TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Berburu {6}



Berburu {6}

3"Yang Mulia Raja telah tiba!"     

Suara itu, terdengar bahkan sampai ke celah-celah terkecil istana. Tabungan gong yang sangtat besar membuat semua orang yang ada di dalam istana langsung berlarian seperti semut berkumpul menjadi satu di balai tengah istana seolah tengah menanti sesuatu yang sangat menyenangkan di sana, pun dengan para petinggi kerajaan. Mereka sudah berjalan dengan mimik wajah santai dengan penuh intrik mereka, seolah kedatangan Chen Liao Xuan dan Jiang Kang Hua adalah hal yang sangat menarik bagi mereka. bagaimana tidak menarik jika, menurut mereka akan menjadi hal yang mustahil sekali untuk mereka. jika mereka berpikir jika Chen Liao Xuan dan Jiang Kang Hua tidak akan pernah berhasil untuk menunjukkan kemenangannya atas ucapan besarnya itu.     

"Yang Mulia Raja telah tiba!"     

Teriakan itu mulai terdengar kembali, suara langkah kuda dengan roda-roda besar pun tampak terdengar sangat nyata. untuk kemudian tampak dengan jelas, dua kuda itu pun akhirnya muncul. Chen Liao Xuan dan Jiang Kang Hua tampak dengan gagah berada di atas kuda tersebut. Untuk kemudian semua orang yang ada di aula tengah istana kompak menoleh, pun dengan Lim Ming Yu yang agaknya penasaran atas kedatangan suaminya. Sambil mengelus perutnya yang besar di balik pakaian kerajaan kebesarannya itu pun dia agaknya mengulum senyum. Ya, dia benar-benar sangat bahagia sekali.     

Dan betapa kaget semua iblis yang ada di sana, ketika melihat Chen Liao Xuan dan Jiang Kang Hua mendekat sambil membawa sebuah gerobak besar mereka, di atas gerobak itu ada sebuah binatang yang sangat besar. Binatang dengan sebuah ukiran tanda nama di kakinya. Semua yang ada di sana langsung terperangah kaget seolah tak percaya, untuk kemudian Chen Liao Xuan menghentikan langkah kudanya. Dia melihat Jiang Kang Hua turun terlebih dulu, lalu dengan cepat Jiang Kang Hua berlari mendekatu rajanya dan mempersilakan rajanya itu untuk turun.     

"Hormat kami Yang Mulia Raja! Hormat kami Yang Mulia Raja! Hormat kami Yang Mulia Raja! Semoga Yang Mulia Raja selalu panjang umur, sehat selalu, dan bahagia!" teriakan itu terdengar begitu sempurna.     

Namun, bagi mereka yang sangat membenci Chen Liao Xuan, hal itu adalah hal yang sangat buruk. Mereka sangat membenci hal seperti ini, ketika Chen Liao Xuan telah berhasil menunjukkan kemampuannya, telah berhasil menunjukkan janjinya dengan membawa binatang dari hutan larangan tersebut.     

"Yang Mulia hebat! Yang Mulia kuat! Yang Mulia semoga selalu bahagia! Yang Mulia semoga panjang umur!" suara itu terdengar sangat riuh.     

Chen Liao Xuan tampak menghela napasnya panjang kemudian dia melirik pada Jiang Kang Hua. Membuat Jiang Kang Hua langsung mengangkat tangannya tinggi-tinggi.     

"Diam! Yang Mulia Raja telah menunjukkan kehebatannya, dan binatang ini akan dimasak dan bagian lainnya akan dibagi rata sebagai pesta malam untuk semua yang ada di dalam istana tanpa terkecuali!" teriak Jiang Kang Hua. Mendengar hal itu, semuanya langsung bersorak-sorai, membuat Chen Liao Xuan kemudian berjalan dan mendekati Lim Ming Yu.     

Melihat hal tersebut, Lim Ming Yu dan dua Selir lainnya agaknya sangat bahagia, ketiganya langsung memberi hormat kepada Chen Liao Xuan. Sebuah hal yang ada di luar dugaan dan hal itu membuat mereka terasa tersanjung bukan main.     

