Halo Suamiku!

Melindunginya (2)



Melindunginya (2)

0Sembari menyelipkan sebatang rokok di antara bibirnya, Leng Yunchen akhirnya mengangguk, "Tentu saja, aku hanya akan di depan pintu."     

Kegelisahan di hati Leng Xiaomo pun seketika lenyap.     

Sampai, Leng Yunchen benar-benar keluar, menyisakan Leng Xiaomo di ruangan kecil itu sendirian.     

Ia mengangkat tangannya untuk mencium aroma darah yang masih melekat di tubuhnya. Seraya mengerutkan kening, ia bergegas masuk ke kamar mandi.     

Untungnya, ia juga membawa baju ganti.     

Kamar mandi itu juga sangat kecil dan tidak terlalu bersih. Memang, sulit untuk tetap bersih dalam kondisi ini.     

Sementara Leng Yunchen merokok di dinding samping pintu,asapnya perlahan menyebar, sembari otaknya terus memikirkan kasus ini yang semakin berduri. Tampak ia mengangkat tangannya untuk menggosok pelipisnya yang sakit.     

Dan saat ini.     

Terlihat dua pria muncul dan berjalan cepat dari sudut koridor. Tampaknya mereka akan bergegas turun, tetapi wajah mereka menampilkan senyum yang tak terlukiskan. Kemudian, seorang pria berkata dengan penuh semangat, "Cepatlah, jangan lewatkan siaran langsungnya yang akan digelar sebentar lagi."     

"Bos mengatakan jika seorang gadis berusia 18 tahun baru saja tiba. Dia cantik dan memiliki perawakan yang bagus. Sialan, kenapa aku tidak pernah menemukan barang bagus seperti itu untuk kubawa bermain-main?"     

Kedua orang itu mengobrol seraya dengan cepat melewati Leng Yunchen yang berdiri di koridor lantai dua.     

Meski suaranya tidak keras, tapi setiap kata yang terlontar mengalir ke telinga Leng Yunchen dengan sangat jelas, membuat ia yang sedang bersantai seketika waspada dan matanya langsung menajam.     

Kedua pria itu kini sudah berjalan melewatinya.     

Hingga membuat Leng Yunchen hanya mampu menatap punggung mereka saat keduanya bergegas pergi.     

Siaran langsung?! Seorang gadis berusia 18 tahun baru saja tiba? Cantik, perawakannya bagus?     

Sisi sensitif Leng Yunchen seolah merasakan pesan tersembunyi,     

Jadi tanpa ragu, ia segera mengikuti dan memutar puntung rokok di tangannya.     

Dan ketika turun di lantai pertama, langkahnya sedikit melambat. Tangga di sana berada di sisi tepat di belakang meja. Alhasil, setelah menuruni tangga, ia mencoba untuk tidak membuat suara dan hanya menempelkan tubuhnya di sudut untuk melihat apa yang mereka lakukan.     

Suara gemerisik.     

Leng Yunchen pun menjulurkan kepalanya untuk melihat kedua pria dan pria tua di meja itu sedang melihat sesuatu di layar komputer. Mereka semua benar-benar hanyut dengan apa yang ada di depan mata.     

Sebenarnya Leng Yunchen ingin melihat apa yang mereka lakukan, tetapi komputernya dikepung oleh tiga orang itu.     

"Sial, gadis ini benar-benar luar biasa."     

"Dia sudah mulai melepasnya, cepat lepas semuanya!"     

"Kali ini aku harus menghasilkan banyak uang. Sumber daya yang begitu bagus pasti akan dijual dengan harga yang bagus juga di Internet!"     

"Cepat lihat, dia melepasnya, jangan berisik—-"     

Semua perhatian ketiga orang itu tertarik oleh gambar-gambar yang ada di layar komputer, bahkan sama sekali tidak menyadari jika ada orang tambahan di belakang mereka.     

Leng Yunchen sendiri memang tidak mengeluarkan suara, jadi ia hanya berdiri di belakang mereka. Dengan tinggi 187 sentimeter, tentu sangat mudah baginya untuk turut melihat gambar-gambar di layar komputer yang ramai dikelilingi.     

Tepat di saat matanya menangkap gambar itu, matanya yang dingin tiba-tiba membeku.     

Di layar, ia melihat seorang gadis membuka baju di tempat sempit yang mirip dengan kamar mandi. Sepertinya sebuah kamera telah disembunyikan di saluran pembuangan lantai atau selokan. Pemandangan di dalam diambil dari sudut ini, yang sangat tersembunyi, dan sudutnya juga dari bawah ke atas.     

Sampai akhirnya Leng Yunchen melihat ke atas, sosok ramping di layar telah melepas celananya dan hanya menyisakan celana dalam putih. Kakinya tampak jenjang dan mulus, putih, begitu memesona, dan tentu saja menyejukkan mata siapa pun yang melihat.     

Sekarang giliran ia membuka baju.     

Tapi gadis itu tiba-tiba menundukkan kepalanya, yang membuat darah Leng Yunchen membeku dalam sekejap!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.