TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Hukuman untuk Selir Cheng -Part 3



Hukuman untuk Selir Cheng -Part 3

1Semua yang ada di luar agaknya kaget, melihat Cheng Wan Nian ditarik paksa oleh Li Zheng Xi dan dibawahnya berjalan menjauh dari kediaman Chen Liao Xuan.     

Tan Lian, dan Lim Jingmi langsung berlari melihat kejadian itu. Mereka agaknya tidak terima jika Tuan mereka diperlakukan sekasar itu.     

"Penasihat Li! Apa yang kau lakukan kepada Selir Cheng? Apa kau tak tahu siapa Selir Cheng itu? Dia adalah Selir kesayangan Yang Mulia Raja! Dia adalah putri dari Kasim Agung yang sangat dihormati! Jadi, berhenti berperilaku kasar seperti ini, Penasihat Li!" teriak Tan Lian dengan penuh emosi. Dia langsung berdiri di depan Li Zheng Xi kemudian merentangkan kedua tangannya lebar-lebar. Memandang Li Zheng Xi seolah dia menantang.     

"Kepala Dayang Tan, berhentilah bertingkah atau Yang Mulia Raja akan memberi hukuman kepadamua yang lebih buruk dari apa yang telah Yang Mulia Raja berikan kepada Selir Cheng!" marah Li Zheng Xi kepada Tan Lian. Dibentak seperti itu oleh penasihat yang bahkan selama ini selalu bersikap ramah dan juga sabar.     

Kini Tan Lian pun berlutut di depan Li Zheng Xi bersama dengan Lim Jingmi. Keduanya agaknya sangat merasa terpukul dengan kejadian ini.     

"Bukankah kalian adalah Dayang yang sering bersama dengan Selir Cheng? Aku tidak menunjuk kepada Dayang ini…," kata Li Zheng Xi. "Karena setahuku dia adalah Dayang dapur istana. Lantas kenapa dia selalu mengekori Selir Cheng? Apakah dia telah berganti tempat sekarang? Sudah tidak lagi menjadi Dayang dapur istana?" tanya Li Zheng Xi kemudian.     

Lim Jingmi danTan Lian tampak menelan ludah mereka yang tiba-tiba mongering. Keduanya tak pernah menyangka mendapat pertanyaan seperti itu kepada Li Zheng Xi. Dan rasa takutmenjalar di seluruh tubuh mereka terutama Lim Jingmi.     

"Sangat tidak sopan bagi Dayang dapur istana untuk berada di sini. Apakah kau lancang sampai harus melampaui tugasmu yang sebenarnya? Dayang yang bisa berada di sekitar Selir adalah Dayang-Dayang yang berpengalaman. Bukan Dayang sepertimu. Pantas saja jika Selir Cheng sampai seperti ini. Ternyata dia bertemu dengan Dayang sepertimu. Kembali pada tempatmu semula, jangan melapaui batas sehingga membuat Dayang lain merasa cemburu atas sikap kurang ajarmu itu!"     

"Maafkan hamba, Penasihat Li! Hamba pantas dihukum!" kata Lim Jingmi. Dia pun akhirnya memutuskan untuk pergi dari sana, sambil memandang Cheng Wan Nian dengan mimik wajah sedihnya. Sebab bagaimanapun, dia ada di pihak Cheng Wan Nian. Dia harus melakukan cara untuk memberitahu Wu Chong Ye jika Cheng Wan Nian dalam keadaan bahaya sekarang.     

"Maaf, Penasihat Li. Kesalahan apa yang telah kami perbuat hingga Selir Cheng mendapatkan sanksi atas kesalahan kami?" tanya Tan Lian yang kini jauh lebih halus dari pada sebelumnya.     

"Apa yang kau lakukan selama ini? Ke mana saja Selir Cheng pergi apakah kau selalu mengikutinya tanpa terkecuali?" tanya Li Zheng Xi. Tan Lian langsung mendongak, agaknya dia bingung dengan pertanyaan yang dilempar oleh Li Zheng Xi tersebut.     

"Iya, Penasihat Li," jawbanya tegas. Mendengar jawaban itu, Li Zheng Xi agaknya semakin emosi. Kemudian dia menghela napasnya panjang.     

"Lantas kau adalah saksi dan yang selalu turut serta bahkan saat Selir Cheng bermalam di tempat Pangeran Wu?"     

