TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Masa Lalu {2}



Masa Lalu {2}

2 "Hamba ingin mengatakan satu permintaan manis dari Selir Cheng, Yang Mulia. Jika saat ini, Selir Cheng sudah dengan sangat sabar dan setia menunggu Yang Mulia untuk datang. Selir Cheng ingin jika Yang Mulia datang menjemput Selir Cheng, kemudian Yang Mulia menggendong Selir Cheng dalam pelukan Yang Mulia. Setelah semua itu, Selir Cheng menginginkan sebuah malam yang indah bersama dengan Yang Mulia Raja."     

Chen Liao Xuan pun menganggukkan kepalanya, kemudian dia berdiri memandang Lim Jingmi dengan helaan napas panjangnya.     

"Baiklah, ayo kita segera berangkat ke tempat di mana Selir Cheng bersemedi, aku akan melakukan apa yang telah menjadi janjiku kepadanya," kata Chen Liao Xuan pada akhirnya. Untuk kemudian, dia berjalan setelah mengibaskan jubah kebesarannya kemudian dia keluar dari kediamannya. Lim Jingmi tidak mengatakan apa pun, dia dengan begitu semangat untuk segera sampai ke goa, dengan seperti itu dia akan bisa memamerkan semua hal yang ada kepada para Dayang yang telah berkhianat kepada Cheng Wan Nian. Dan yang lebih dari itu adalah dia pasti akan mengadukan masalah ini kepada Cheng Wan Nian tentang siapa saja yang telah berkhianat kepadanya sehingga dia akan melihat orang-orang jahat tersebut menerima pembalasan dari apa yang telah mereka lakukan. Ya, setelah ini Cheng Wan Nian akan keluar dari goa, dan kekuasaannya yang tidak terbantahkan lagi akan benar-benar kembali secara nyata. Para Selir lain bahkan tak ubahnya seperti sampah sama sekali, dan pada akhirnya yang paling berkuasa dan paling adigdaya adalah Cheng Wan Nian. Tuannya yang paling keren sedunia raya. Dan pada akhirnya, yang terjadi adalah, dia akan semakin berkuasa dengan kedudukan barunya. Dan para Dayang yang berkhianat pada akhirnya hanya akan menyesal, karena mereka gigit jari serta akan mendapat hukuman dari Cheng Wan Nian dengan hukuman yang paling setimpal di dunia ini.     

Setelah kurang lebih lima belas menit perjalanan, keduanya pun telah menjaki bukit dan sampai pada sebuah gua. Chen Liao Xuan tampak mengerutkan keningnya sebab dia merasa benar-benar aneh dengan gua tersebut. Bagaimana tidak, goa itu benar-benar begitu terurus dan sangat bersih juga tampak hangat, banyak sekali lampu di sana seolah menjadi tempat tinggal seseorang yang begitu nyaman dan menyenangkan. Chen Liao Xuan menarik sebelah alisnya, dia memandang Lim Jingmi. Dia mulai berpikir jika dia telah dikelabuhi lagi. Bagaimana tidak, jika memang Cheng Wan Nian benar-benar serius dengan keinginannya dalam hal, itu berarti jika perenungan Cheng Wan Nian adalah hal yang tidak masuk akal sekali. dia tidak datang untuk benar-benar merenungi kesalahannya namun dia di sini hanya membuat simpati agar dirinya mulai iba kepada Cheng Wan Nian dan bersikap baik lagi kepada Cheng Wan Nian. Sebuah hal busuk dan penuh konspirasi yang membuat Chen Liao Xuan agaknya murka bukan main karena hal tersebut. Untuk kemudian Chen Liao Xuan melirik Lim Jingmi yang masih tampak tersenuum seolah dia tak punya salah apa-apa. Sebuah hal yang paling menyebalkan luar biasa yang membuat Chen Liao Xuan benar-benar berada di titik, ya… jika apa yang dikatakan oleh Liu Anqier benar. Cheng Wan Nian memang tidak bisa diberi kesempatan kedua, ketiga atau kesempatan ke berapapun. Sebab selama dian busuk, maka selamanya dia akan menjadi busuk. Dan hal itu benar-benar tidak bisa dibenarkan sama sekali oleh Cheng Liao Xuan. Dan dengan seperti ini, dia masih harus tutup mata untuk semuanya? Tidak, Chen Liao Xuan tidak akan pernah bisa menerimanya sama sekali. dia harus memberi tindakan keras kepada Cheng Wan Nian agar dia terus tidak bertingkah seperti ini dan pada akhirnya benar-benar menyebalkannya sama sekali.     

