Masa Lalu {7}
Masa Lalu {7}
Ya, itulah kepingan isi dari pesan Liu Anqier kepada Lee Huanran. tak pernah terbayangkan sama sekali jika Liu Anqier datang kesini. Bahkan, Lee Huanran sudah tidak peduli jika dia telah melupakan tujuan utamanya untuk pergi ke ibu kota. Dia benar-benar sudah tidak peduli. Mendapatkan pesan itu dari Liu Anqier adalah suatu berkah tersendiri untuknya, dan sampai kapan pun juga dia akan terus berusaha sekuat tenaga untuk tetap berada bersama dengan Liu Anqier. untuk sekarang dan selamanya, dia telah memutuskan untuk bersama dengan Liu Anqier selama-lamanya. Bahkan mungkin jika Liu Anqier mati, dia akan menunggui kuburan Liu Anqier, dia akan menunggu sampai Liu Anqier reinkarnasi dan menjadi hidup kembali, di mana pun, dan hidup kembali dengan wujud apa pun. Lee Huanran tidak akan pernah tinggal diam dan tidak akan pernah untuk sekalipun membiarkan dirinya berpisah dengan Liu Anqier lagi. Dia sudah kehilangan Liu Anqier dulu, dia tidak mau kehilangan Liu Anqier lagi. Ya, dia tidak akan sudi untuk kehilangan Liu Anqier lagi. Meski dia sendiri masih belum tahu dengan sebuah kebenaran kalau Liu Anqier adalah sahabatnya yang dulu sempat berpisah, tapi hatinya memiliki keyakinan itu. hatinya yakin jika Liu Anqier adalah sahabatnya yang dulu, Liu Anqier adalah sosok yang begitu dia sayangi dulu bahkan sampai kapan pun itu.
Lee Huanran berkali-kali tersandung dan jatuh, namun dia tetap begitu keras kepala, dia terus kembali bangkit dan berlari, hingga darah it uterus mengalir dengan sempurna dari bagian-bagian tubuhnya. Lee Huanran kembali menangis, hingga pada akhirnya dia berada di sebuah bukit dan dengan susah dia merangkak, sampai saatnya dia mulai berdiri tertatih, dia melihat seekor kuda sedang makan rumput di salah satu depan gua itu. sementara ada api yang tampak mengepul. Dan seseorang yang sedang duduk dengan manis di sana. Lee Huanran tampak terperangah, dia tersenyum begitu lebar sambil memandang sosok yang ada di sana. Sosok yang kini sedang memunggunginya, sosok yang begitu dia sayangi di dunia. Ya, Lee Huanran tak pernah menyangka jika hal itu akan terjadi. kemudian dia berlari lagi sekuat tenaga dan mendekati sosok itu.
"Anqier! Liu Anqier! tahu kah kau jika aku sangat merindukanmu, Anqier!" teriak Lee Huanran sampai suaranya serak.
Mendengar hal itu, Liu Anqier pun segera menoleh, dia bahkan langsung melepaskan ubi bakar yang sedari tadi dia bawa dengan sempurna. Matanya nanar, matanya terasa panas, dia sama sekali tak menyangka jika dia akan bertemu lagi dengan Lee Huanran. sahabatnya yang ada di alam iblis, yang sudah dia anggap seperti Yang Si Qi. Sosok yang begitu dia sayangi bahkan seperti saudaranya sendiri.
Keduanya pun kini tampak saling berpelukan, saling menguatkan satu sama lain seolah mereka saling berbagi cerita lewat isi hati mereka masing-masing.
"Aku sangat merindukanmu, kau tahu? begitu merindukanmu sampai aku tidak tahu bagaimana caranya mengungkapkan rasa rinduku ini kepadamu, Anqier," kata Lee Huanran kemudian.
Liu Anqier pun tampak tersenyum, dia melihat Lee Huanran yang tampak memandangi tubuhnya, memeriksanya seolah dia ingin memastikan jika Liu Anqier baik-baik saja.
