TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Cemburu {4}



Cemburu {4}

1 Pagi ini, Chen Liao Xuan sedang sibuk memandangi Liu Anqier yang seolah tak peduli sama sekali dengannya. Chen Liao Xuan rampak menghela napas panjang, dia memandang Liu Anqier lagi, dan lagi.     

"Anqier, apakah kau marah kepadaku? Kenapa dari kemarin malam kau tak mempedulikanku sama sekali," kata Chen Liao Xuan pada akhirnya. Dia bisa melihat, Liu Anqier tampak sedang berkemas. Seolah ingin melakukan sesuatu. Atau malah, Liu Anqier hendak pergi dari tempat perasingan ini. Liu Anqier melirik Chen Liao Xuan dengan mimik wajah kesalnya. Kemudian dia mengembuskan napasnya dalam-dalam. Sebuah hal yang berada di luar nalarnya sekali, dia bisa sekesal ini kepada Chen Liao Xuan.     

Dia sama sekali tidak tahu, bagaimana Chen Liao Xuan menjadi menyebalkan sekali di matanya. Terlebih semenjak apa yang dia ketahui mengenai Cheng Wan Nian. Entah kenapa dia merasa begitu buruk, dia merasa kalau dia sama sekali tidak penting sama sekali di mata Chen Liao Xuan. Sementara Cheng Wan Nian tampak sangat unggul sekali. Bagaimana tidak, setelah semua hal yang dilakukan oleh Cheng Wan Nian. Chen Liao Xuan bahkan tak memberi hukuman apa pun kepada Cheng Wan Nian, dia malah mendapatkan kesempatan kedua hanya dengan berendam diri selama satu purnama. Setelah apa yang dilakukan kepadanya, kepada janinnya, dan pengkhianatannya kepada Chen Liao Xuan sendiri. Tak bisakah Chen Liao Xuan sedikit berpikir jika apa yang dilakukan oleh Cheng Wan Nian itu keliru? Tak bisakah Chen Liao Xuan bertindak tegas, bahkan sekarang dia sudah ingat akan jati dirinya sebagai seorang Putra Mahkota Kerajaan Langit sekalipun. Dia merasa jika apa yang dilakukannya serba keliru, dia merasa jika tidak ubahnya menjadi sebatas rekan untuk Chen Liao Xuan, yang benar-benar tidak ada berhak-berhaknya sama sekali untuk dilindungi dan diprioritaskan. Sementara Cheng Wan Nian?     

"Anqier, apakah kau tak mendengarkanku?" tanya Chen Liao Xuan. Dia berlari tepat di depan Liu Anqier. Membuat Liu Anqier mau tidak mau berhenti juga. Memandang Chen Liao Xuan dengan mimik wajah kesalnya yang luar biasa itu.     

"Anqier,"     

"Maafkan hamba, Yang Mulia. Tapi hamba sedang sibuk. Bisakah Yang Mulia untuk minggir? Sebab Yang Mulia telah menghalangi jalan hamba," ketus Liu Anqier pada akhirnya.     

Chen Liao Xuan menelan ludahnya dengan susah. Sudah dipastikan jika Liu Anqier marah kepadanya. Dia bahkan tak bisa membayangkan jika kekasihnya itu akan terus mendiaminya seperti ini. Sebuah hal yang di luar nalar sekali. Dan Chen Liao Xuan tahu, apa alasan Liu Anqier marah kepadanya. Apa lagi kalau bukan masalah Cheng Wan Nian yang semalam benar-benar membuat Liu Anqier marah besar kepadanya.     

