TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

~Masa Lalu~



~Masa Lalu~

1 Chen Liao Xuan tampak duduk dengan manis di kediamannya, dia pun mulai mengasah tintanya dengan begitu tekun, mengambil kuas yang masih baru dari sisi kanannya kemudian dia mulai menuliskan kata demi kata yang akan membentuk sebuah puisi yang sangat indah. Namun, belum sempat Chen Liao Xuan menyelesaikan lirik terakhir puisinya itu, dia harus menghentikan tangannya dalam menuliskan di kuas, bagaimana tidak. Ada Lim Jingmi yang dengan sangat lancang berlari masuk ke kediamannya, dan di belakangnya ada dua prajurit yang seolah menghalangi langkah Lim Jingmi namun tidak bisa sama sekali. untuk kemudian, Chen Liao Xuan menghela napas panjang, dia langsung memandang Lim Jingmi dan mengangkat tangannya, seolah menghentikan langkah dua prajurit yang sedang memaksa untuk menyekal tangan Lim Jingmi.     

Mendapat perintah seperti itu, Lim Jingmi agaknya besar kepala, dia langsung mengibaskan tangannya dan memandang pada dua prajurit itu dengan mimik wajah congkak luar biasa.     

"Yang Mulia, Dayang Lim telah lancang datang kesini untuk menemui Yang Mulia, kami benar-benar kualahan untuk mencoba mencegahnya karena dia langsung nyelonong masuk tanpa permisi, Yang Mulia!" kata salah satu prajurit tersebut. Agaknya mereka takut dihukum oleh Chen Liao Xuan karena telah gagal menjaga pertahanan dari kediamannya dan membiarkan Lim Jingmi masuk dengan sempurna.     

"Kalian bisa keluar, dan tinggalkan aku bersama Dayang Lim di sini," perintah Chen Liao Xuan yang berhasil membuat dua prajurit itu agaknya keget bukan main.     

Lim Jingmi tampak semakin angkuh dan besar kepala, dengan demikian dia merasa jika apa yang dikatakan oleh Cheng Wan Nian adalah benar, jika Cheng Wan Nian masih berarti di dalam hati Chen Liao Xuan yang berarti jika dia berada di kubu yang benar, dia tidak salah memilih ke mana dia harus mencari jalan dan mencari tempat bersandar. Lim Jingmi langsung tersenyum penuh kemenangan, kemudian dia berjalan mendekati Chen Liao Xuan dengan percaya diri. Menyembah Chen Liao Xuan seolah dia adalah hamba yang paling setia yang pernah ada di dunia ini.     

"Kenapa kau menggangguk ketenanganku, Dayang Lim? Tidakkah kau tahu jika Dayang rendahan sepertimu tidak pantas untuk menemuiku? Bahkan, Kepala Dayang pun tidak pantas untuk berada di sini dengan kondisi seperti ini. apakah aku bisa menyebbut jika apa yang kau lakukan ini adalah lancang?" kata Chen Liao Xuan dengan sindiran pedasnya. Namun, dia juga tahu siapa Lim Jingmi ini. manusia yang tidak akan pernah bisa menerima sindiran dalam segi apa pun di dunia ini. sehingga dia akan merasa jika dia adalah sosok yang istimewa ketika berada di sini. Ya, dia adalah benar-benar sosok yang paling sok istimewa di dunia ini,     

"Maafkan hamba jika dirasa hamba telah lancang, Yang Mulia. Sebab bagaimanapun juga, hamba harus menunjukkan banyak hal kepada Yang Mulia. Hamba benar-benar telah memiliki sebuah kabar yang tidak bisa dianggap sebagai hal biasa lagi, Yang Mulia. Ini semua tentang Selir Cheng,"     