"Apa maksud dari semua ini, Dayang Lim. Apakah kau dan Selir Cheng sedang membodohiku dengan semua tipu daya kalian seolah kalian benar-benar dalam keadaan baik-baik saja dan kalian tidak merasa bersalah sekali dengan apa yang telah kalian lalukan ini?"     

"Apa maksud Yang Mulia?" tanya Lim Jingmi yang seolah dia berpura-pura baik-baik saja. Dan tak mengerti apa yang dikatakan oleh Chen Liao Xuan.     

Rahang Chen Liao Xuan mengeras kemudian dia memandang Lim Jingmi dengan mimik wajah yang bahkan lebih menyebalkan dari pada tadi.     

"Naga agung tidak pernah datang kesini, bukan?" tanya Chen Liao Xuan. Mendengar pertanyaan itu, Lim Jingmi tampak kaget bukan main dengan pertanyaan dari Chen Liao Xuan itu. bagaimana bisa Chen Liao Xuan tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi? itu adalah hal yang sangat aneh dan mengejutkan sekali. seolah-olah, Chen Liao Xuan memiliki kekuatan sihir atau semacamnya.     

"Yang Mulia… hamba… hamba—"     

"Karena apa yang telah dilakukan oleh Selir Cheng bukanlah yang pantas untuk dilakukan oleh orang lain. dalam artian adalah, yang dia lakukan adalah cara picik yang sangat menjijikan. Selir Cheng tidak benar-benar bersemedi kan? dia masih meminta kenyamanan dan makan kepada para Dayang yang ada di sini. Jangan pikir jika aku tidak tahu masalah itu, Dayang Lim. Sebab hanya menyentuh satu barang saja aku sudah bisa melihat semua hal yang telah kau sembunyikan ini,"     

"Yang Mulia, hamba… hamba sama sekali tidak tahu dengan—"     

"Aku akan diam, dan yang mengetahui semua ini adalah kau. Sampai saat Selir Cheng ada di istana dan aku akan mengatakan semua yang aku tahu. sekarang, Dayang Lim. Kau aku beri satu lagi kesempatan untuk memilih, masih dengan Selir Cheng yang menjadi panutanmu atau kau akan mencari panutan lainnya. Namun jika kau masih bersikeras seperti ini, aku bisa pastikan jika kau juga mungkin akan mendapatkan banyak hal yang tidak bisa kau tampik sama sekali. aku tidak mungkin untuk tetap memaksamu menjadi baik. karena baik juga bukanlah aku, juga bukan kamu. Aku hanya ingin membuatmu sadar jika mungkin ini adalah hal yang baik untuk kau merubah dirimu dan menyelamatkan dirimu dari berbagai hal yang mungkin tidak diinginkan oleh semua orang yang ada di sini. Semua sekarang dalam keadaan benar, mencari di mana mereka bisa mencari perlindungan diri. Bukan seperti kau yang malah terlalu nekat untuk tetap berada di sisi oleh Selir Cheng yang aku sendiri tidak pernah menampik mungkin, ya… mungkin jika kau akan baik-baik saja nantinya."     

Mendengar hal itu, Lim Jingmi hanya bisa diam. Air matanya langsung menetes dengan sempurna. Dia langsung berlutut dengan sempurna di depan Chen Liao Xuan. Dia sama sekali tak menyangka jika semua hal akan seperti ini. semua hal yang membuat pikirannya pelik dan bahkan dia tidak bisa berkata apa pun lagi sekarang.     

Setelah itu, Lim Jingmi kembali menundukkan wajahnya, dia sama sekali tak menyangka jika Chen Liao Xuan tidak bisa mengatakan hal itu. sebuah hal yang disusun rapi, sebuah hal yang dia lakukan hanya untuk mendapatkan hati Cheng Wan Nian.     

"Yang Mulia, apa yang hamba lakukan semata-mata karena rasa kasihan hamba kepada Selir Cheng. Hamba dan Dayang lainnya sama sekali tidak tega melihat Tuan kami menderita di sana. Bahkan, iblis pun tidak akan pernah sanggup berada di sana selama satu minggu. Dan ini selama satu purnama, Yang Mulia. Ini adalah hal yang tidak adil sama sekali, dan hal itu merupakan hal yang sangat mengganggu hamba. Maaf, maafkan hamba. Ini adalah semata-mata karena rasa simpatik hamba kepada Selir Cheng selaku Tuan hamba,"     

"Jadi maksudmu adalah, kau tidak menyalahkan Selir Cheng untuk ini? dan malah kau melindunginya dan mengatakan jika apa yang kau lakukan ini semata-mata demi Selir Cheng dan tidak ada yang Selir Cheng suruh untukmu sama sekali?" tanya Chen Liao Xuan.     

