Kisah Istri Bayaran

Jam Pasir (3)



Jam Pasir (3)

2Waktu itu keluarga Gu tertimpa masalah, dan ayah Gu Qingqing meminjam uang dari rentenir, Nie Zhining ingin diam-diam membantu membayarnya, dirinyalah yang memberikan informasi ini kepada Xu Zijin agar bisa memberi tahu orang tua Nie Zhining, agar Zhen Xiaoya bisa mengusir Gu Qingqing. Kemudian di saat itulah ia memulai rencananya, ia menolong Gu Qingqing di saat wanita itu kesusahan, dan hasilnya bisa menolong keluarga Gu, juga bisa membuat Gu Qingqing berpisah dengan Nie Zhining.     

Semua perhitungannya begitu sempurna, namun dari prosesnya ini, yang tidak terduga adalah ….     

Kalimat Gu Qingqing terhenti sesaat, kemudian ia meneruskan, ".... Lebih baik kita tidak usah membahas masalah ini. Sebenarnya kita berdua bisa menikah memang karena alasan yang khusus. Pernikahan kita selama tiga tahun ini telah mengalami banyak kendala, aku juga tahu, aku sendiri masih banyak kekurangan. Waktu itu kamu … seperti itu, tapi aku juga bersalah."     

Apakah Gu Qingqing mau mengatakan dirinya berselingkuh di luar? Leng Sicheng tidak dapat mendengarkannya lagi, ia pun segera menjelaskan, "Sebenarnya aku, waktu itu aku …"      

Bagaimana ia harus menjelaskannya, apa ia bisa mengatakan kalau skandal-skandal sebelumnya itu hanyalah sebuah kebohongan, ia tidak pernah memiliki wanita lain, seumur hidup ini, yang diinginkannya selalu hanya dia, Gu Qingqing.     

Tetapi, apa Gu Qingqing bisa mempercayainya? Sejarah hitamnya terlalu banyak, terutama tindakannya yang memamerkan wanita itu. Setiap orang normal pasti tidak akan mempercayainya sebagai seseorang yang sangat menjaga jarak dengan wanita lain. Namun jika ia terus menyangkalnya, malah akan membuatnya jadi pengecut yang tidak berani mengakui perbuatannya sendiri.     

Sementara itu, Gu Qingqing tampak menggelengkan kepalanya, "Aku tidak bermaksud mencari kesalahan, kenyataannya, selama tiga tahun ini aku sendiri juga kurang baik. Aku tidak cukup memperhatikan perasaanmu, juga tidak cukup memperhatikan orang tuamu, apalagi keluargaku dan aku selalu menjadi batu untukmu dalam berbagai situasi."     

Leng Sicheng segera memotkng ucapannya, "Tidak."     

Yang menjadi masalah adalah Gu Qingshan, yang selalu membuat sedikit masalah kecil, lalu Wu Aimei yang selalu meminta biaya hidup kepada Gu Qingqing. Tapi semua itu hanya masalah kecil, Leng Sicheng tidak keberatan untuk menyelesaikannya.     

Gi Qingqing menggelengkan kepalanya, "Tidak, lihat saja sekarang, mengenai masalah keluarga Liu. Aku tahu mereka meminta bantuanmu."     

Sebenarnya kali ini ibu dan kakaknya juga mencarinya beberapa kali, dan ia sama sekali tidak menghiraukannya. Karena beberapa hari ini ada masalah di grup Leng, jadi ibu dan kakaknya juga tahu Leng Sicheng sangat sibuk, sehingga mereka pun tidak mencarinya secara langsung. Kemudian Gu Qingqing juga menelpon sekretaris Cheng, memintanya agar jangan menghiraukan ibu dan kakaknya jika ada panggilan telepon dari mereka yang mencari Leng Sicheng, semuanya baru akan dibahas saat mereka pulang.     

Leng Sicheng menggelengkan kepala, "Itu juga masalah kecil saja."     

Masalah Liu Jianguo memang tidak bisa dianggap remeh. Jika berjalan sesuai peraturan, menurut jumlah penggelapan pajak Liu Jianguo, maka ia akan dihukum kurang lebih enam bulan sampai satu tahun penjara. Namun jika menyogok dengan jumlah uang yang cukup, masalah ini pun masih terbilang bisa diselesaikan dengan aman.     

"Terima kasih." Dua kata ini sudah cukup. Sebenarnya ia kini berpikir kembali, ia selalu merasa Leng Sicheng tidak cukup perhatian, seorang pria casanova yang acuh tak acuh.     

Namun sebenarnya, Leng Sicheng selalu membantu keluarganya pada saat keluarganya kesulitan. Walaupun sebenarnya ia tidak ingin ikut campur, ia tetap akan membantunya. Dan dalam satu hal ini saja sudah sangat cukup bagi Gu Qingqing.     

Terima kasih?! Terima kasih untuk apa?! Leng Sicheng sedikit panik, ia meletakkan ponselnya di samping dan mau mengatakan sesuatu, namun Gu Qingqing berdiri, dan menghentikannya, "Aku memang sangat berterima kasih kepadamu. Aku sangat mengenal keluargaku. Kamu selalu membantu keluargaku. Walau kamu tidak suka aku bekerja di luar, namun kamu juga tidak memaksaku untuk berhenti, aku tahu. Kita, adalah suami istri."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.