Kisah Istri Bayaran

Pengalaman Hidup (22)



Pengalaman Hidup (22)

0"Oke." Nie Zhining tidak merasakan kecewa, melainkan ia sedikit tersentuh.     

"Maaf, setelah aku pikir-pikir, ibu baru saja keluar dari rumah sakit, badannya masih belum sehat dan butuh dampingan keluarga. Aku harap ibu bisa sembuh total sebelum pernikahan kita, dan bisa selalu sehat kedepannya."     

"Kamu tidak perlu minta maaf, aku juga berharap bibi Li selalu sehat." Nie Zhining merasa tersentuh melihat Xu Zijin begitu memedulikan ibunya, tapi tetap memikirkan perasaan orang lain. Itu berarti Xu Zijin sudah mulai meninggalkan sifat buruknya yang dulu.     

"Terima kasih." Xu Zijin menutup panggilan telepon, kemudian ia pun turun ke bawah dan bertanya kepada orang tuanya, "Ayah, ibu, kalian besok mau keluar?"     

Xu Zhongxu senyum, "Kenapa, takut kami mengikuti kalian?" Tangannya menunjuk Xu Zijin sambil melihat ke Li Hongrui dan mengejek, "Anak kita yang sudah kita besarkan dengan susah payah, malah lebih perhatian dengan orang lain!"     

Xu Zhongxu tak memiliki maksud apa pun saat mengatakannya, tapi berbeda dengan Xu Zijin yang mendengarnya. Ia tampak membelalakkan mata, seluruh tubuhnya merasa tidak enak. Ia segera lari ke arah mereka dan memeluk kedua tangan orang tuanya di kiri dan kanan, "Aku tetap akan menjadi anak Ayah dan Ibu selamanya."     

Xu Zhongxu dan Li Hongrui masih belum mengetahui apa yang dialami Xu Zijin sekarang, mereka kira dia hanya merasa malu saja. Xu Zhongxu pun bicara sambil tertawa, " Kamu pergi saja, mau berapa lama pun tidak masalah, besok kami akan di rumah seharian."     

"Tidak jadi pergi keluar?" Xu Zijin segera mengangkat kepalanya dan bertanya.     

Mereka berdua menganggukkan kepala, "Awalnya kami mau ke rumah paman Nie, tapi ya sudahlah, besok kami tidak akan ke mana-mana."     

Akhirnya Xu Zijin pun merasa senang, jawaban inilah yang ditunggunya!     

"Baiklah, jangan pergi ke mana pun! Apalagi rumah paman Nie." Xu Zijin tidak lupa menambahkan, "oh ya, ingat, kalian tak boleh memberi tahu orang lain kalau kalian ada di rumah, apalagi Zhining dan orang tuanya!"     

"Iya, semuanya oke." Xu Zhongxu dan Li Hongrui menganggukkan kepala mereka, akhirnya Xu Zijin pun naik ke lantai atas dengan senang hati.     

Yang diinginkannya adalah mereka berdua di rumah!     

Setelah naik ke atas, Xu Zijin mengambil napas ringan, ia berpikir untuk sejenak, kemudian menelepon detektif itu. "Besok pagi, tolong ke rumah sakit Xicheng dan carikan data nama anak, aku mau menyelidiki sesuatu."     

"Masalah apa?" Detektif itu penasaran.     

"Entahlah, aku hanya ingin tahu sesuatu saja, data nama anak yang lahir di rumah sakit Xicheng tahun 20xx tiga bulan pertama."     

Karena mau menyelidiki hal itu, Xu Zijin tentu saja tidak sebodoh itu, dan hanya menyelidiki anak yang lahir pada bulan yang sama saja. Meskipun ia menyewa detektif, namun ia tidak memberi tahu siapa nama aslinya pada detektif tersebut.     

Awalnya ia menyewa detektif untuk mencari gara-gara dengan Gu Qingqing, namun dirinya takut Leng Sicheng bisa mengetahui hal ini, sehingga ia pun menyembunyikan identitasnya. Tidak disangka, ini malah membuat penyelidikannya dalam hal ini menjadi lebih gampang diproses tanpa perlu takut identitasnya terekspos.     

Xu Zijin menutup telepon, ia melihat ke dalam tong sampah, di dalam sana ada serpihan lembar hasil laporan kesehatan Li Hongrui. Setelah berpikir sejenak, akhirnya ia memutuskan untuk membuang serpihan kertas itu ke dalam toilet.     

Xu Zijin tidak bisa menangani hal seperti ini secara langsung, kalau orang tuanya mengetahuinya, maka dirinya pun habis sudah!     

Namun, dilihat dari sikap orang tuanya, kemungkinan besar mereka juga tidak tahu kenapa dirinya bisa menjadi anak mereka.     

Jika memang begitu, maka ada dua kemungkinan, pertama adalah karena kesalahan teknis. Ia tanpa sengaja tertukar dengan bayi lain. Banyak drama serial yang menceritakan hal seperti itu, di mana dokternya tanpa sengaja menukar bayi satu dengan bayi lain, karena prosedur dua puluh tahun lalu pasti tidak sebaik sekarang ini.     

Atau karena yang kedua, yakni … karena sengaja ditukar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.