Mendengar hal itu, Lim Jingmi tampak mendongak. Matanya yang basah memandang Chen Liao Xuan dengan mimik wajah bingungnya. Bagaimana tidak, dia bingung, benar-benar bingung. Jika dia mengatakan yang sebenarnya kepada Chen Liao Xuan aka dia tidak melindungi Cheng Wan Nian sama sekali. namun jika dia tak mengatakannya maka dia akan menjadi sosok yang pendusta karena telah berlaku sangat tidak manusiawi. Ya, Lim Jingmi benar-benar bingung sekarang.     

"Hamba… hamba—"     

"Kalau kau mengakui kesalahan itu sepenuhnya yang melakukannya itu sama sekali tidak jadi masalah, aku tidak rugi pun dengan siapa pun yang ada di sini. Hanya saja yang membuatmu mungkin akan merasa rugi adalah, jika hukuman itu menjadi milikmu sendiri, hukuman itu akan menjadi milikmu tanpa ada satu orang pun yang bisa menggantinya. Dan kamu paham apa hukuman itu? kau tidak hanya ditendang dari istana ini, melainkan kau akan dihukum pancung di alun-alun kota. Ya, tentu saja jika kau tidak keberatan menerima semuanya. Sebab bagaimanapun, Dayang yang lain sudah pergi, hanya kau seorang yang ada di sini dan kau masih begitu keras kepala dalam masalah mendukung Selir Cheng yang sudah nyata dia salah bukan main. Apakah itu merupakan hal yang membanggakan untukmu? Apakah itu adalah hal baik yang patut untuk kau tiru sama sekali? sebab menurutku, hal yang paling baik adalah ketika kau berkata jujur apa pun itu hasilnya. Karena kejujuran adalah hal utama yang aku inginkan. Bukan kebohongan terlebih hanya karena dalih kau ingin melingungi seseorang. Itu adalah hal yang sangat lucu sekali dan aku sama sekali tidak akan menerima alasan apa pun yang memuakkan seperti itu."     

"Yang Mulia, maafkan hamba. Bisakah hamba menarik kembali kata-kata hamba? Jika bisa hamba akan mengatakan apa pun, segalanya Yang Mulia. Hamba… hamba—"     

"Sudah, aku sekarang memiliki sebuah ide baru. Kau cukup mengikuti apa pun intruksiku, jangan banyak bicara dank au harus cepat tanggap dalam segala hal. Dengan seperti itu aku akan mengampuni semua kesalahan yang telah kau lakukan. bagaimana, apakah menurutmu ini cukup adil untukmu, Dayang Lim? Namum jika pada akhirnya kau masih menjadi mata-mata, aku tidak akan pernah segan-segan untuk membunuhmu dengan tanganku sendiri."     

"Baiklah Yang Mulia, hamba akan apa pun untuk Yang Mulia Raja!"     

"Aku pernah mengalami hal ini berkali-kali. selama ini aku mencoba untuk diam ketika Selir Cheng mencoba membodohiku dari sisi apa pun. Sebab yang aku tahu dulu, Selir Cheng adalah sosok yang menyenangkan. aku mengenalnya bukan dari dia dewasa dalam bentuk cantik seperti ini, Dayang Lim. melainkan waktu kami masih sama-sama kecil pada masanya saat itu. Kami bermain bersama, belajar bersama, dan menghabiskan banyak hal bersama. Itulah sebabnya dia sudah aku anggap sebagai sahabat yang paling mengerti aku, sahabat yang paling tahu aku. Dan hal itu juga membuatnya menjadi satu-satunya Selir yang paling dekat denganku. Sebab jujur, aku bukanlah tipikal laki-laki yang sebenarnya suka menikahi banyak wanita dan bercinta dengan mereka begitu saja. Namun semua yang aku lakukan semata-mata untuk kepentingan kerajaan. Aku sulit dekat dengan wanita dan sulit berinteraksi dengan mereka, apalagi disentuh oleh wanita yang membuatku tidak nyaman, maka aku sangat enggan sekali untuk melakukannya. itulah alasanku kenapa aku menghindari sebuah pernikahan dulu. Namun sekarang agaknya, Selir Cheng sudah banyak berubah. Entah karena dia cemburu atau iri, aku sama sekali tidak tahu itu. Jujur aku jutga merasa bersalah. bagaimana tidak, perubahan sikapnya ini pastilah karenaku. aku yang bersalah atas semuanya dan menjadikan semuanya menjadi rumit untuk dia. Namun demikian dia juga seharusnya sadar jika seorang Raja tidak mungkin memiliki hanya seorang Selir atau pun seorang Ratu. Kenapa dia tidak paham dengan masalah sesimpel itu? Aku benar-benar tidak tahu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.