1 "Aku tidak akan pernah berpikir bahwa Yang Mulia Raja akan mengkhianati janjinya, mengkhianati sumpahnya. Jika dia memang ingin kembali kepadaku, dia akan melakukannya dengan baik dan benar. Tugasku hanya menunggu untuk Ynag Mulia datang dan aku tidak akan pernah melupakan setiap janji yang dia berikan kepadaku. Aku akan tetap menjadi aku, aku akan tetap menunggu sampai kapan pun masa hukumanku berlaku. Jadi untuk kalian jangan pernah kalian merasa jikka apa yang aku lakukan adalah salah ataupun keliru sebab bagaimanapun juga aku adalah wanita yang paling mencintai dari Yang Mulia Raja lebih dari apa in itu. ya, dia mencintaiku, aku pun juga tahu. dan aku tidak akan pernah lagi berlaku curang dan menkhianatinya. Bahkan aku ingat di malam pertama waktu aku telah menikah dengannya, malam itu adalah malam paling indah yang pernah ada aku tak bisa melakukan apa pun sealain berusaha untuk menjadi sosok terbaik untuknya, karena minimnya pengalaman dan lain sebagainya. namun lagi-lagi, Yang Mulia Raja telah menunjukkan segala kemurahan hatinya, dia menuntunku dengan cara yang indah dan sangat luar biasa, dia mengajariku bagaimana menjadi wanita yang sempurna, Yang Mulia mengajariku menjadi sosok yang tak pernah bisa kubayangkan sebelumnya, bahkan sekarang aku berjanji kepadanya aku akan menjadi sosok paling baik. paling setia yang pernah ada, meski pada akhirnya aju sendirilah yang telah melakukan banyak kesalahan itu. bagaimana tidak, aku telah dengan jahat berlaku curang kepadanya, aku memperdaya semua laki-laki hanya untuk melawannya dengan menyerahkan tubuhku kepada mereka. laki-laki yang begitu menyayangiku, laki-laki yang begitu aku cinta, bagaimana bisa aku berlaku curang kepadanya dengan cara mengerikan seperti ini. aku tergugu, aku meratapi salahku dan aku tidak akan pernah bisa memaafkam diriku sendiri atas semua hal yang pernah kulakukan sebelumnya. Jika aku menyembah langit dan Dewa pastilah aku akan meminta maaf kepada mereka atas apa yang aku lakukan ini, namun aku tak menyembah keduanya, jadi aku rasa, aku tidak peduli dengan mereka. pun dengan segala aturan-aturan yang telah mereka tetapkan secara nyata. aku mencintai suamiku, dan aku akan mendapatkan maaf dari suamiku, apa pun caranya aku pasti akan melakukannya dengan sangat baik dan benar. Benar apa yang dikatakan oleh takdir jika, aku terlahir sebagai keinstimewaan yang sangat luar biasa. Aku adalah satu-satunya iblis yang diberi gelas kesempurnaan yang tiada tara luar biasa, sehingga aku mampu menakhlukkan satu negara hanya dengan wajah dan tubuhku, ya aku melakukamnya dengan sangat baik, dank arena hal itu juga aku telah menghancurkan diriku sendiri dengan sangat baik pula. Naga yang agung, kau telah berada di siniuntuk waktu yang cukup lama, bahkan sebelum bangsa iblis ada di sini dalam waktu lama, kau sudah berada di sini, kau ada menjadi sebuah penerus dan kami akan melakukan apa pun yang kami bisa untuk membantumu memulihkan diri sehingga kau bisa menjadi seperti dulu. Namun, Naga agung, kau juga tahu akan banyak hal. Akan aku dan juga akan Yang Mulia Raja, atas apa yang terjadi kepada kami, terlebih atas apa yang telah aku lakukan, aku meminta maaf karena aku telah keliru melakukannya dan sekarang berikanlah aku maaf untuk semua itu. sucikan diriku… sucikan diriku… sucikan diriku menjadi bagian paling suci yang pernah ada di dunia ini."
Itu semua adalah mantra yang terus dibaca oleh Cheng Wan Nian yang seolah mewakili risalah hatinya yang selama ini terus bergemuruh dan terus mencekik hatinya dengan sangat sempurna. Dia ingin mensucikan dirinya untuk kembali menjadi murni dan agar dia menjadi yang pantas untuk Chen Laio Xuan. Tapi siapa sangka jika apa yang dia lakukan ini malah belum mendapatkan hasil sama sekali. bagaimana tidak, ini sudah berjalan lebih dari sepuluh malam dan selama itu pula naga agung masih enggan menemuinya, seolah dia telah melaiukan kesalahan besar naga agung itu memilih untuk benar-benar diam di tempatnya. Padahal biasanya ketika ada ritual pensycuian diri seperti ini naga agung pasti akan menunjukkan kuasanya dengan cara yang sangat mahakarya sekali. yaitu dnengan cara menyemburkan apo abadinya dan dia akan menjadi lebih baik lagi. Cheng Wan Nian masih berusaha keras untuk mencoba tetap bertahan dan bertahan. Untuk mencapai sebuah hal dia tahu harus membutuhkan banyak waktu dan kesabaran juga dari berbagai hal dan berbagai aspek. Sekarang juga Che Liao Xuan tidak ada di istana hal itu semakin membuat Cheng Wan Nian semakin bersemangat untuk menjadi seorang istr yang lebih baik lagi, dia ingin mengatakan kepada semua orang yang ada di istana ini jika dia adalah sosok yang paling bahagia di dunia ini telah memiliki cinta kasih dari suaminya, dan dia juga ingin segera keluar untuk mengatakan kepada ayahnya, kepada semua petinggi kerajaan yang ada di istana untuk berhenti mengintai dan mengawasi suaminya, suaminya adalah laki-laki yang baik, yang rela memberinya kesempatan kedua dan dia harus bmembalas budi dari apa yang telah suaminya lakukan itu.
Cheng Wan Nian kembali menghela napas panjang untuk kemudian dia memandang gua yang sangat pengap namun cukup penerangan karena para dayangnya sudah sangat baik sekali membantunya dalam berbagai hal yang setidaknya dia tidak bisa, memberinya penerangan yang sangat indah dan membakarkan kayu bakar agar dia tak begitu kedinginan. Kadang pula dia akan makan dengan beberapa makanan enak karena dia tidak sanggup untuk berpuasa apa yang telah dia lakukan ini sudah cukup terlalu setimpal sehingga dia cukup percaya diri dengan apa yang dia lakukan sekarang. Cheng Wan Nian pasti yakin jika suaminya tidak akan peduli dengan proses yang telah dia lalui karena suaminya akan peduli dengan dia telah melakukan semua hal ini untuk suaminya tercinta. Cheng Wan Nian kini telah memandang semua sisi gua yang ada di sana, sisi gua yang penuh dengan semua hal yang membuatnya kadang sesak, sisi gua yang membuatnya merasa ingin untuk segera pulang. Dia rindu kamarnya, dia rindu ranjangnya, dia rindu kasurnya yang empuk dan dia rindu dengan selimut tebalnya yang hangat ya dia rindu semuanya dan dia tidak ingin untuk menyia-nyikaan semua hal yang akan dia laluinya selama ini. di sini memang seperti penjara yang sangat mematikan, penjara yang sangat memabukkan dan Cheng Wan Nian sama sekali tidak ingin untuk berada di penjara ini selamanya. Dia benci, dia tidak mau dan dia juga merasa sangat muak berada di sini untuk lebih lama lagi. Dia benar-benar tidak sanggup.