TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Cemburu {7}



Cemburu {7}

2"Nona, jika kau berkenan. Kau bisa membeli gula-gula ini. Gula-gula buatanku adalah yang paling manis, percayalah. Tidak akan pernah ada yang memiliki gula-gula senikmat gula-gula buatanku!"     

Seorang laki-laki tua tampak sedang memohon kepada Liu Anqier, agar barang dagangannya dibeli. Namun, Liu Anqier agaknya terdiam, dia seolah merasa masih enggan untuk membeli. Bagaimana tidak, di sini dia masih belum bisa menilai dengan baik, siapa yang iblis dan siapa yang manusia. Jujur, dia benar-benar sangat takut kalau sampai dia membeli barang yang rupanya adalah buatan iblis yang terbuat dari bahan-bahan yang sangat mengerikan. Darah binatang liar atau bahkan manusia, bangkai atau lain sebagainya. yang apa yang dia jual hanya menyerupai namun tidak berbahan dasar yang benar-benar bisa dimakan oleh manusia.     

Untuk kemudian, Liu Anqier mengingat apa yang dikatakan oleh Lee Huanran. Dia langsung memejamkan matanya, kemudian dia mengusap matanya dengan dua jarinya. Kemudian, matanya berubah menjadi kebiruan. Dan dia bisa melihat dengan jelas, mana yang iblis, mana yang manusia, dan mana saja makanan yang bisa dimakan atau pun tidak sama sekali.     

Liu Anqier tampak tersenyum, sebab bagaimana bisa dia nyaris tak percaya dengan pandangannya tadi. Yang menawarinya gula-gula adalah benar-benar seorang manusia. Dia adalah sosok laki-laki tua yang sangat rapuh. Andaikan dia memiliki kuasa, pasti dia ingin sekali mengembalikan manusia yang agaknya ingin kembali ke bangsa manusia. Kecuali mereka yang merasa nyaman untuk tetap tinggal di sini meski itu adalah hal yang cukup tidak masuk akal sama sekali. Ya, contohnya saja adalah Lim Jingmi, sosok yang mungkin akan memilih tinggal di alam iblis dan mati di sini. Atau bahkan karena dia sering bersama dengan Wan Cheng Nian, pasti Pangeran itu pasti sudah memberikan banyak hal kepada Lim Jingmi sehingga Lim Jingmi memiliki kehidupan abadi sama sekali seperti iblis pada lainnya.     

Liu Anqier tampak menggelengkan kepalanya, dia sendiri tidak tahu apa yang dia pikirkan, dia harus fokus. Tetap fokus, itulah yang membuat Liu Anqier berjalan mendekati laki-laki tua itu kemudian dia membeli sebuah gula-gula pada laki-laki tua tersebut.     

"Tuan, aku akan membeli satu gula-gula untuk diriku sendiri. Ini adalah uangnya," kata Liu Anqier, dia kemudian mengambil gula-gula itu, menikmatinya sambil menuntun Pou untuk mencari penginapan terdekat untuk dia bisa beristirahat beberapa hari untuk kemudian dia menuju bukit yang ada di ujung istana. Di sana mungkin dia akan membutuhkan waktu yang sangat lama, karena untuk menunggu waktu yang tepat, selama itu juga dia ingin menunggu Jiang Kang Hua untuk meminta bantuan Jiang Kang Hua menemuinya dan membicarakan masalah yang lainnya. Masalahnya adalah tentang bagaimana dia melakukan tugasnya dan kapan dia harus melakukan hal tersebut. Dia benar-benar tidak tahu apa yang harus dia lakukan, sebab jujur kapan pun itu sepertinya tidak cepat sama sekali, namun jika dia terlalu lama juga akan membuatnya terlalu lama ada di sini sampai semua bekalnya habis terkikis. Liu Anqier menghela napas panjang, dia kemudian memutuskan untuk mengikat kudanya dengan sangat rapi, dia langsung masuk ke dalam salah satu penginapan. Masuk ke dalam salah satu yang merupakan kamarnya lalu dia mengambil posisi tidur.     