Sontak, ucapan Lim Jingmi membuat Chen Liao Xuan terdiam. Cheng Wan Nian? Entah kenapa setiap kali dia mengingat nama itu tidak pernah ada satu hal baik pun yang terjadi dalam kehidupannya. Namun seperti itu dia juga agaknya paham betul, jika dia sudah berjanji kepada Cheng Wan Nian untuk mengabulkan apa pun yang diinginkan oleh Cheng Wan Nian apa pun itu permintaannya. Dan hal ini membuat Chen Liao Xuan dilema bukan main. Apalagi ini menyinggung masalah Liu Anqier, kekasihnya yang paling dia sayangi telah marah kepadanya. Lantas apa yang harus dia lakukan sekarang? dia benar-benar tidak bisa memilih antara janjinya kepada Cheng Wan Nian, dan cintanya kepada Liu Anqier. itu adalah hal yang berbeda sama sekali. Ataukah, Chen Liao Xuan harus membuat sebuah intrik atas semua itu?     

"Bagimana kabar Selir Cheng? Aku juga ingin bertanya kepadamu, kenapa saat aku datang dia tidak ada sama sekali menemuiku. Apakah dia sakit atau semacamnya? Memikirkan masalah ini adalah jika dia seharusnya telah menyelesaikan semedinya di goa itu bukan?" kata Chen Liao Xuan kemudian.     

Lim Jingmi tampak menganggukkan kepalanya seolah apa yang dikatakan oleh Chen Liao Xuan adalah tujuan hidupnya sama sekali. ya, itu adalah yang membuat dia merasa harus menjelaskan semua ini sebelum selirnya kenapa-napa.     

"Itulah tujuan hamba untuk datang kesini, Yang Mulia. Sebab, asal Yang Mulia tahu kalau hamba ini benar-benar dalam keadaan dilemma. Ada banyak hal yang terjadi di sini. Dan yang lebih membuat semuanya menjadi mengerikan adalah ketika semuanya menjadi rumit. Para Dayang milik Selir Cheng kini berpondong-pondong pergi dan menjadi Tuan mereka yang baru, Yang Mulia. Mereka sangat mengutuk Selir Cheng jika apa yang telah dilakukan Selir Cheng sangat mustahil untuk diterima oleh Yang Mulia Raja dan sulit dimaafkan, apa yang terjadi pun tidak akan pernah bisa terulang sama sekali. itu sebabnya mereka memilih jalan aman, sebab mereka tidak mau ikut campur lagi dengan masalah Selir Cheng. Mereka adalah para Dayang yang sangat jahat dan tidak setia kepada Tuan mereka…," kata Lim Jingmi mencoba untuk menjelaskan. Namun bagi Chen Liao Xuan agaknya dia malah merasa puas, dia tahu kalau para Dayang itu telah memilih langkah yang tepat. Bagaimanapun juga, Cheng Wan Nian memang tidak akan pernah bisa selamat. Yang ada, jika suatu saat semuanya sudah kembali ke posisinya masing-masing, maka Kasim Agung Cheng dan Cheng Wan Nian akan semakin banyak membutuhkan pion-pion yang akan dia korbankan, dan salah satunya dalah para Dayang juga prajurit yang nantinya mereka akan mati dengan sia-sia. Sebuah hal yang paling tidak masuk akal namun memang itu adalah apa adanya. "Dan yang lebih menyedihkan dari itu adalah, karena terlalu cinta dan setianya Selir Cheng kepada Yang Mulia, bahkan sampai detik ini Selir Cheng belum keluar dari goa dan belum selesai dengan semedinya, Yang Mulia. Sebab Selir Cheng mengatakan jika beliau tidak akan pernah mau keluar dari sana kalau bukan Yang Mulia sendiri yang datang menjemputnya. Itulah kenapa hamba datang kesini untuk memberitahu Yang Mulia. Sebab bagaimanapun juga adalah, ini juga merupakan salah satu pembuktian kepada para Dayang yang berkhianat itu kalau Selir Cheng masih sebagai salah satu dari Selir Yang Mulia dan masih sebagai Selir kesayangan Yang Mulia."     

