Kisah Istri Bayaran

Pengalaman Hidup (30)



Pengalaman Hidup (30)

1Biasanya, Leng Sicheng tidak akan mengambil inisiatif untuk menyapa Xu Zipei terlebih dahulu. Ia akan memilih untuk menyerahkan masalah ini kepada sekretaris Cheng agar berkomunikasi dengan asistennya.     

Namun kali ini berbeda, bagaimanapun juga, Xu Zipei hari ini sudah benar-benar banyak membantunya. Ia juga harus mengakui bahwa masalah ini bisa diselesaikan dengan baik karena ada Xu Zipei.     

Xu Zipei juga sibuk membantunya sampai tidak sempat tidur, apalagi besok juga masih harus berangkat pukul 8 pagi.     

Walaupun dirinya memang waspada terhadap Xu Zipei dan keluarga Xu, namun setelah mengamati mereka selema beberapa waktu belakangan, keluarga Xu sepertinya memang berniat untuk bekerja sama dengannya, sedangkan Xu Zipei malah selalu menjaga jarak dengannya, baik saat melakukan aktivitas lain, ataupun tadi.     

Leng Sicheng juga harus mengakui, selain Xu Zipei, kali ini keluarga Xu juga banyak membantunya. Apalagi selama dua hari ini, sepertinya ada yang sengaja mengeluarkan gosip bahwa saham grup Leng akan dijual. Tetapi di saat ini, keluarga Xu malah menginvestasikan sejumlah uang untuk membantu menaikkan harga saham grup Leng.     

Tidak peduli tujuan keluarga Xu yang mungkin ingin mengumpulkan saham grup Leng saat harga sahamnya sedang jatuh, ataupun karena ingin menyenangkan dirinya, tetapi secara teoritis, bantuan dari keluarga Xu memang telah menyelesaikan banyak masalahnya. Pelaku yang sebenarnya mungkin ingin mengambil kesempatan membuat grup Leng mengalami kesulitan, pertama-tama ada demo, lalu ada yang berniat loncat dari gedung, kemudian terjadi kebakaran, masalahnya datang satu demi satu. Ditambah lagi dengan pemberitaan media dan gejolak pasar saham, membuat grup Leng mengalami kesulitan besar.     

Walaupun sekarang dirinya masih waspada terhadap keluarga Xu, namun dibandingkan dengan penolakan ketika pengkhianatan waktu itu, kini ia sudah merasa lebih nyaman. Jika keluarga Xu terus seperti ini, maka tidak masalah jika harus bekerjasama dengan mereka.     

Xu Zipei pura-pura melihat Leng Sicheng dengan tenang, "Apa lagi?"     

Leng Sicheng berbicara dengan nada rendah namun terdengar sedikit lembut, "Besok jam 8."     

"Besok jam 8?" Xu Zipei bahkan mengangkat pergelangan tangannya dan melihat jam tangannya, seraya memasang sebuah ekspresi sulit. "Oh My God! Sekarang sudah jam 11! Kamu ada perlu apa lagi? Cepat katakan! Baju, besok kamu pakai baju warna apa, kita berdua adalah partner, setidaknya pakaian kita harus saling menyesuaikan, bukan?"     

Suara Leng Sicheng tetap tenang, "Terserah yang mana, ke rumah sakit tidak perlu terlalu formal."     

"Oke." Xu Zipei menganggukkan kepalanya, "sekarang sudah malam, aku mau tidur dulu. Kalau ada tambahan, kamu bisa bilang ke manajerku dulu. Kamu juga sudah sibuk seharian, cepat istirahatlah bersama Qingqing."     

Xu Zipei segera masuk ke dalam dan menutup pintu kamarnya tanpa ragu-ragu, namun begitu pintu tertutup, ia pun merasakan kepercayaan dirinya meningkat!     

Walaupun dulu mereka pernah bekerja sama dalam sebuah iklan, tetapi saat itu Leng Sicheng menunjukkan penolakan dan menjaga jarak ketika berbicara dengannya, sama sekali tidak dekat. Namun hari ini, ketika Leng Sicheng berbicara dengannya, meskipun dirinya tidak menoleh dan melihat ekspresi pria itu namun ia bisa mendengar suaranya yang sangat tenang. Meski begitu, Xu Zipei bisa merasakan, kini Leng Sicheng tak menjaga jarak saat berbicara dengannya.     

Setidaknya ketika ia kembali ke Tiongkok, Leng Sicheng untuk pertama kalinya memanggilnya "Zipei", tidak seperti sebelumnya, memanggilnya "Xu Zipei".     

Dibandingkan dengan Gu Qingqing, Leng Sicheng dulu bukannya sangat enggan mengungkit namanya?     

Dirinya masih punya kesempatan, ia harus tenang! Bahkan meskipun bukan untuk perkembangan hubungannya dengan Leng Sicheng, ia juga harus berusaha agar Leng Sicheng bisa sadar dari tipuan Gu Qingqing!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.