TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Saling Memahami -Part 3



Saling Memahami -Part 3

3Pagi ini agaknya sangat berbeda, Chen Liao Xuan dan Jiang Kang Hua sudah bersiap untuk berburu. Keduanya harus segera mendapatkan hewan buruan dengan jumlah yang masuk akal dari mereka pergi selama ini. setelah mendatangkan banyak pasokan makanan serta membangun beberapa bangunan yang cukup nyaman dan lebih dari pantas untuk para penduduk yang ada di sana, akhirnya Chen Liao Xuan pamit. Sebab setelah ini dia sudah berjanji kepada Jian Chul untuk menjemput Jian Chul dan diajaknya kembali ke istana. Itu adalah tekad yang sudah diambil oleh Chen Liao Xuan. Karena tentunya dia sudah tidak punya waktu, dan dia sama sekali tidak bisa melakukan apa pun untuk itu. ya, Chen Liao Xuan harus melakukan hal ini dengan segera, dia benar-benar ingin sekali mengatakan hal itu, dia ingin lepas dari semuanya dan dia sendiri juga takut kalau sampai hal yang membuatnya resah akan segera berakhir. Chen Liao Xuan pun agaknya tak bisa mengatakan apa pun, apa yang membuatnya dilemma adalah salah satu cara yang membuatnya bingung setengah mati.     

Bagaimana tidak, dia bahkan tidak tahu setelah ini akan menjadi apa. Akan sebagai apa, dan akan membuat apa sebuah hal yang mungkin akan terjadi setelah saat itu. karena sebenarnya yang dia inginkan adalah bersama dengan Liu Anqier. dia tidak peduli jika hal ini adalah menjadi yang terbaik, dia tidak peduli jika hatinya mungkin akan memikirkan Liu Anqier sepanjang waktu. Namun demikian adalah, jika dia kembali ke alam langit, apakah dia bisa untuk melakukan banyak hal? Apakah dia bisa untuk tetap menjadi baik dan menjadi bersama dengan Liu Anqier. atau malah takdirnya bersama dengan Liu Anqier akan terulang lagi. Di mana dia tidak bisa untuk bersama dengan Liu Anqier selamanya.     

Chen Liao Xuan tampak merenung, entah kenapa beberapa hari ini dia sering memandang langit. dadanya terasa begitu sakit, dadanya terasa begitu sesak. Seolah dalam waktu dekat ini dia akan kehilangan sesuatu yang sangat berharga untuknya. Sesuatu yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata dan Chen Liao Xuan berharap jika apa pun itu adalah yang terbaik untuk semuanya. Tak peduli sebenarnya, dia akan kembali menjadi Putra Mahkota Kerajaan langit atau bahkan tidak sekalipun, namun yang terpenting untuk Chen Liao Xuan adalah alam raya akan menjadi aman meski itu tanpanya. Dia sama sekali tidak mungkin untuk melakukan banyak hal, dia tidak mungkin untuk menjadi baik dan benar. Sejujurnya dia hanyalah seorang iblis sekarang yang tak memiliki kesempatan apa pun untuk mengatakan apa pun. yang bisa dia lakukan sekarang hanyalah diam dan menjadi penonton. Sebab bagaimanapun juga dia sudah tahu, jika Pangeran yang ada di istana langit bukan hanya dirinya saja. Yang ada di istana langit ada saudara tirinya, yang di mana saudara langit itu akan membuat segala hal untuk menggeser kedudukannya. Namun, Chen Liao Xuan agaknya tidak terlalu peduli, ada atau tidaknya dirinya sebenarnya bukanlah hal yang penting sama sekali, yang dipikirkan poleh Chen Liao Xuan hanya satu, ketika langit telah murka, lantas apa yang harus dia lakukan untuk meredam segalanya. Dia sama sekali tidak mungkin untuk membiarkan saja atau bertingkah kalau semuannya akan baik-baik saja. Meski dalam hati agaknya dia kesal, karena dia merasa menjadi seorang putra yang tak dianggap sama sekali bahkan sampai di titik ini. ya, dia merasa jika ayahnya terlalu picik, dia merasa jika ayahnya terlalu pilih kasih. Ketika Kakak tirinya melakukan banyak kesalahan tak sekalipun ayahnya memberi hukuman dan menegur, namun ketika dialah yang melakukan kesalahan Ayahnya langsung akan bertindak seolah dia adalah penjahat yang tidak pantas untuk dibaiki sedunia. Sebuah kesempatan kedua pun tidak ada sama sekali. padahal jelas, apa yang dia lakukan hanyalah untuk merebutkan haknya, karena haknya adalah kekasihnya telah dibunuh dengan sangat nyata. lantas apa yang harus dia lakukan? dia tidak mungkin sama sekali untuk diam dan membiarkan semua hal buruk terjadi bukan? Chen Liao Xuan tidak mungkin diam saja melihat kekasihnya mati dibunuh dengan cara tragis. Lantas ketika hal itu terjadi dan Chen Liao Xuan murka, bahkan sampai detik ini siapa yang membunuh kekasihnya pun tidak diketahui sama sekali. dan ayahnya tidak bisa menangkap siapa dalang di balik semua ini, sebuah hal yang menurut Chen Liao Xuan adalah hal yang sangat memuakkan untuknya.     

