Leng Sicheng mengangkat kepalanya, "Malam ini, temani aku berenang di laut Binhai."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.