Pengalaman Hidup (18)
Pengalaman Hidup (18)
"Kenapa diam saja? Bahkan tidak berani melihat Ayah?"
Tentu saja tidak berani!
Dahi Xu Zijin basahi oleh keringat dingin karena grogi menghadapi pertanyaan ayahnya yang tidak mau mundur, dirinya sama sekali tidak bisa mengatakan satu kata pun!
Xu Zhongxu melihat ekspresi wajah putrinya yang tegang, ia pun tersenyum dengan usil, "Apa karena … kamu sudah tidak bisa menahan diri untuk bertemu dengan Zhining?"
"Ah …" Bagaikan sebuah balon yang diisi udara hingga mau pecah yang tiba-tiba terlepas udaranya, Xu Zhining pun segera menghembuskan napas lega. Ia menundukkan kepalanya dan pura-pura malu, "I, iya .…"
Xu Zhongxu ketawa, "Aduh, memang dasar anak perempuan, kalau sudah pacaran maka akan jadi milik orang lain! Kami sudah membesarkanmu, tapi pada akhirnya malah direbut begitu saja oleh Nie Zhining."
"Ayah!" Otak Xu Zijin berpikir cepat di bawah perasaan cemas yang menyelimutinya. Akhirnya ia memutuskan untuk mencoba bertanya, "Em, Ayah, Ayah selalu bilang aku itu dipungut dari tong sampah, dipungut dari bawah jembatan, ditelantarkan di depan rumah. Aku mau pergi mencari ayah dan ibuku yang asli saja."
Xu Zhongxu tetap tersenyum, "Iya, kamu itu anak pungut, bukan anak kandung."
Kepala Xu Zijin menunduk, ia pura-pura meliriknya, mimik wajah Xu Zhongxu penuh dengan rasa sayang, sudah jelas sekali, jika dirinya memang anak pungut, ekspresi wajah ayahnya pasti tidak akan seperti ini.
Xu Zijin bertanya sekali lagi, "Apa aku benar-benar anak pungut?"
Xu Zhongxu tersenyum, "Anak pungut dari mana. Aku masih ingat ketika kamu lahir ke dunia ini, ketika kamu keluar dari ruang operasi, untuk pertama kalinya aku memelukmu, kamu begitu kecil, merah, wajahmu juga berkerut. Kamu baru sepanjang lengan tangan ayah. Waktu itu kamu terus menangis, saat ayah menggendongmu, ayah bisa bisa merasakan tubuhmu dalam dekapan ayah, juga di dalam hati ayah. Dan pada saat itulah aku bersumpah, aku harus menjaga ibu dan kamu dengan baik, serta tidak akan meninggalkan kalian seumur hidup."
Xu Zhongxu mengelus kepala Xu Zijin dengan penuh kasih sayang, "Sayangnya waktu itu ayah masih sibuk dengan pekerjaan, jadi hanya bisa melihatmu sebentar saja. Ibumu juga harus dirawat di rumah sakit selama satu minggu karena distosia. Kemudian saat aku selesai bekerja, aku menjemput kalian pulang, dan kamu pun sudah bertambah berat, matamu juga sudah mulai terbuka, kamu putih dan cantik."
Xu Zhongxu bahkan mulai menggambarkannya dengan tangan, "Waktu itu kamu hanya sekecil ini, kini kamu sudah sebesar ini. Tidak lama lagi kamu juga sudah mau menikah dengan Nie Zhining, menjadi anggota keluarga Nie. Aku dan ibumu kedepannya pasti akan sering berkunjung ke rumah Nie."
"Ayah ...." Xu Zijin tak bisa menjelaskan perasaannya sekarang. Dari kecil ia sudah tahu, sebenarnya ayah ibunya menginginkan seorang anak laki-laki. Namun sayangnya ketika Liu Hongrui melahirkan dirinya, ibunya mengalami distosia dan melukai rahimnya. Dokter mengatakan Liu Hongrui akan sulit untuk hamil lagi, sehingga ayah ibunya pun sangat menyayangi dirinya.
Tapi, tapi sekarang ia malah .…
Meskipun begitu, Xu Zijin masih sedikit berharap. Sebelum hasil DNA keluar, ia berharap dirinya adalah anak kandung ayah dan ibunya. Namun sayangnya, sebenarnya dirinya sudah yakin … bahwa dirinya dan kedua orang tuanya sekarang ... tidak memiliki hubungan darah!
Orang tuanya sangat menyayanginya, dirinya juga selalu merasa ia adalah salah satu anggota keluarga Xu, namun kenapa bukan!
Xu Zijin tiba-tiba terpikirkan sesuatu, ia pun mengangkat kepalanya dan bertanya, "Ayah, aku lahir di rumah sakit mana?"
Ia tidak pernah memikirkan untuk mencari orang tua kandungnya, ia hanya ingin tahu, kenapa dirinya bisa menjadi anak keluarga Xu?
Dan juga, kalau dirinya bukan anak dari mereka berdua, lantas ke mana anak kandung kedua orang tuanya?