Kisah Istri Bayaran

Pengalaman Hidup (8)



Pengalaman Hidup (8)

2Langkah kaki Xu Zipei terhenti, alisnya segera mengerut namun dalam seketika ia pun melepaskannya. Ia melihat ke arah Gu Qingqing, "Qingqing, maaf, nanti aku juga harus ikut menyambut para pemimpin itu, jika ada yang ingin kamu katakan, tunggu aku kembali baru kita bahas, oke?"     

Mata Gu Qingqing melebar, ia tidak tahu apakah ini hanya halusinasinya, namun dari firasatnya ia merasa bahwa ucapan Xu Xipei yang terdengar tak bermasalah ini memiliki makna tersembunyi. Ucapannya seolah mengandung dua makna, satu untuk menghindari situasi, dua untuk secara halus memberitahunya, bahwa dirinya adalah yang berguna bagi Leng Sicheng, sedangkan Gu Qingqing, meskipun sudah menikah dengannya, ya memang kenapa? Sudah bagus tidak jadi beban bagi Leng Sicheng, dia sama sekali tidak layak berada di samping Leng Sicheng.     

Lagipula tadi setelah kejadian kebakaran, dari kata-kata Gu Qingqing sudah bisa dikatakan bahwa hubungan mereka sudah hancur.     

Kalau begitu, maka kini Gu Qingqing juga tidak perlu segan lagi kepadanya, "Kak Zipei, aku sangat berterima kasih atas bantuanmu terhadap suamiku dan juga Grup Leng. Tadi pagi jika ada kata-kataku yang keterlaluan, di sini aku minta maaf padamu, aku tidak bermaksud apa-apa. Kak Zipei, kamu adalah orang baik, sejak kecil aku … selalu iri, dan juga menjadikanmu sebagai panutan. Aku tahu, kamu pasti bukan seseorang yang akan merusak rumah tangga orang lain."     

Xu Zipei tertegun, ia tidak menyangka Gu Qingqing berani membuka kartu di hadapannya! Dirinya memang masih memikirkan Leng Sicheng, ia juga pernah berpikir, jika ... jika Leng Sicheng benar-benar bercerai dengan Gu Qingqing, maka ia pasti tidak akan melepaskan kesempatan itu. Ia pasti akan memulihkan hubungannya dengan Leng Sicheng begitu pria itu kembali melajang.     

Namun, ketika Leng Sicheng tidak bermaksud untuk menceraikan Gu Qingqing, ia pun tidak pernah berpikir mau menarik perhatiannya, apalagi merusak rumah tangga pria itu sampai mau menjadi selingkuhannya.     

Hanya saja, ia merasa sedikit tidak nyaman dengan ucapan Gu Qingqing yang seolah mengungkap semua isi hatinya begitu saja. Xu Zipei menganggukkan kepala dan berkata, "Tentu saja, aku pasti tidak akan melakukan hal seperti itu."     

Gu Qingqing baru mau menghela napas leganya, namun detik selanjutnya ia mendengar Xu Zipei berkata, "Tapi, kalau orang itu kembali melajang, maka aku juga tidak akan diam dan membiarkan kesempatan itu terbang begitu saja."     

Xu Zipei melihat tatapan Gu Qingqing yang menjadi tajam, ia pun menenangkan dirinya sendiri, "Aku sudah pernah kehilangan dirinya satu kali, aku melihatnya pergi di depan mataku. Kelak, aku tidak akan membiarkan diriku menyesal lagi."     

Pupil mata Gu Qingqing menggelap, jelas-jelas ia mengerti maksud dari Xu Zipei. Jika dirinya bercerai dengan Leng Sicheng, maka Xu Zipei tidak akan melepaskan tangannya lagi terhadap Leng Sicheng!     

Gu Qingqing berkata dengan pelan, "Mungkin kali ini, kamu tidak memerlukan kesempatan itu lagi."     

"Belum dicoba, siapa tahu aku perlu atau tidak."     

Meskipun suara mereka berdua terdengar tenang, bahkan tidak ada yang berbicara dengan nada tinggi, namun dari tatapan mereka yang saling memandang, mereka bisa merasakan bahaya yang ada.     

Bagaimanapun, Gu Qingqing tetap percaya dengan ucapan Xu Zipei yang mengatakan bahwa dirinya tidak akan bertindak sebelum Leng Sicheng bercerai. Xu Zipei adalah wanita yang memiliki harga diri, ia juga tidak akan mau dicaci dengan sebutan selingkuhan seumur hidupnya, apalagi selalu menjadi bahan gosip dan disudutkan hingga tua.     

Gu Qingqing mengalihkan tatapannya yang tajam, ketika ia melihat ke Xu Zipei lagi, tatapannya sudah kembali kalem dan tenang, "Bagaimanapun, aku tetap mau berterima kasih kepadamu. Tidak hanya kali ini, tapi juga yang sebelumnya."     

Tidak dapat disangkal, Xu Zipei memang sangat membantunya, dan ia juga merupakan seseorang yang sangat sangat membuat iri dan dicemburui. Dibandingkan dengan adiknya, Xu Zijin, dia jauh lebih terbuka dan jujur.     

Setelah mengucapkan rasa terima kasihnya, Gu Qingqing pun membalikkan badannya dan hendak pergi, namun Xu Zipei malah memanggilnya, "Jadi, kamu sebenarnya suka dengan Sicheng, kan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.