TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

~Berburu~



~Berburu~

0Sudah hampir setengah hari, Jiang Kang Hua atau pun Chen Liao Xuan melakukan perjalanan yang cukup panjang. Keduanya sampai juga di sebuah hutan yang sangat suram dan sangat pekat. Sebuah hal yang sangat mengerikan sekali, bahkan semuanya lembab dan pekat. Bahkan rasanya, para lumut dan juga tumbuhan liar berusaha terus menjuntai dan merangsek untuk keluar. Bahkan rasanya, bagi Chen Liao Xuan tempat ini terkesan lebih menyeramkan bahkan dari papda di bukit yang tempatnya berbukit itu. sebuah hal yang tidak layak sama sekali untuk manusia yang sangat tidak berpenghuni. Dan benar saja jika siapa pun yang ada di sana juga yang masuk ke tempat sana akan mati.     

"Yang Mulia Raja, apa yang harus kita lakukan ini? tempatnya benar-benar sangat menyeramkan sekali. bahkan rasanya hamba takut untuk sekadar melangkahkan kaki masuk dari tempat ini, Yang Mulia apakah Anda benar-benar serius dengan apa yang hendak Yang Mulia lakukan ini?" tanya Jiang Kang Hua bahkan untuk kesekian kalinya. Chen Liao Xuan tampak mendengus, dia pun melirik Jiang Kang Hua dengan mimik wajah kesal luar biasanya. Kemudian dia menghela napas panjang. Padahal, jelas-jelas kekuatannya bisa menghancurkan apa pun. tapi, nyalinya juga tak sekuat itu. Chen Liao Xuan agaknya terlalu takut untuk bahkan dirinya sendiri masuk ke dalam sana. Apalagi dengan Jiang Kang Hua.     

"Kalau kita tidak masuk, apa yang hadapi di istana bahkan lebih mengerikan dari pada ini. Kau juga harus sadar jika tujuan kita kesini adalah sebuah alasan untuk kita memperkuat pertahanan di kubu kita, Panglima Jiang."     

"Namun, Yang Mulia. Bukankah kita bisa berburu di hutan lain selain hutan ini? Hewan di hutan lain, kita bisa mencari yang ukurannya besar. Kita bawa pulang, dan mengakui jika hewan itu adalah hasil buruan kita selama di sini. Hamba yakin, sangat yakin kalau semuanya akan menjadi lebih baik dari pada harus mempertaruhkan nyawa dengan bodoh di sini, Yang Mulia," kata Jiang Kang Hua lagi.     

"Kau tahu, Panglima Jiang. Ada beberapa hal yang perlu kau ketahui tentang hewan yang ada di hutan ini. mereka memiliki sebuah ciri yang tidak bisa sama sekali untuk dimiliki oleh hewan di tempat mana pun, yaitu di tubuh mereka memiliki sebuah jimat yang bertuliskan nama mereka bersama dengan dari dynasty mana saja mereka berasal. Itulah salah satu cirinya, dan jika sampai kita membawa pulang hewan lain, yang ada kita akan langsung ketahuan kalau kita berbohong dan hal itu sangat mengerikan sama sekali. bagaimana menurutmu kalau sampai petinggi istana tahu kalau kita sedang berbohong? Yang ada mereka pasti akan menertawakan kita karena hal itu, Panglima Jiang,"     

Mendengar hal itu, Jiang Kang Hua tampak menundukkan kepalanya. Dia sama sekali tak tahu kalau sampai pemikirannya akan sedangkal itu. sebuah hal akan membuat semua usahanya bersama dengan rajanya ini akan menjadi percuma dan sia-sia belaka.     

"Apa yang Yang Mulia katakan adalah benar, sungguh sebuah hal yang tidak patut untuk hamba ucapkan sebagai seorang Panglima Perang Kerajaan Iblis. Maafkan kesalahan hamba, Yang Mulia."     

