TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Terungkapnya Rahasia {3}



Terungkapnya Rahasia {3}

1 "Kau tidak akan pernah bisa melakukan hal ini kepadaku, Yang Mulia Raja! Semuanya, kerahkan semua pasukan dan lekas luluh lantahkan istana ini! Aku mau tahta Ratu menjadi milikku!" teriak Cheng Wan Nian.     

Tanpa basa-basi, semua pasukan istana langsung menodongkan senjata pada pasukan Chen Liao Xuan, dan hal itu berhasil membuat tangan Chen Liao Xuan meremas keras memandang semua yang terjadi sekarang. Para petinggi istana pun langsung melepaskan diri mereka yang sedang dibekap oleh prajurit kemudian mereka menghunuskan pedang-pedang mereka pada Chen Liao Xuan dam antek-anteknya.     

"Yang Mulia, hamba benar-benar tidak paham dengan apa yang Yang Mulia akan lakukan. Namun, ini bukanlah skenario yang baik. Setelah semuanya, setelah hal yang terjadi. Ini benar-benar tindakan paling gila. Apalagi, bagaimana bisa hamba tak mengetahui masalah ini sampai sedetil ini, Yang Mulia? Hamba tidak tahu sama sekali tentang hal itu."     

"Kau tidak paham denganku, apalagi aku," lirik Chen Liao Xuan. Dia kembali memandang Li Zheng Xi dengan mimik wajah kesalnya yang luar biasa itu. Untuk kemudian dia memandang Jiang Kang Hua. "Aku telah kehilangan seorang sahabat, telah kehilangan seorang saudara, telah kehilangan tangan kanan yang begitu aku percayai setelah dua hal. Yang pertama, ketika dia telah memutuskan untuk mengkhianatiku dengan bersekutu dengan saudara tiriku, kemudian membunuh kekasih yang begitu aku cinta. Dan yang kedua...," kata Chen Liao Xuan terhenti, kemudian dia memandang Li Zhang Xi dengan mimik wajah kesalnya yang luar biasa itu. "Dan yang kedua dia telah bercinta dengan selirku. Sebuah hal yang sama sekali tidak termaafkan dan bagaimana bisa aku masih percaya dengannya dan menceritakan semua hal kepadanya tentang hatiku? Disaat hatiku sendiri telah dikhianati oleh dia yang begitu aku percaya bahkan melebihi saudaraku sendiri,"     

Ya, Chen Liao Xuan telah tahu semuanya. Sebelum dia menggelar semua hal ini. Dia mengetahui dari Jiang Kang Hua yang mengatakan semuanya karena mendengar hal itu dari Liu Anqier. Atas keyakinan Liu Anqier pada sosok yang telah menusuknya dulu. Dan hal itu benar-benar tidak termaafkan sama sekali oleh Chen Liao Xuan. Dia sama sekali tidak menyangka jika Li Zheng Xi mampu bertindak senekat ini.     

"Putra Mahkota Xie, Putra Mahkota Kerajaan Langit?"     

"Jangan panggil aku itu, sebab nama Xie sudah bukan milikku. Itu adalah milik Pangeran Xie yang bersekongkol denganmu untuk membunuh kekasihku. Apa yang salah denganmu, Penasihat Li? Atau, apa yang salah denganku? Apa kurangku sampai kau berlaku seperti ini kepadaku? Aku sangat menyayangimu bahkan seperti saudaraku sendiri, Penasihat Li. Namun yang kau lakukan ini benar-benar sebuah hal yang sangat keterlaluan. Aku tidak ingin menjadi Raja Langit jika saja aku bisa menolaknya, namun yang ada pada diriku adalah takdir. Takdir yang tak bisa diubah oleh siapa pun juga,"     

"Maafkan hamba, maafkan hamba. Hamba tak berpikir sejauh itu, Putra Mahkota. Hamba... hamba hanya merasa cemburu dan takut jika Putra Mahkota menjadi tak kompeten setelah Putra Mahkota bersama dengan Dewi Anqier. Itulah mengapa hamba melakukan tindakan yang keliru. Salah hamba karena hamba tidak memiliki waktu mengenal Dewi Anqier. pekerjaan hamba hanyalah memikirkan bagaimana cara menjauhkan Dewi setengah manusia itu dari Putra Mahkota. Hamba benar-benar menyesal, hamba terlalu picik untuk melakukan semua itu, Yang Mulia."     