"Kau marah denganku karena Selir Cheng, aku tahu itu dan paham betul dengan rasa kesal yang ada di dalam hatimu. Namun demikian percayalah, apa yang aku lakukan bukan murni tanpa sebab, Anqier. Aku memikirkan banyak pertimbangan. Bukan pula karena aku ada hati dengan Selir Cheng. Dan menduakanmu sehingga kau merasa jika dirimu tak penting sama sekali. Percayalah, yang terpenting dalam hidupku adalah kau, tidak ada yang lainnya lagi, dan aku bersumpah aku tidak akan pernah berpaling, dan menduakanmu sama sekali. Kau adalah takdirku, dan sudah selama puluhan ribu tahun aku terus menunggumu, jadi bagaimana bisa kau tergantikan dengan begitu mudahnya dengan iblis wanita? Tidak bisa! Aku memberinya kesempatan hanya karena aku tidak mau kalau sampai selirku yang lain akan merasa terancam. Kau tahu sendiri siapa Selir Cheng kan? Kalau sampai aku menghukum dan menghindarinya, pastilah dendam dan amarahnya akan semakin membuncah. Yang artinya adalah itu tidak akan baik untuk semua orang. Semuanya pasti akan berpikir jika ini salah semua yang aku baiki, Selir Lim, dan semuanya pasti akan dibuat menderita bahkan sampai mati. Aku tidak mau mengambil risiko karena itu, Anqier. Percaya kepadaku, jika cintaku kepadamu lebih dari siapa pun yang ada di dunia ini. Kau adalah takdirku, kau adalah cintaku, kau langitku dan kau adalah surgaku, Anqier."     

"Maaf, hamba sama sekali tidak mengerti dengan apa yang Yang Mulia katakan. Hamba manusia yang baru berusiaa delapan belas tahun ,jadi bagaimana bisa Yang Mulia telah menunggu hamba selama puluhan ribu tahun lamanya,"     

Liu Anqier tahu kalau Chen Liao Xuan kelepasan bicara, dan dari semua itu adalah, dia begitu sangat ingin melihat Chen Liao Xuan mengakui semua hal yang telah terjadi. Dia mau kalau sampai Chen Liao Xuan mengatakan kalau dia adalah Putra Mahkota Kerajaan Langit. Apa pun itu alasannya yang ingin Liu Anqier dengar adalah itu, dan di dalam hati kecilnya juga adalah dia begitu sangat ingin sekali mendengar jika Chen Liao Xuan mengatakan jika dia ingin menghukum Cheng Wan Nian dengan hukuman setimpal dengan apa yang telah dia lakukan selama ini. Ya, dia hanya ingin itu. Dia hanya ingin sebuah bukti kalau memang benar kalah dirinya adalah wanita yang begitu dicintai oleh Chen Liao Xuan. Tidak lebih sama sekali. Namun bagaimana bisa Chen Liao Xuan tidak pernah mengerti dengan hal tersebut.     

"Anqier, dengarkan aku terlebih dahulu. Aku benar-benar bisa mengatakan apa pun tentang semua hal yang ingin kau dengar. Baiklah, baiklah... kau boleh mengatakan apa pun, apa pun yang ingin kau dengar asalkan kau mau memaafkanku okey?" kata Chen Liao Xuan yang seolah meminta sebuah perjanjian kepada Liu Anqier. Namun, Liu Anqier tetaplah Liu Anqier. Dia seolah tidak peduli dengan apa pun yang dikatakan oleh Chen Liao Xuan. Sosok yang begitu dia cinta namun sekarang menjadi sosok yang paling dia kesali di dunia ini. Adakah hal yang paling menyebalkan selain apa yang dilakukan oleh Chen Liao Xuan saat ini.     

"Berhentilah berkata apa pun, aku benar-benar sangat lelah. Aku enggan untuk membahas apa pun denganmu sekarang," kata Liu Anqier pada akhirnya. Chen Liao Xuan pun terdiam setelah ucapan dari Liu Anqier tersebut. Untuk kemudian dia memutuskan untuk mengangkat tangannya. Kekasihnya sedang marah dan dia sama sekali tidak memiliki hak apa pun untuk bisa membela dirinya dan mengatakan hak yang bisa dia jelaskan kepada Liu Anqier. Dia mencintai Liu Anqier lebih dari siapa pun itu. Namun bagaimana bisa dia akan menjelaskan itu semua kepada Liu Anqier? Chen Liao Xuan benar-benar merasa berdosa setengah mati.     

"Maafkan aku, aku tahu kau sekarang sangat marah kepadaku. Marah, marah sekali sampai kai tak bisa memaafkan apa yang telah aku lakukan. Kau cemburu dan sangat cemburu sehingga melanggar semua yang pernah ada. tapi aku mencintaimu, Anqier. Sangat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.