Kisah Istri Bayaran

Pengalaman Hidup (7)



Pengalaman Hidup (7)

3Suara ini … Leng Sicheng dan Gu Qingqing menolehkan kepala mereka ke arah suara tersebut, mereka melihat seorang wanita yang memakai baju hoodie dengan topi yang menutupi wajah. Namun, meskipun begitu, mereka berdua bisa segera menebak identitas orang itu, "Xu Zi …"     

Kata "Pei" ini tidak mereka ucapkan, mereka sedang berada di bandara, apalagi di area taksi. Jika mereka menyebutkan nama Xu Zipei terlalu keras, pasti akan menimbulkan keributan!     

Xu Zipei lari dari parkiran. Ia mengemudi mobil sendiri namun tidak secepat Leng Sicheng. Dalam perjalannya, ia bertemu dengan kecelakaan yang "disebabkan" oleh Leng Sicheng, sehingga ia pun mengalami kemacetan. Setelah ia berlari menuju pemeriksaan keamanan, ia tidak melihat sosok Leng Sicheng, dan hanya melihat pengawalnya.     

Pengawal itu mengatakan bahwa Leng Sicheng lari ke arah pintu luar, Xu Zipei dan asistennya mulai mengejar mereka dan akhirnya berhasil menemukan Leng Sicheng dan Gu Qingqing dengan susah payah.     

"Sekretaris Cheng sudah mendesak sedari tadi, waktu kita tidak banyak dan harus segera kembali."     

Karena perdebatan tadi, waktu mereka akhirnya terkuras banyak, Leng Sicheng pun mengangkat pergelangan tangannya dan melihat jam, saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 8.     

Meskipun wawancara tersebut mulai pada pukul 9, namun para pemimpin sudah tiba saat pukul 8.14. Sebagai pemilik pabrik, tidak mungkin ia membiarkan para pemimpin berkeliling pabrik dengan sendirinya tanpa menjamu mereka, kan?     

Setelah mengatakannya, Xu Zipei melihat lagi ke arah Gu Qingqing, "Qingqing, kamu sebaiknya juga ikut."     

Ketika Gu Qingqing melihat Xu Zipei muncul, ia sedikit tertegun. Ia pun secara refleks ingin segera melepaskan tangannya yang masih berada erat dalam genggaman tangan Leng Sicheng. Ia tidak pernah lupa kata-kata Leng Sicheng tadi, pria itu hanya datang untuk "barang di dalam tasnya".     

Gu Qingqing pun mendesak Leng Sicheng, "Kamu masih sibuk, aku juga harus kembali kerja, aku cukup menunggu di bandara saja. Kamu dan Kak Zipei pergi saja dulu. Cepat cari barangmu yang ada di tasku."     

Gu Qingqing berkata sembari hendak melepaskan tangannya dari dalam genggaman tangan Leng Sicheng tanpa ekspresi. Namun ketika ia mau bergerak, genggaman pria itu malah semakin mengerat.     

Leng Sicheng lalu berkata sambil menariknya, "Sudah tidak ada waktu lagi, kita naik mobil dulu baru membahasnya lagi nanti."     

Gu Qingqing ingin dirinya melepaskannya? Itu tak mungkin. Leng Sicheng mengangkat matanya dan melihat ke Xu Zipei, "Mobilmu mana? Ayo."     

"Ayo." Xu Zipei menganggukkan kepalanya dan mulai mengarahkan mereka menuju pojok bandara yang agak sepi. Saat hendak naik mobil, Xu Zipei melihat Leng Sicheng masih tetap menggenggam tangan Gu Qingqing dengan erat, ia pun menurunkan tatapannya tanpa mengatakan apapun, dan ikut naik ke dalam mobil.     

Suasana mobil sepi tak bersuara, Leng Sicheng dan Gu Qingqing duduk di belakang dengan kedua tangan yang masih saling menggenggam, sementara Xu Zipei dan asistennya duduk di depan. Leng Sicheng sedang menelepon sekretaris Cheng, dan Gu Qingqing duduk diam dengan kepala menunduk ke bawah. Ia ingin mengatakan sesuatu namun tidak tahu bagaimana cara memulainya. Sedangkan Xu Zipei, dari kaca depan ia melihat Leng Sicheng kemudian ke Gu Qingqing, dan akhirnya ia memilih untuk tidak mengatakan apapun.     

Tidak ada yang berbicara di sepanjang jalan, hanya ada suara Leng Sicheng yang sedang bicara dengan Sekretaris Cheng lewat ponsel. Setelah sampai di pabrik, Leng Sicheng turun duluan untuk mengganti bajunya dan mengecek lokasi. Sebelum ia pergi, ia tetap tidak lupa mengingatkan Sekretaris Cheng, "Ambil tas nyonya."     

Maksud dari ucapannya adalah, jika ia berhasil mengambil tas Gu Qingqing, maka wanita itu pun tidak akan bisa ke mana-mana lagi. Namun dari pengertian Gu Qingqing, ia kira Leng Sicheng hanya mau mengambil barang di dalam tasnya saja … sedangkan dirinya, hanyalah seseorang yang ikut karena tasnya dibawa ke sini, seperti sebuah aksesoris yang tidak penting. Tetapi, meskipun dirinya hanya aksesoris, ia juga harus melindungi pernikahannya ini!     

Xu Xipei ikut turun, namun sebelum ia sempat pergi, Gu Qingqing lebih dulu memanggilnya, "Kak Zipei, tunggu sebentar."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.