"Aku baik, kenapa kau selaluh bertingkah jika aku ini tidak baik, Huanran?" kata Liu Anqier pada akhirnya. Lee Huanran pun tampak menggeleng, dia kembali memandang Liu Anqier kemudian dia memeluk Liu Anqier lagi dan lagi. Dia seolah lega bukan main melihat Li Anqier tak kurang satu apa pun dan berada dalam dekapannya seperti ini.
"Kau tahu, ketika kau pergi dalam keadaanmu yang benar-benar mengenaskan itu bersama dengan Panglima Jiang, hatiku benar-benar remuk dan hancur. Aku benar-benar merasa telah menajadi seorang sahabat yang tak bisa menjadi sahabat yang utuh sama sekali. bagaimana bisa semuanya seperti ini? aku sama sekali tak menyangka jika kau bisa sembuh dan hidup di sini seperti ini, Anqier. sebab dari yang aku dengar, dengan begitu percaya dirinya semua komplotan Selir Cheng mengatakan jika kau telah mati. Tubuhmu telah digerogoti oleh binatang buas di hutan persik itu sehingga tubuhmu habis dan tak tersisa. Mendengar itu, hatiku benar-benar hancur lebur. Namun entah bagaimana caranya aku juga mendengar lagi jika, kau masih hidup. Itu bukan dari mulut Panglima Jiang, melainkan dari mulu Penasihat Li. Entah apa patokannya meyakini dirimu masih hidup. Namun apa pun itu, aku tidak peduli, yang jelas sekarang kau ada bersamaku di sini seperti ini, aku sudah sangat-sangat bahagia. Kau kembali dengan begitu sehat dan utuh, juga kau tampak sangat bahagia. Aku mencintaimu, Anqier. aku sangat mencintaimu!" kata Lee Huanran dengan sangat semangat menggebu.
Liu Anqier pun tersenyum dengan begitu semangat, lalu dia memandang Lee Huanran dengan mimik wajahnya yang luar biasa bahagia itu.
"Aku juga sangat merindukanmu, benar-benar rindu, Huanran. kau bisa berada di sini aku sudah sangat bahagia. Kau mengunjungiku, Huanran."
"Bukan, aku tidak sedang mengunjungimu…," kata Lee Huanran yang berhasil membuat Liu Anqier bingung bukan main. Bagaimana tidak, dia benar-benar bingung luar biasa. "Aku telah memutuskan untuk tetap tinggal bersama denganmu mulai detik ini selamanya. Aku telah memutuskan hal itu, Anqier!" semangat Lee Huanran yang berhasil membuat Liu Anqier kaget bukan main.
"A… apa maksudmu, Huanran? aku sama sekali tak mengerti," kata Liu Anqier kemudian.
Lee Huanran kini tampak menepuk-nepuk bahu Liu Anqier, kemudian dia terkekeh geli karena sikap Liu Anqier yang polo situ.
"Ayolah, aku hanya ingin bersamamu sampai ujung usiamu. Aku tidak peduli tentang apa pun juga,"
"Apa kau sedang bercanda? Aku jangan-jangan kau mencintaiku? Kau penyuka sesama jenis seperti itu? aku benar-benar takut denganmu, Huanran, sungguh!"
"Ya Tuhan, Anqier. kau benar-benar berlebihan sekali. bagaimana bisa kau berpikir jika aku mencintaimu. Kau benar-benar salah besar. Karena aku tidak memiliki pemikiran kotor seperti itu. hanya saja aku telah memutuskan, ya sembari menunggu sahabatku yang dulu datang. Jadi tidak apa-apa kan jika aku memutuskan untuk membawamu kepadaku? Maksudku, aku memutuskan untuk bersamamu bahkan sampai kapan pun itu. lagi pula apa kau tak merasa takut jika kau sendirian di sini? Ada banyak sekali iblis jahat yang tak punya malu yang suka memangsa wanita sepertimu, Anqier."