Peralihan {6}
Peralihan {6}
"Kira-kira memang seperti itu, Nona Liu. Sebab yang terpenting untukku adalah eksistensi dari Yang Mulia Raja sendiri. Aku tidak mau kalau sampai kegagahan, kekuatan, dan keangkuhan dari rajaku menjadi hancur hanya karena seorang wanita. Dan aku akan melakukan apa pun untuk membuat Yang Mulia Raja tetap menjadi sosok yang sangat sempurna di mata rakyatnya. Tak peduli jika cara itu adalah cara kotor sekalipun. Bahkan aku harus menyingkirkan wanita yang dia cintai,"
Hati Liu Anqier terasa hancur, matanya terasa begtu panas. Dia sama sekali tidak manyangka kalau yang tampak tenang, yang tampak lembut, dan yang tampak begitu arif dan bijak ternyata memiliki semua hal busuk yang ada pada dirinya.
"Penasihat Li tahu, dulu aku pernah mendengar perkataan yang sama persis dengan apa yang kau katakan ini, aku tak pernah menyangka jika sekarang aku akan mendengarnya lagi,"
"Sangat kebetulan sekali, mungkin orang yang mengatakan kepadamu tentang itu dia sangat membencimu," kata Li Zheng Xi.
Dia langsung saling pandang dengan Liu Anqier dengan tatapan tajam mereka.
"Jujur, aku menjadi takut di sini. Tubuhku menggigil hebat. Aku takut jika kau akan membunuhku. Entah kenapa di setiap malam, aku selalu bermimpi tentang mimpi yang sangat aneh. Jika aku aman dibunuh oleh sosok yang sangat tampan. Sosok itu sepertinya seperti apa yang kau bilang. Sangat membenciku namun dengan caranya sendiri. Sehingga dia menusuk jantungku dengan begitu nyata, berkali-kali sampai rasa luka atas pisau itu sangat nyata. Dan anehnya, itu seperti kejadian nyata, Penasihat Li,"
Li Zheng Xi kembali tersenyum, dia meminum minuman yang ada di atas meja. Untuk kemudian dia memandang Liu Anqier dengan mimik wajah dinginnya.
"Lantas jika itu memang pernah terjadi, dan kau diberi kesempatan kedua dalam hidupmu, apa yang akan kau lakukan, Nona Liu?"
Dengan tatapan dingin dan mantab, Liu Anqier pun menjawab, "aku akan membunuhnya dahulu, sebelum dia membunuhku,"
Dingin, dan terdengar mencekam. Itulah yang dirasakan oleh Li Zheng Xi sekarang. Dia sama sekali tak pernah menyangka jika Liu Anqier sekarang akan menjadi seganas itu. Dan karena ucapan Liu Anqierlah yang berhasil membuat Li Zheng Xi yakin akan satu hal jika, Liu Anqier bukanlah Liu Anqier yang dulu. Dewi suci yang nyaris tak memiliki marah dan benci sama sekali. Namun sekarang wujud Liu Anqier adalah manusia di mana dia memiliki emosi, memiliki marah dan juga benci. Namun, Li Zheng Xi agaknya sangat tertantang, jika dulu dia berhasil menyingkirkan Liu Anqier hanya dengan menusuknya berkali-kali, sekarang dia bisa melakukan hal yang lebih. Ya, lebih dari itu. Supaya dia memiliki tantangan tersendiri untuk melakukan kejahatannya. Bukankah akan lebih menyenangkan jika membunuh korban yang melawan, dari pada korban itu lemah tak berdaya.
"Tapi, hamba sangat takut akan satu hal, Penasihat Li. Makanan dan minuman ini yang kau berikan kepadaku telah kau berikan racun," kata Liu Anqier.
Li Zheng Xi kembali tersenyum, namun rahangnya mengeras mendengar hal itu. Kedua tangannya mengepal kuat.
"Kau memiliki selera humor yang sangat tinggi, Nona Liu,"
"Tentu saja, kau tak perlu secemas itu, Penasihat Li. Percayalah, tubuhku tidak akan mempan oleh racun apa pun."
Keduanya kembali saling tatap kemudian tersenyum sinis satu sama lain.
"Kau terlalu berlebihan, Nona Liu. Selama kau tak mengganggu Yang Mulia Raja, aku tak akan pernah menyakitimu. Itulah yang menjadi hukum alam atas apa pun itu. Namun, kalau kau berani mengusik Yang Mulia Raja dan membuat Yang Mulia Raja menjadi sosok Raja yang lemah. Maka aku tidak akan pernah tinggal diam. Aku akan melakukan banyak untuk menghapusmu dari muka bumi ini," Li Zheng Xi pun akhirnya memutuskan untuk berdiri, memandang Liu Anqier dengan mimik wajah teduhnya. "Baiklah, Nona Liu. Sepertinya pembicaraan kita sudah usai, aku ingin menyelesaikan beberapa pekerjaanku di ruang sebelah. Jika kau ingin tidur silakan. Aku tahu kalau kau telah lelah, sebab iblis tadi adalah iblis pemuja darah manusia. Sekali kau ditangkap olehnya, kau tidak akan pernah selamat. apalagi kau hanya murid kecil dari Panglima Jiang, kekuatanmu tidak akan pernah bisa menandinginya," kata Li Zheng Xi lagi.
Liu Anqier hanya bisa diam, dia sama sekali tidak tahu kalau iblis yang mengerikan itu. Yang dia tahu hanyalah iblis tersebut sangat kuat. Sangat kuat seperti Perdana Menteri Jian sekalipun.
"Baiklah, aku ingin istirahat dulu, Penasihat Li. Dan terimakasih sudah menyelamatkanku. Moga malammu menyenangkan,"
"Karena aku tidak suka mangsaku diburu iblis lain, itu sebabnya aku menolongmu,"
Setelah mengatakan hal itu, Li Zheng Xi pun keluar dari kamar itu, membuat Liu Anqier sendirian. Liu Anqier pun langsung mengambil posisi tidur, namun dia memeluk pedangnya dengan erat, dan tangan kanannya memegang belatinya. Dia benar-benar tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Li Zheng Xi sama sekali. Ya, dia setidak percaya itu kepada Li Zheng Xi dengan alasan apa pun itu.
Pagi harinya, Liu Anqier pun terbangun, ternyata apa yang dikatakan oleh Li Zheng Xi adalah benar. Ternyata dia tak menyakiti Liu Anqier sama sekali. Kemudian, Liu Anqier keluar dari kamarnya, melihat-lihat apa yang terjadi di sana, tentang bagaimana wujud tempat itu, kemudian dia memutuskan mencari di mana letak dapur. Dia harus membalas hutang budi dengan Li Zheng Xi. Sebab dia tidak mau kalau sampai dia berhutang budi dengan Li Zheng Xi. Sebab sampai kapan pun juga dia tidak akan pernah sudi sama sekali.
Sementara itu, Li Zheng Xi tampak sedang menunduk. Dia langsung menebarkan pandangannya pada sekitar. Dia sama sekali tak menyangka jika bisa tertidur dengan posisi duduk seperti ini. Dia kemudian berdiri dan melakukan peregangan, hidungnya kemudian mencium sesuatu yang sangat harum dan nikmat, dan hal itu berhasil membuat perutnya berbunyi dengan sangat sempurna. Kemudian, saat dia keluar dari kamar agaknya dia tertegun melihat Liu Anqier sudah duduk manis di perapian, sebagian hidangannya sudah berada di atas meja, dan hal itu kembali membuat Li Zheng Xi tertegun. Wajah cemong Liu Anqier benar-benar membuatnya kaget bukan main.