Saling Memahami -Part 2
Saling Memahami -Part 2
"K… kau!" marah Li Zheng Xi, sambil menunjuk Liu Anqier dengan wajah merah padamnya. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Liu Anqier akan seperti itu. "Asal kau tahu, ikan nila yang ada di kolam itu adalah ikan yang aku pelihara dengan segenap hati. Ikan-ikan itu bukanlah ikan sembarangan, ikan itu dari dinasti Ming yang memiliki banyal legenda. Bahkan satu istana saja tidak akan pernah bisa membeli ikan tersebut dan kau… dan kau memasak ikan itu!" marah Li Zheng Xi.
Mendengar hal itu, Liu Anqier hanya mengerjapkan matanya. Dia sama sekali tidak tahu kalau Li Zheng Xi akan semarah itu.
Kemudian, Liu Anqier langsung menyodorkan sumpit yang di depan Li Zheng Xi kemudian dia tersenyum simpul.
"Mau makan?" tanya Liu Anqier. Li Zheng Xi tampak masih kesal, membuat Liu Anqier langsung berusaha untuk menyuruhnya untuk kembali duduk. Menyuapi Li Zheng Xi lagi, dan Li Zheng Xi pun mau menerima suapan dari Liu Anqier juga.
Untuk kemudian Liu Anqier juga tidak tahu kalau Li Zheng Xi mampu untuk masih memakan makanan yang ada di atas meja.
"Bagaimana, enak?" tanya Liu Anqier lagi. Li Zheng Xi pun menganggukkan kepalanya tapi dia masih diam membisu tanpa sepatah kata pun.
Liu Anqier kemudian mengulum senyum, melihat Li Zheng Xi makan dengan sangat lahap itu.
"Kau tahu, dulu mendiang Ayah juga merasa sangat bahagia ketika aku mau memasakkan untuknya. Karena kata mendiang Ayah makanan buatanku adalah makanan terenak di seluruh dunia. Ayah tidak tahu saja aku memiliki banyak sekali resep rahasia adalah karena ingin untuk membuat mediang Ayah bahagia sedunia," kata Liu Anqier dengan mimik wajah bahagianya.
Li Zheng Xi kembali terdiam, dia memandang Liu Anqier kemudian dia memakannya dengan sangat lahap. Dia sama sekali tak menyangka jika, Liu Anqier sedikit berbeda dengan sifatnya yang selama ini dia pikirkan.
"Kau tidak makan?" tanya Li Zheng Xi kemudian. Liu Anqier pun menggelengkan kepalanya kemudian dia masih tersenyum manis.
"Nanti, aku akan makan. Kau makanlah dulu, aku mau memastikan kalau kau makan dengan kenyang bahkan sampa-sampai kau enggan makan lagi sampai nanti malam," semangat Liu Anqier.
Ya, agaknya sekarang Li Zheng Xi tahu, kalau apa yang dikatakan semua Dayang adalah benar. Tidak heran jika Liu Anqier menjadi Dayang yang memenangkan hidangan terlezat beberapa waktu lalu ketika Liu Anqier baru masuk ke dalam istana. Sebab bagaimanapun juga memang benar jika masakan Liu Anqier adalah memiliki masakan yang paling nikmat.
"Kau belajar memasak ini dari ibumu?" tanya Li Zheng Xi. Liu Anqier pun menganggukkan kepalanya.
"Iya, ibuku malah masakannya jauh lebih enak dari pada masakanku. Ibu sangat lihai dalam banyak sekali. aku benar-benar sangat iri dengannya," kata Liu Anqier kemudian.
Mendengar hal itu Li Zheng Xi kembali tersenyum manis sekali. damai dan tenang, itulah yang dia rasakan sekarang, dia sama sekali tak menyangka kalau apa yang diperbincangkan ini bersama dengan Liu Anqier adalah hal yang sangat menyenangkan, bahkan lebih menyenangkan dari pada apa pun di dunia ini.
"Setelah ini, apa rencanamu?" tanya Li Zheng Xi kemudian. Diberi pertanyaan seperti itu, Liu Anqier tampak menghela napas panjang kemudian dia tampak terdiam untuk beberapa saat.