"Sekarang yang terpenting bukankah siapa yang salah dan yang benar. Namun, sanggupkah kau untuk melumpuhkan satu saja hewan yang ada di dalam hutan sana? Kabarnya di dalam hutan sana, ada satu hewan yang memiliki sebuah tanda keemasan yang menyala, itu adalah hewan yang paling kuat di antara hewan terkuat lainnya, dan kalau sampai kita berhasil menangkapnya. Kita akan menjadi sosok yang paling beruntung sedunia, sebab bagaimanapun juga kita telah mampu untuk membuat satu gerakan yang mungkin akan membuat semua iblis yang ada di istana bertekuk lutut kepada kita," kata Chen Liao Xuan.     

Jiang Kang Hua tampak menelan ludahnya dengan pasrah, kemudian dia memandang Chen Liao Xuan dengan mimik wajah seriusnya.     

"Apa pun, apa pun itu Yang Mulia. Jika semua ini adalah demi kebaikan dari Yang Mulia Raja maka hamba akan melakukannya persis seperti apa yang Yang Mulia Raja inginkan. Hamba sudah tidak sabar juga untuk menjadi petarung dan berada di belakang Yang Mulia Raja dalam misi ini," kata Jiang Kang Hua dengan mimik wajah seriusnya untuk kemudian, keduanya saling tukar pandang lalu saling mengangguk satu sama lain.     

"Baiklah, kita harus segera masuk!"     

Setelah mengatakan hal itu, keduanya turun dari kuda. Mengikat kudanya pada salah satu pohon yang tak jauh dari sana. Kembali menyiapkan perbekalan mereka. beberapa belati, pedang, tombak, dan bahkan parang pun telah keduanya siapkan. Setelah keduanya sudah siap dengan semua senjata mereka, keduanya kembali saling pandang. Mengangguk lalu keduanya melangkah masuk ke dalam hutan terlarang itu.     

Dan pantas saja, aura yang ada di dalam hutan itu benar-benar sangat pekat. Membuat Jiang Kang Hua nyaris terpental dengan sempurna. Untung saja, Chen Liao Xuan langsung menolong, dia mengalirkan tenaga dalamnya untuk Jiang Kang Hua. Keduanya pun akhirnya kembali masuk ke dalam hutan.     

"Yang Mulia, energy hamba terasa tinggal separuh dari biasanya. Sepertinya hutan ini menyerap energy kita. mungkin itulah sebabnya banyak sekali yang tewas di sini dan tak bisa kembali," kata Jiang Kang Hua kemudian. Banyak sekali tengkorak dan bahkan bangkai manusia yang baru saja akan membusuh tercecer di sana dengan begitu sempurna. Sebuah hal yang benar-benar sangat menjijikan sekali.     

"Kita harus selalu waspada, Panglima Jiang. Sebab di mana pun dan kapan pun mereka pasti akan melakukan perlawanan kepada kita. sekarang, aku akan menyalurkan tenaga dalamku untukmu, agar energimu tetap utuh dan tak bisa dipatahkan oleh iblis mana pun di sini. Tetap berjaga jangan sampai lengah," kata Chen Liao Xuan.     

Belum sempat keduanya melangkah jauh, tiba-tiba keduanya harus terpental mundur, melompat setinggi mungkin dan mencari pegangan agar tidak jatuh. Sebab tiba-tiba ada soskk dengan kecepatan bak kilat melewati depan mereka dengan sempurna. Sebuah hal yang benar-benar membuat mereka takut luar biasa sekali.     

"Yang Mulia, awas!" teriak Jiang Kang Hua. Saat sepasang mata merah yang lebarnya sepiring itu memandang Chen Liao Xuan dan seolah ingin membunuh Chen Liao Xuan saat itu juga. karena Chen Liao Xuan kaget, dia pun langsing melayang, menginjakkan kakinya tepat di kepala hewan tersebut dan hewan tersebut pun seolah ingin mengibas Chen Liao Xuan dengan ekornya. Keduanya kini saling terpental satu sama lain, dan dengan sigap Jiang Kang Hua langsung memukulkan serangannya kepada hewan tersebut, lalu terbang cepat dan menangkap rajanya yang nyaris menabrak pada sebuah pohon yang sangat besar dan menjulang tinggi. "Yang Mulia baik-baik saja?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.