Rasanya benar-benar sangat lega, bisa tidur di tempat tidur seperti ini. Bisa istirahat seenak ini setelah dia beberapa hari tidur di tanah bersama dengan para iblis itu. ya, dia juga agaknya beruntung bukan main. Bagaimana tidak, meski dia berada beberapa hari dengan para iblis tapi dia masih selamat, dia tidak dibunuh dengan cara sadis atau pun semacamnya, yang membuat Liu Anqier agaknya merasa tersanjung.     

Setelah dia memutuskan untuk tidur, telinganya dikagetkan dengan suara-suara aneh. Liu Anqier mengangkat kepalanya, dia mendengar suara aneh dengan mimik wajah tegangnya. Untuk kemudian, dia memberanikan diri untuk merobek salah satu kertas yang ada di dinding itu, dan benar saja dia melihat seorang petinggi kerajaan sedang meminum darah manusia yang langsung dari lehernya. Liu Anqier tampak histeris, wajahnya pucat pasi. Wajah busuk yang penuh dengan urat itu pun kembali tampak halus dan muda. Seolah darah yang dia hisap bisa mengubahnya menjadi sosok yang sangat muda sekali dengan seketika waktu.     

Liu Anqier langsung mundur, dia berusaha keras menutup celah yang dia gunakan untuk mengintip. Dia tidak mau kalau sampai auranya timbul di sana dan membuatnya menjadi bahan incaran oleh iblis tertinggi. Bukan apa-apa, dia memang ragu bisa menghadapi mereka, seragu dia dengan kekuatan yang telah dia miliki sekarang ini. dan satu hal lagi, dia tidak boleh terluka sebelum dia berhasil melakukan ritualnya dalam pembebasan Chen Liao Xuan, dan dia juga tidak mau kalau sampai semua yang ada di penginapan ini mengetahui siapa dirinya.     

Dengan cepat Liu Anqier mengambil bekalnya yang dia letakkan di meja kemudian dia mengambil pedang yang dia letakkan di atas ranjang. Dia bisa mendengar dengan jelas raungan yang sangat mengerikan dari iblis tersebut. Dengan cepat Liu Anqier membuka pintu kamarnya, berjalan cepat menuruni anak tangga kemudian dia mendengar jika pintu tepat di samping pintunya itu dibuka dengan paksa sampai pintunya rusak berkeping-keping.     

"Aku mencium aroma wangi luar biasa, di mana dia!" teriakan itu membuat bulu kudu Liu Anqier meremang, dia kemudian berlari semakin ceoat keluar dari penginapan. Mengambil Pou dan langsung menunggangi kudanya dengan kecepatan tinggi membelah ibu kota iblis.     

Bahkan tak jarang, dia dimaki oleh banyak penduduk yang ada di sana. Tapi, Liu Anqier sama sekali tidak peduli. Masalahnya adalah dia tidak bisa untuk menghapus auranya sendiri, sehingga wangi yang disukai iblis itu cenderung sangat nyata. Liu Anqier kemudian keluar dari ibu kota, dia memilih memacu kudanya menuju hutan. Entah apa yang dia pikirkan sampai dia memutuskan hal tersebut. Bahkan seharusnya dia tetap ada di dalam kota saja biar jika terjadi sesuatu dia banyak dibantu oleh manusia. Namun masalahnnya adalah, adakah manusia yang sudi untuk membantunya? Manusia di alam iblis terlalu lemah, mereka terlalu tidak berdaya dengan segalanya, mereka lebih cenderung menjadi penunduk yang setia karena apa yang telah mereka rasakan selama ini, untuk kemudian, Liu Anqier kembali memacu kudanya dengan kecepatan tinggi. Bukit yang dia tuju masihlah sangat lama, bahkan bisa memakan waktu tiga sampai empat malam. Dia benar-benar takut kalau sampai iblis itu tetap mengejarnya, dan akan membuat hidupnya berakhir dengan bodoh di sini. Ya, dia tidak boleh mati, dia tidak boleh terluka, dan dia tidak boleh kenapa-napa untuk kepentingan Chen Liao Xuan. Untuk pentingan semua yang ada di semesta alam ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.