"Entahlah, aku berniat untuk berjelajah keliling alam iblis ini, sebab aku sangat penasaran dengan tempat ini. sebelum aku membalaskan dendamku tentunya kepada sosok-sosok yang sudah membuat diriku menderita," jawab Liu Anqier. dia tidak mungkin mengatakan tujuan yang sebenarnya kepada Li Zheng Xi. Sebab yang Liu Anqier tahu adalah Li Zheng Xi adalah sosok yang sangat jahat sekali. Dia benar-benar sangat jahat sehingga membuat Liu Anqier merinding sekalipun. Liu Anqier tidak akan pernah melupakan sedikit pun yang telah dilakukan oleh Li Zheng Xi kepadanya.
Ya… Li Zheng Xi, adalah sosok yang telah menusuknya ketika di alam iblis itu. dan dia sama sekali tidak bisa melupakan bagaimana sakitnya, bagaimana sesaknya, ketika tubuhnya tertancap oleh benda tajam itu.
Untuk kemudian, Liu Anqier terus menyuapi Li Zheng Xi sampai Li Zheng Xi selesai makan. Setelah itu dia buru-buru makan kemudian segera mengambil pedang juga bekalnya.
"Kau tidak membawa makananmu ini? masih sangat banyak dan yang pasti akan sangat membantu untukmu," kata Li Zheng Xi kemudian. Liu Anqier kembali tersenyum, kemudian dia memandang Li Zheng Xi dengan tatapan yang sulit diartikan. Jujur, dia tidak tahu harus memandang Li Zheng Xi dengan mimik wajah seperti apa.
"Itu adalah makanan yang aku buat untukmu. Jadi kau yang harus memakannya sampai habis. Aku sudah punya banyak sekali bekal. Ibu membawakannya untukku. Jadi, Penasihat Li. Aku mau izin pergi dulu, semoga harimu menyenangkan. Aku ingin mengajak Pou jalan-jalan."
"Tapi kau tahu jika iblis di sini sangat kejam dan jahat, kalau sampai kau bertemu dengan iblis sama seperti yang kemarin apa yang akan kau lakukan? apakah kau akan lari? Tidak ada yang menolongmu, Nona Liu."
Liu Anqier pun tampak berkacak pinggang kemudian dia memandang Li Zheng Xi dengan mimik wajah kesalnya.
"Kenapa kau sangat peduli denganku? Aku bisa menjaga diriku sendiri, aku adalah wanita hebat dan kuat," kata Liu Anqier.
Li Zheng Xi hanya bisa apa selain menghela napas panjang, untuk kemudian dia mengibaskan tangannya kemudian dia menggerutu karena tangannya yang sakit itu. melihat hal itu, Liu Anqier pun terkekeh geli karenanya. Dia sama sekali tak menyangka jika Li Zheng Xi bisa bertingkah selucu itu.
"Penasihat Li, mungkin dulu kita tidak mengenal satu sama lain dengan sangat baik. sehingga kau memiliki pandangan berbeda denganku, kita mungkin akan menjadi sahabat yang sangat kompak dan baik. mungkin kita bisa sama-sama menjaga Yang Mulia Raja, menjadikan Yang Mulia Raja menjadi Raja yang sangat utuh dan Raja sebenarnya. Namun demikian, sejak awal adalah pandanganmu berbeda. Kau memandangku sebagai sosok yang pengganggu, dan mungkin akan membuat Yang Mulia Raja menjadi lemah hanya karenaku. Kau tahu, Penasihat Li. Ada kalanya, cinta itu tidak membuat laki-laki lemah. Tapi akan membuat keajaiban bagi laki-laki, di mana laki-laki akan melakukan hal terbaik bukan hanya untuk wanita yang dia cintai. Namun untuk semua alam raya ini. itulah yang dinamakan dengan keajaiban cinta,"
Li Zheng Xi hanya bisa tertegun mendengar ucapan Liu Anqier tersebut, kemudian dia melihat Liu Anqier pergi dari pandangannya.