"Yang Mulia Raja, apakah Anda sudah siap untuk pergi k eke hutan terlarang itu? Kabarnya hewan-hewan di sana terkenal besar-besar. Namun yang lebih menyeramkan adalah, hewan-heran di sana terkenal buas dan menyeramkan. Hampir tidak ada iblis yang berani masuk ke hutan terlarang itu, Yang Mulia. Sebab para iblis tidak bisa kembali dengan selamat. Mereka akan dimakan dan dikoyak dengan sangat mengerikan. Atau terperangkap dalam perut hewan itu untuk selamanya,"     

Mendengar Jiang Kang Hua membuat Chen Liao Xuan menoleh. Dia yang sekarang sudah berada di atas kudanya pun tampak menghela napas panjang. Dia agaknya baru sadar jika hewan-hewan di sana adalah monster dan datang kesana sama saja dengan cara perkara kemudian akan mati dengan percuma sekali. oleh karena itu, Chen Liao Xuan membawa sebuah golok dengan ukuran yang cukup besar sehingga bisa digunakan untuk membantunya melawan hewan-heran tersebut. Bagaimana tidak ganas jika hewan tersebut adalah hewan iblis pada umumnya. Yang menurut kabarnya adalah, jika ada iblis yang berhasil memakan jantung dari salah satu hewan di sana maka mereka akan mendapatkan kekuatan berlipat-lipat. Dan bahkan taring serta tanduk mereka bisa digunakan sebagai bahan senjata yang tidak akan pernah putus juga retak. Ya salah satu hal yang sangat menguntungkan bagi banyak iblis. Sebab ketika perang iblis yang memang sudah kuat tidak akan bisa terkalahkan oleh siapa pun juga dengan apa pun itu.     

Chen Liao Xuan kembali memandang Jiang Kang Hua kemudian dia menghela napas panjang. Dan hal itu membuat Jiang Kang Hua agaknya bingung bukan main, bagaimana tidak. Dia benar-benar merasa jika rajanya telah menanggung banyak beban di pundaknya, dan hal itu semakin membuat Jiang Kang Hua merasa bersalah karena itu.     

"Yang Mulia, apakah ada satu hal yang mengganggu pikiran Yang Mulia Raja? Hamba benar-benar ingin membantu Yang Mulia apa pun itu. jadi ceritakanlah kepada hamba tentang apa yang Yang Mulia inginkan. Maka hamba akan melakukan apa pun untuk Yang Mulia. Jadi tolonglah, Yang Mulia!" kata Jiang Kang Hua kemudian. Dengan mimik wajah seriusnya yang luar biasa, yang membuat Chen Liao Xuan agaknya tersenyum simpul karena hal itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.