Berburu {4}
Berburu {4}
Untuk kemudian, dia memandang Chen Liao Xuan sambil tersenyum getir. Dia benar-benar tidak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang.
"Hamba juga tidak tahu apa yang harus hamba lakukan, Yang Mulia. Bagaimana seharusnya hamba membawa ini. hamba pikir, semakin besar binatangnya akan semakin memukau jika kita pamerkan di istana. Hamba sangat yakin jika semua petinggi istana akan terdiam dan terheran-heran dengan hasil tangkapan ini. namun, hamba sama sekali tidak berpikir jika untuk membawanya akan sesulit ini. lantas, apa yang bisa hamba lakukan, Yang Mulia? Hamba benar-benar tidak tahu, Yang Mulia. Hamba mohon kepada Yang Mulia Raja untuk tetap memberikan hamba sebuah masukan yang terbaik dan yang tepat untuk masalah ini," kata Jiang Kang Hua kemudian.
Mendengar hal itu, Chen Liao Xuan yang melipat kedua tangannya di dada pun mengambil sebuah daun yang ada di batang pohon, kemudian dia melemparkan daun tersebut sehingga jadi sebuah gerobak kayu yang sangat besar, untuk kemudian dia menarik sebelah alisnya, memandang Jiang Kang Hua lagi.
"Sekarang bagianmu untuk membawa binatang itu ke atas gerobak itu, lalu kita gunakan dua kuda kita untuk menarik gerobak kita,"
"Apa kuda kita sanggup untuk menariknya, Yang Mulia? Kuda kita hanya ada dua," kata Jiang Kang Hua lagi.
Chen Liao Xuan kembali menghela napas panjang, kemudian dia melirik Jiang Kang Hua kemudian dia turun menapaki bumi lagi.
"Bahkan kuda kita bisa menarik seribu binatang ini sekaligus, jadi kau tak perlu risau untuk masalah yang tak masuk akal itu," kata Chen Liao Xuan kemudian. Dia berjalan terlebih dahulu sambil bersiul, membuat kuda-kudanya langsung berlarian mendekat, dengan tangannya Chen Liao Xuan mengambil sebuah tali dan diikatkan tali tersebut kepada gerobak yang sudah dia buat dengan sangat bagus tersebut.
Setelah keduanya siap, Jiang Kang Hua agaknya terperangah dengan hasil kerja dari rajanya itu, kemudian dia memberikan hormat kepada rajanya dengan mimik wajah bahagia luar biasa. Bagaimana tidak, dia sama sekali tak menyangka jika rajanya akan menciptakan keajaiban hingga seperti ini, sebuah hal yang ada di luar nalar yang tak bisa untuk dia lakukan sama sekali.
"Terimakasih, Yang Mulia!" kata Jiang Kang Hua. Entah ini adalah salah satu dari kekuatan langit. yang merupakan hal yang penuh dengan keajaiban, bagaimana tidak, iblis mana pun tidak akan pernah bisa untuk melakukan hal tersebut.
Dan setelah semuanya, keduanya pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke istana iblis. Bagaimanapun juga hal yang membuat keduanya damai adalah, misi-misi mereka telah usai, dan berhasil dengan selamat dengan semuanya berjalan dengan lancar.
Ya, mereka agaknya sudah siap dalam hal apa pun, mereka agaknya sudah yakin jika apa yang mereka lakukan akan menjadi yang terbaik yang pernah ada di dunia ini. hal yang membuat Jiang Kang Hua dan Chen Liao Xuan lega bukan main dan hal itu telah dilakukan mereka secara baik dan benar. Dan untuk setelahnya, tugas mereka setelah ini adalah untuk fokus menjadi lebih baik lagi, fokus kepada pemerintahan istana dan mengurus keperluan lainnya. Setelah semuanya siap sekalipun, mereka akan tinggal menunggu kesalahan-kesalahan beberapa petinggi istana untuk diganti dengan orang-orang mereka. tentu sekali, mereka harus melakukan semua hal yang baik tentunya. Agar petinggi kerajaan lain, terutama Kasim Agung Cheng tidak merasa penasaran dengan apa yang telah dilakukannya sama sekali. sehingga hal-hal kecil itu, suatu saat nanti akan membuat semua hal berubah menjadi pendukungnya semua tanpa ada satu pun yang ada di sana yang bisa menyadari semua ini.
Di sisi lain, Liu Anqier tampak sedang mengelus kudanya, sekarang dia sudah berada di salah satu bukit yang tepat berada di atas istana. Dia sama sekali tidak tahu kalau semua hal ini akan terjadi. untuk kemudian dia menghela napas panjang, menaruh kudanya di sana kemudian dia mencari beberapa goa yang ada di sana. Dan dia mencari sebuah goa yang paling tepat dana man untuknya untuk tinggal di alam iblis untuk waktu yang dia sendiri tidak tahu. entah sampai kapan dia ada di sini, dan dia harus berbuat apa sekarang ini. sebuah hal yang sangat tidak masuk akal sekali adalah, hal yang membuat hal menjadi resah. Dia harus sembunyi, agar semua orang tidak mengenal dan mengetahuinya, dengan demikian semuanya menjadi lebih baik dan tidak harus merasa sungkan dan terganggu oleh orang lain kemudian.
Setelah itu, Liu Anqier tampak menghela napas panjang. Dia menebarkan pandangannya pada semua ruangan yang ada di sana. Bagaimana tidak, dia melihat itu agaknya terenyuh. Bagamana tidak, di sana merupakan tempat yang sangat membuatnya bernostalgia, di sana merupakan tempat sangat indah sekali. karena di sana juga adalah tempat yang pernah dia dan Chen Liao Xuan lakukan untuk memadu kasih dengan sangat panas dan menuntut. Namun Liu Anqier mencoba untuk menghapus semua kenangan yang tidak pantas untuk dia ingat sama sekali. dia kesal, benar-benar kesal sama sekali tidak ingin mengingat apa pun tentang Chen Liao Xuan. Ya, selama Chen Liao Xuan tidak menarik ucapannya tentang masalah Cheng Wan Nian. Selama itu juga Liu Anqier tidak bisa memaafkan apa pun yang terjadi kepada Chen Liao Xuan. Dia cemburu memang, benar-benar cemburu, tapi tidak mungkin sama sekali dia akan mengatakan hal itu kepada Chen Liao Xuan. Berdebatannya dengan Chen Liao Xuan beberapa waktu yang lalu sudah lebih dari cukup karena dia merasa berdebatannya sudah lebih dari jelas, apa yang dia katakan kepada Chen Liao Xuan pun sudah lebih dari jelas. Dan setelah melakukan hal itu yang Liu Anqier inginkan adalah jika Chen Liao Xuan akan merenungi apa yang telah Liu Anqier katakan kepadanya. Apalagi yang telah dilakukan oleh Cheng Wan Nian kepadanya bukanlah hal yang baik sama sekali melainkan semua hal yang tidak bisa untuk dia maafkan. Ya, dia tidak akan pernah memaafkan siapa pun yang pernah menyakitinya, ya dia tidak akan pernah memaafkan siapa pun juga.
Tak lama setelah itu, Liu Anqier memejamkan matanya, kemudian dia terlelap dalam tidur dan tidak mengatakan apa pun juga. terlelap, dan akhirnya dia telah tidur dan entah bagaimana ceritanya dia telah tak sadarkan diri lagi. Dia berdoa saat bangun, dia akan melihat pagi yang indah.