Tan Lian tampak kaget luar biasa mendengar tuduhan itu. Bahkan kini matanya terbelalak sempurna. Matanya tampak nanar, pun dengan Cheng Wan Nian. Tan Lian langsung memandang Cheng Wan Nian dengan bingung.     

Apa maksud dari tuduhan Li Zheng Xi sebenarnya? Bermalam di tempat Wu Chong Ye, adalah sama artinya dengan melakukan hubungan intim dengan Wu Chong Ye. Apakah benar jika Selir yang selalu dia agungkan melakukan hal serendah itu? Tan Lian benar-benar tidak menyangka jika hal itu akan benar-benar terjadi.     

"Maaf, Penasihat Li. Hamba… hamba benar-benar lalai dengan hal ini."     

"Prajurit!" teriak Li Zheng Xi yang berhasil membuat Tan Lian kaget bukan main. "Berikan seribu kali cambukan dan capit kedua kakinya agar dia jera dan tidak menyesatkan Selir Cheng lagi!"     

"Baik, Penasihat Li!"     

"Tapi, Penasihat Li! Maafkan hamba! Ampunilah hamba, Penasihat Li!" teriak Tan Lian. Dia langsung diseret secara paksa untuk menjauh dari sana dan menerima hukuman. Sementara Cheng Wan Nian hanya diam. Dia sudah memberitahu salah satu Dayang yang mengikutinya untuk melaporkan masalah ini kepada ayahnya. Bersalah atau tidak bersalah dia harus bebas dari hukuman Chen Liao Xuan. Dia tidak peduli lagi dengan masalah keadilan, sebab suaminya pun tidak peduli dengan itu. Yang dipedulikan suaminya hanyalah Liu Anqier. Tidak lebih dari itu.     

Lagi, Li Zheng Xi menarik tangan Cheng Wan Nian untuk berjalan menuju lembah larangan itu, hingga sosok naga yang terikat rantai itu tampak sangat sempurna. Dia tidak mau musnah dengan percuma di sini, dia harus menjadi Ratu. Dan jika Chen Liao Xuan tidak mengabulkannya, maka dia akan melakukan itu dengan Wu Chong Ye. Dia akan menyuruh ayahnya untuk melengser keudukan Chen Liao Xuan, sehingga Wu Chong Ye menjadi Raja di kerajaan iblis, dan dengan mudah dia akan menjadi Ratu di istana ini. Bukan seperti Chen Liao Xuan yang bahkan sampai detik ini merasa enggan untuk melakukan itu untuknya.     

"Penasihat Li, bukankah selama ini kau ada di pihakku? Kenapa sekarang kau begitu marah kepadaku?" tanya Cheng Wan Nian kemudian. Dia menghentikan langkahnya, membuat Li Zheng Xi ikut berhenti juga. "Aku adalah calon Ratu yang kau agungkan. Lantas kenapa kau seperti ini."     

"Karena Anda telah ternoda, Selir Cheng. Anda telah melakukan hal yang tidak pantas."     

"Apa salahnya? Aku terpaksa melakukan itu karena Yang Mulia Raja. Dia selalu menomor satukan Dayang Liu. Dia selalu tidur dengan Dayang Liu, dia selalu memuja Dayang Liu. Sementara aku? Aku adalah Selir kesayangannya. Tapi sekarang dia enggan untuk menyentuhku. Aku sangat kesepian, Penasihat Li, aku sangat merana karena perlakuan dingin dari Yang Mulia Raja."     

Cheng Wan Nian kini menangis, membuat Li Zheng Xi agaknya tersentuh juga. Untuk kemudian dia meraba wajah Li Zheng Xi, kemudian dia menatap Li Zheng Xi dengan mimik mengiba.     

"Penasihat Li, jika aku tidak mencari kehangatan lain. Lantas apakah aku harus mati merana seorang diri? Aku adalah wanita, sebagai seorang wanita aku membutuhkan kasih sayang yang utuh. Dan Yang Mulia Raja selalu membuatku kesepian, Penasihat Li,"     

Cheng Wan Nian kini mulai mendekatkan bibirnya, kemudian dia mencium bibir Li Zheng Xi. Penasihat itu tampak diam, dia tak menolah pun tak membalas. Hingga akhirnya Cheng Wan Nian menarik tubuh Li Zheng Xi sampai keduanya terjatuh dengan sempurna.     

"Layani aku, Penasihat Li," lirihnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.