Kisah Istri Bayaran

Pengalaman Hidup (25)



Pengalaman Hidup (25)

2Mendengar Gu Qingqing menyuruhnya makan tepat waktu, kening Leng Sicheng yang tadinya masih mengerut erat pun langsung rileks, kemudian ia menutup dokumennya, mengangkat kepala, dan bertanya lagi dengan ekspresi tenang, "Apakah aku menanyakannya? Menanyakan kondisinya? Asalkan dirinya jangan tiba-tiba menghilang lagi saja."     

Meskipun kata-katanya agak kasar, namun badannya sedikit bersandar ke belakang, ia duduk dengan nyaman dengan kaki panjang terlipat.     

Leng Sicheng memberikan dokumen-dokumen tadi ke sekretaris Cheng, "Dokumen ini masih kurang detail, kembalikan ke mereka dan suruh lihat lagi, lalu beberapa dokumen ini, proposalnya masih belum dipertimbangkan sepenuhnya, minta mereka mengirimkan proposal yang lebih bagus lagi."     

Sekretaris Cheng terlihat mengambil dokumen-dokumen tersebut. Biasanya, kalau Leng Sicheng melihat dokumen yang tak memuaskan, tapi suasana hatinya sedang baik, ia akan langsung merobek proposal tersebut dan menyuruh orang untuk membuatnya ulang. Namun kalau sedang dalam suasana hati yang buruk, maka gaji mereka pun akan segera terpotong, bahkan ada yang langsung dipecat.     

Tampaknya selama nyonya bisa baik kepada bosnya, mau seberapa besar amarahnya, suasana hatinya pun akan segera terhibur.     

Sekretaris Cheng sangat tahu sifat Leng Sicheng, tahu bosnya ini tidak marah sungguhan, namun berbeda dengan Xu Zipei tidak.     

Mendengar Leng Sicheng langsung memarahi Gu Qingqing, rasa percaya diri Xu Zipei pun terbangun sedikit.     

Biasanya kalau seorang pria sangat menyukai istrinya, dan mendengar kata-kata perhatian dari istrinya, sebagai suami pasti akan senang, tidak akan malah bicara seperti itu. Mungkin, sebenarnya Leng Sicheng tidak begitu menyukai Gu Qingqing seperti yang dipikirkannya.     

Kalau begitu, maka dirinya harus cepat-cepat mengekspos wajah asli Gu Qingqing sebelum Leng Sicheng jatuh cinta sepenuhnya.     

Xu Zipei berusaha untuk melakukan yang terbaik saat makan siang dan wawancara di sore hari. Dirinya tahu, masih tidak mungkin jika ia mau mengekspos wajah asli Gu Qingqing sekarang. Bagaimanapun juga, Leng Sicheng dan Gu Qingqing adalah suami istri, sementara dirinya dengan Leng Sicheng sudah berpisah selama tiga tahun. Setidaknya ia harus membuat Leng Sicheng percaya kepada dirinya lagi, dan ia tidak boleh membongkar langsung kedok Gu Qingqing. Melainkan harus Gu Qingqing yang mengeksposkannya sendiri!     

Xu Zipei sangat berusaha dalam membantu Leng Sicheng, sore dan malam juga masih sibuk bekerja. Dan selama ini dirinya selalu berada di samping Leng Sicheng. Setelah semua kesibukan ini, waktu pun sudah menunjuk pukul 10 malam.     

Xu Zipei subuh baru sampai di lokasi dan belum sempat istirahat, pagi-pagi ia sudah mulai sibuk, dan sama sekali tidak sempat tidur.     

Namun ia terbiasa akan hal itu karena pekerjaannya juga sangat sibuk, sekali syuting bisa berhari-hari sekaligus, juga sering tidak ada waktu untuk tidur. Apalagi hari ini ia ingin sekali untuk menang dari Gu Qingqing, jadi dirinya semakin bersemangat. Hari ini Gu Qingqing tidak muncul, bukan? Kalau begitu, dirinya saja yang mengambil inisiatif! Lihat apa yang sebenarnya mau dia lakukan!     

Mengenai masalah penginapan, dibandingkan dengan Xu Zipei, manajernya yang lebih panik. Awalnya ia sudah mengkonfirmasi dengan sekretaris Chsng, bahwa telah menyiapkan kamar untuk Xu Zipei dan manajernya agar mereka bisa beristirahat kapan saja.     

Walaupun kali ini wisma tersebut ditempati banyak orang, namun masih ada yang kosong. Dua kamar sebelah Leng Sicheng kosong, dan yang di bawah juga ada satu, cukup untuk Xu Zipei, manajer dan asistennya.     

Xu Zipei masih bisa tinggal sehari, lusa pagi dirinya ada pekerjaan, ia bisa berangkat dengan pesawat jam 6 besok malam.     

Setelah kesibukan, waktu juga sudah menunjukkan pukul 10 malam, Xu Zipei masih duduk di kursi belakang mobil Leng Sicheng, tapi sepertinya pria itu sama sekali tidak peduli di mana Xu Zipei akan tinggal malam ini.     

Sampai akhirnya mobil tiba di wisma, Leng Sicheng pun segera membuka pintu mobil dan turun, Xu Zipei duduk di dalam mobil, mau ikut masuk namun segan mau bilang. Ia duduk di dalam mobil untuk sementara waktu, Leng Sicheng juga tidak mengatakan apapun, malah Sekretaris Cheng yang mengingatkan, "Nona Xu, kamar wisma telah disiapkan untuk Anda."     

Xu Zipei hanya diam, ia hanya melihat ke Leng Sicheng, ia mau lihat apa yang akan dikatakan pria tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.