"Hormat kami, Yang Mulia!" kata semua Selir Chen Liao Xuan.     

Chen Liao Xuan pun kembali mengangguk kemudian dia tampak tersenyum simpul, terlebih saat dia memandang perut Lim Ming Yu. Entah kenapa dia sangat berharap jika janin yang ada di sana akan lekas lahir dan akan segera tumbuh besar agar dia segera bisa memamerkannya kepada dunia jika dia akan baik-baik saja, jika dia bisa menjadikan putranya menjadi Putra Mahkota dan dia akan bisa bahagia untuk selamanya. Ya itulah yang menjadi keinginan Chen Liao Xuan. Dan dia tidak tahu entah kapan dia harus berusaha menahan semuanya ini menjadi lebih baik lagi. Ya, Chen Liao Xuan ingin semuanya segera usai, namun demikian dia juga tidak tahu, harus dengan apa mereka menjadikan semuanya usai. Dia sudah sangat lelah, untuk terus dibenci dengan cara seperti ini. Jika di alam langit dulu, yang membencinya mungkin hanyalah Ibu tiri serta Kakak tirinya, namun sekarang seolah yang membencinya adalah seluruh orang yang ada di istana ini. sebuah hal yang benar-benar sangat menggemaskan untuk Chen Liao Xuan secara nyata, dan dia benar-benar tidak tahu harus berlaku seperti apa, hanya dia ingin menjadi belajar jadi sosok yang mungkin bisa bertanggung jawab, mungkin itu hanya di lingkup kecil yaitu kepada para selirnya juga tangan kanan kepercayaannya. Untuk kemudian dia melirik mencari di mana Li Zheng Xi berada.     

"Di mana Penasihat Li? Biasanya setiap aku pulang ke mana pun, dia adalah sosok yang selalu menyambutku di bagian paling depan," tanya Chen Liao Xuan pada akhirnya.     

"Maaf, Yang Mulia, Penasihat Li sedang berada di kediamannya yang ada di lereng bukit. Dia sedang berusaha keras untuk menyalin beberapa peraturan istana dan mengubahnya menjadi peraturan baru yang katanya hal itu akan baik bagi semua orang. Itu sebabnya Penasihat Li menginginkan suasana hening dan memilih untuk menghabiskan waktunya di sana," jawab Zhao Mimi.     

Mendengar hal itu, Chen Liao Xuan pun mengangguk, sambil berdehem dia melihat semua penduduknya yang ada di sana. Menganggukkan kepalanya kemudian dia memutuskan untuk kembali ke kediamannya. Biar bagaimanapun juga dia harus memutuskan untuk melakukan banyak hal, dia harus bergerak maju dengan lebih cepat agar dia tidak merasa terus mundur dan merasa hika hidup tidak akan pernah ada artinya sama sekali.     

Ya, setidaknya Chen Liao Xuan harus mencoba untuk hal itu, dia harus menjadi sosok Raja yang disegani untuk semua lapisan masyarakat. Bukan hanya masyarakat juga namun dari segi oara petinggi kerajaan. Karena biar apa pun juga yang menjadi beban pikirannya adalah para petinggi istana, bukan siapa pun juga yang lainnya.     

"Panglima Jiang,"     

"Ya, Yang Mulia?"     

"Perintahkan kepada semua yang ada di sini untuk segera menggunakan binatang itu dengan sebaik mungkin, adakan pesta yang meriah untuk nanti malam dan pastikan gerbang istana dibuka, agar rakyat yang berkenan hadir dan mengikuti pesta kita untuk ikut serta. Bukankah adalah hal yang sangat menyenangkan jika kita berbagi dengan rakyat? Dengan begitu kita juga bisa mengambil simpati kepada mereka, agar suara rakyat bisa memperkuat kuasa kita. bukankah kadang-kadang pemimpin harus yang seperti itu? harus menjadi sosok yang bisa menjadi pengayom bagi penduduknya dan ketika dia dilengserkan penduduknya yang akan berjuang untuk kemenangannya tanpa pemimpinnya melakukan sesuatu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.