"Sebelum aku kesana, ada dua hal yang ingin aku ucapkan kepadamu, Dayang Lim. Yang pertama, kenapa di saat semua Dayang pergi dan mencari jalan aman, kau masih dengan setianya menunggui Selir Cheng bahkan masih bersikap sangat luar biasa seperti ini? aku benar-benar sangat terharu dengan sikap pengabdianmu kepada Selir Cheng yang sangat luar biasa ini. namun aku rasa kaiu juga terlalu naif jika masih berada di sisi Selir Cheng sampai detik ini," Chen Liao Xuan memandang Lim Jingmi yang agaknya tampak mengulum senyum, dia tahu betul ternyata sosok di depannya ini memang hanya bisa mendengarkan pujian, untuk masalah lainnya entah dia tidak mendengar atau malah seolah tutup telinga dengan hal yang terjadi itu. "Dan yang kedua adalah, kau salah jika kau menyebut jika Selir Cheng adalah masih kesayanganku. Benar memang jika aku memaafkannya sekarang ini, namun untuk yang lebih dari itu adalah hal yang sangat keliru. Sebab bagaimanapun juga, apa yang dilakukan oleh Selir Cheng adalah hal yang benar-benar keterlaluan dan seharusnya aku memberikan hukuman berat dan menghapus gelarnya di istana. Tentu dengan memaafkannya saja sudah membuat semua Selir cemburu dan aku pasti banyak dihujat oleh semua orang karena aku menjadi Raja begitu selemah ini sampai mengampuni seorang Selir yang telah tidak setia. Namun karena apa yang menurutmu jika Selir Cheng adalah kesayanganku, maka aku telah memaafkannya. Jadi kau tak perlu untuk banyak berpikir jika mungkin aku akan bisa kembali seperti dahulu kala, Dayang Lim. Aku memang akan memberinya hal sebagai selirku, sama halnya dengan Selir lainnya. Namun hanya sebatas itu, tidak ada yang aku istimewakan atau apa pun, sebab bagiku mereka semua adalah sama, dan satu hal lagi, mungkin aku tidak akan sering untuk selalu menuruti apa pun permintaan Selir Cehng yang cenderung egois dan mementingkan dirinya sendiri. Sebab bagiku sekarang ketika satu Selir menginginkannya maka Selir lainnya harus mendapatkannya juga secara rata dana pa adanya. Sekarang, apa yang ingin aku lakukan untukmu?" tanya Chen Liao Xuan pada akhirnya. Lim Jingmi langsung menganggukkan kepalanya dengan wajah penuh minat dan jujur saja, melihat hal itu benar-benar membuat Chen Liao Xuan muak bukan main. Ya, bahkan saking muaknya dia merasa jika Lim Jingmi adalah sosok paling menyebalkan di dunia. Mungkin itulah sebabnya dia tak bisa melihat keburukan di dalam hati Cheng Wan Nian, karena matanya sudah ditutup rapat-rapat oleh apa pun tentang Cheng Wan Nian. Atau malah yang lebih buruk dari pada itu adalah, mungkin karena Lim Jingmi memiliki sifat yang sama dengan Cheng Wan Nian itulah mengapa dia merasa jika menjadi budak dari Cheng Wan Nian merupakan sesuatu yang sangat sempurna untuknya. Sebab dia merasa telah menemukan belahan hati yang cocok dan tak bisa untuk dibandingkan oleh siapa pun di dunia ini. Lagi, Chen Luiao Xuan hanya bisa tersenyum getir. Dia sama sekali tak pernah menyangka jika ada manusia seperti Lim Jingmi. Manusia yang bahkan lebih mengerikan dan sifatnya lebih kejam dari pada iblis sekalipun. Yang membuat Chen Liao Xuan akhirnya sadar akan satu hal jika mungkin Lim Jingmi ini memiliki sebuah rasa yang tidak bisa terbantahkan atas hausnya akan sebauh kedudukan dan rasa tamak yang tidak bisa dibendungkan lagi oleh semua orang yang ada di dunia ini. Sebuah rasa yang membuat Chen Liao Xuan agaknya ketakutan, karena baru ada manusia yang menyembah iblis hanya untuk hidupnya seperti Lim Jingmi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.