Pengalaman Hidup (26)
Pengalaman Hidup (26)
Biasanya kalau orang lain melihatnya hanya menganggukkan kepala, kemungkinan besar akan mengundurkan diri, merasa dia itu terlalu dingin. Tetapi Xu Zipei tidak, ia tahu sifat Leng Sicheng yang seperti itu. ia tahu pria tersebut tidak pandai bicara, sehingga dia bisa menganggukkan kepala itu berarti sudah menyetujuinya.
Xu Zipei ikut di belakangnya, dan tidak sengaja mengejar langkahnya, tetapi karena Leng Sicheng menunggu lift, meskipun Xu Zipei lebih lambat, mereka tetap berada dalam satu lift. Beberapa orang di dalam lift, secara alami terbagi menjadi dua kelompok, Leng Sicheng bersama Sekretaris Cheng, Xu Zipei bersama manajernya.
Awalnya manajer Xu Zipei juga mau ikut tinggal di lantai yang sama dengan Xu Zipei dan Leng Sicheng karena fasilitas lantai tersebut jauh lebih bagus. Tetapi Leng Sicheng dari awal sudah mengatakan jangan ada yang lain di lantai tersebut selain dirinya. Sekretaris Cheng sendiri pun tak berani tinggal di lantai tersebut, sehingga ia pun hanya bisa meminta manajer dan asisten Xu Zipei tidur di kamar lantai bawah.
Di lantai tersebut sekarang hanya tertinggal mereka bertiga, Leng Sicheng, Gu Qingqing dan Xu Zipei.
Lift naik terus tanpa halangan, sekretaris dan manajer Xu Zipei turun dulu, seketika di dalam lift pun hanya tersisa mereka berdua.
Meskipun hanya mereka berdua di dalam lift, Xu Zipei pun tidak dengan sengaja mau mengatakan sesuatu, bahkan ia mundur selangkah, sengaja menarik jauh jarak mereka.
Leng Sicheng tidak menunjukkan reaksi lebih dengan tindakan Xu Zipei, ia hanya menatap ke angka lift dengan tenang.
Setelah lift berhenti, mereka berdua pun turun dari lift. Mungkin karena sudah berada di koridor yang ruangannya tidak begitu tertutup, suasana hatinya pun menjadi santai. Ketika mereka berdua jalan di koridor luar, Xu Zipei bertanya, "Besok masih ada kerjaan?"
"Besok siang mau ke rumah sakit." Leng Sicheng menjawab dengan nada ringan. Sebenarnya ia sangat berterima kasih kepada Xu Zipei, karena hari ini sudah banyak membantunya. Apalagi saat konferensi pers sore tadi, ada beberapa wartawan mengajukan pertanyaan yang tajam, walaupun ia bisa menekan masalah ini dengan paksa, tetapi efeknya pasti tidak akan sebaik Xu Zipei yang muncul untuk memberikan jawaban.
Tidak bisa diragukan, kemampuan Xu Zipei memang sangat bagus dan sopan, ia selalu bisa berbicara dengan kata-kata yang baik dan enak didengar. Sebenarnya kata-kata Xu Zipei sudah pernah dikatakannya waktu wawancara kemarin, makna yang ingin disampaikan juga hampir sama.
Mungkin karena biasanya yang diwawancarai para wartawan ini adalah orang-orang yang sudah tahu pertanyaannya, sehingga mereka masih belum pernah melihat seseorang yang bisa menjawab dengan begitu penuh perhatian dan sopan seperti Xu Zipei. Padahal apa yang dikatakannya itu sama, tapi Xu Xipei tetap saja bisa membuat kata-katanya terdengar begitu menyentuh Setelah wawancara, para wartawan baru sadar mereka sama sekali tidak mendapatkan informasi baru ataupun informasi yang bisa membuat heboh, semuanya terpana oleh kata-kata Xu Zipei.
Kemampuan Xu Zipei sejak masa SMA memang selalu bagus, waktu kuliah juga. Kini saat ia turun ke dunia hiburan, kemampuannya semakin tak terkalahkan. Leng Sicheng lumayan mengaguminya, tetapi ia juga tidak akan membuka mulut memintanya menghadapi para media ataupun memaksanya pergi.
"Besok aku masih ada waktu." Malah Xu Zipei yang membuka mulut duluan, ia menghentikan langkah kakinya, "kalau kamu perlu bantuan, aku bisa membantumu."
Leng Sicheng berjalan sampai di depan pintu kamarnya dan berhenti, mendengar kata-kata Xu Zipei, ia membalikkan badan dan melihat ke arahnya, lalu menganggukkan kepalanya, "Baiklah."
Kemudian, pintu kamar pun terbuka, Gu Qingqing berdiri di samping pintu, sedang melihat kepada mereka!