"Dan selamat, kau sekarang menang. Tingg menghitung hari purnama akan datang dan Pangeran Xie sekarang menjadi Putra Mahkota yang menggantikanku,"     

"A... Apa? tidak. itu tidak mungkin, itu tidak boleh terjadi."     

"Dan jika pada akhirnya dunia akan kiamat pun aku tidak peduli. toh itu sudah menjadi urusanmu bersama dengan Kakak Xie. Aku lebih baik diam dan tak peduli dengan apa pun, namun aku tidak bisa. apa yang telah kalian lakukan benar-benar berdampak sangat bahaya untuk semua orang. Bagaimana bisa kalian berlaku seperti ini? berlaku kejam dan sangat mengerikan sampai aku sendiri tidak bisa mengetahui siapa saudaraku sendiri. kau sahabatku, kau saudaraku, tapi bagaimana bisa kau bertingkah seolah semuanya baik-baik saja? Aku tidak pernah membiarkan semuanya terjadi dengan begitu mengerikan. kugunakan semua kekuatanku, aku melakukan hal berbahaya sampai di titik ini, agar urusanku di alam iblis selesai dan aku bisa kembali ke istana langit. bukan karena aku takut kedudukanku digeser oleh Pangeran Xie. Namun aku tidak mau kalah sampai makhluk yang tak berdosa menerima akibat ulah jahat kalian."     

Li Zheng Xi hanya bisa diam, dia sama sekali tak bisa berkutik apa pun sekarang. Chen Liao Xuan lantas berdiri, sambil memandang semua yang ada di sana dengan tatapan dinginnya. Dan dari arah belakang, suara seekor kuda terdengar, dan betapa kaget mereka saat tahu jika Liu Anqiet sudah ada di sana. Dengan gagah berada di atas kuda, memakai pakaian serba putih dan membawa pedang di tangannya. Memandang para prajurit yang sudah mengepung Chen Liao Xuan. Dengan sekali hentakan, Liu Anqiet menginjak punggung kudanya. dia langsung terbang dan berdiri tepat di samping Chen Liao Xuan. Melihat hal itu, Chen Liao Xuan pun tersenyum dengan penuh cinta. Ya, dia sama sekali tak menyangka jika kekasihnya, takdirnya telah ada di sini dengan kedua kakinya sendiri.     

"Nona Liu, apakah kau sudah tidak cemburu denganku lagi?" goda Chen Liao Xuan. Liu Anqier hanya memutar bola matanya dengan jenggah kemudian dia memandang semua prajurit dan para petinggi kerajaan yang telah bersiap menyerang Chen Liao Xuan dan Lim Ming Yu.     

"Berhentilah bertingkah, kalau tidak aku akan memukul kepalamu. Jangan gunakan kekuatanmu untuk memusnahkan mereka. Sebab di sini masih banyak iblis yang tak bersalah. Lagi pula, tidak akan sangat menyenangkan kalau kita tak mencoba untuk melawan."     

"Apakah kau sangat suka sebuah peperangan?" tanya Chen Liao Xuan.     

"Tentu saja, sama halnya seperti saat kita melawan para penyamun itu, Tuan Chen,"     

Keduanya saling pandang dengan tatapan yang mendalam mereka. Tatapan penuh cinta dan tatapan penuh peduli yang luar biasa. Chen Liao Xuan tak menyangka jika Liu Anqier telah mengingatnya, mengingatnya dengan begitu jelas dan hal itu membuat hati Chen Liao Xuan begitu hangat. Dia tak pernah bisa berpikir jernih karena rasa cintanya yang menggebu-gebu.     

"Huanran, kau bisa membantu untuk menolong Selir Lim?"     

"Tidak perlu, aku akan membuat lingkaran perlindungan untuk Selir Lim seperti apa yang telah aku lakukan untuk Yang Si Qi. Itu akan jauh lebih aman dari pada mempercayakan hidup calon Putra Mahkota yang ada di dalam perut Selir Lim kepada Dayang Lee. Aku tak percaya dia," kata Chen Liao Xuan akhirnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.