Halo Suamiku!

Menyadari Perasaannya (4)



Menyadari Perasaannya (4)

0"Syukurlah, kukira kalian bertengkar hebat."     

Leng Xiaomo pun masih menatapnya, "Kakak, tidakkah kamu bertanya-tanya kenapa aku dikejar dan ingin dibunuh lagi dan lagi?"     

Kenapa kakaknya seperti tidak curiga bahwa ia adalah tokoh kunci?     

Tapi tanpa diduga, Leng Yunchen terlihat mencubit alisnya sambil menghela napas, "Kamu belum tahu. Inilah yang dikatakan tim padaku sore tadi. Banyak orang di pesawat yang menuju ke kota G telah diserang, bahkan dua dari mereka sudah tewas. Sekarang polisi Kota G sedang bersama-sama melindungi orang-orang lainnya, sementara barang yang mereka cari masih hilang. Tidak ada yang tahu di mana, kami pun juga."     

Leng Xiaomo sontak terpana setelah mendengarnya.     

Ini, bagaimana mungkin?     

Lebih dari 100 orang dilacak dan diserang?!     

Apakah orang-orang itu memang benar-benar hanya mengetahui bahwa ponsel itu ada di pesawat, tetapi mereka tidak tahu siapa yang membawanya?     

Kemudian, terdengar Leng Yunchen perlahan melanjutkan, "Jadi dengan begitu, Nona Lin mungkin tidak bersalah. Bagaimanapun, dia juga salah satu orang yang diserang."     

"Bagaimana jika itu hanya sandiwara untuk penyamaran?"     

Tanya Leng Xiaomo dengan nada dingin.     

Bahkan ia pun mengepalkan tinjunya tanpa sadar. Entahlah, ia hanya merasa bahwa segala sesuatunya menjadi semakin rumit, seolah tubuhnya ditarik paksa kesana-kemari. Ya, ia telah terlibat dalam pusaran tak berujung.     

Tapi entah kenapa, ia hanya berpikir jika ia membahas tentang perkara ponsel, maka itu akan sangat berbahaya, begitu pun dengan keselamatannya     

Apakah ada yang tahu bahwa ponsel itu bersamanya?     

"Xiaomo…?"     

Bisik Leng Yunchen pelan dengan sorot mata yang semakin tak terduga. Suaranya pun tiba-tiba sedikit merendah, "Aku tidak tahu apakah itu hanya sebuah penyamaran atau bukan, tapi yang jelas, aku tahu bahwa orang-orang yang terlibat dalam masalah ini pasti berlevel tinggi. Bahkan ada seorang informan polisi di sekitarku yang menjaga ketat agar kami tidak mendapatkan berita secara langsung."     

Sesaat setelah kalimat ini dilontarkan.     

Leng Xiaomo menatapnya dengan tak percaya, bulu matanya pun sedikit bergetar, "Kakak, maksudmu..."     

Ia menelan ludah dengan tidak sabar dengan napas terhenti sesaat.     

Tapi sebelum ia mampu menyelesaikan kalimatnya, Leng Yunchen tahu bahwa ia telah mengerti.     

Memang, beberapa hal tidak bisa dikatakan terlalu jelas.     

Dan saat ini, Leng Yunchen sedikit menundukan kepala, seolah kedua orang itu telah mengkomunikasikan sesuatu yang tidak terlihat.     

Di saat itulah Leng Xiaomo lagi-lagi mengepalkan tinjunya.     

Tak disangka, ini bukan kasus internasional sederhana, melainkan kasus yang melibatkan seseorang di atas. Orang-orang di bawah ingin bergerak maju, sementara orang-orang di atas yang begitu tamak justru bersatu dengan orang lain.     

"Kakak, jika seseorang benar-benar memiliki apa yang mereka inginkan, apa yang akan mereka lakukan?"     

Tanya Leng Xiaomo dengan bibir mengerucut lembut.     

Ekspresi Leng Yunchen tetap tidak berubah, bahkan ia menjawab dengan lemah, "Kemungkinan dia akan mati. Begitu dia memiliki benda itu, dia tidak bisa melarikan diri, karena dia mungkin sudah tahu apa yang ada di dalam. Hanya orang mati yang bisa menyimpan rahasianya dan mereka tidak akan membiarkan orang ini lepas."     

Setelah mengatakannya, Leng Yunchen tidak memerhatikan perubahan aneh di wajah Leng Xiaomo. Ia pun hanya melanjutkan dengan ringan, "Tapi, meski benda ini jatuh ke tangan kita, orang itu masih akan diselimuti kekhawatiran akan hidup dan mati. Kita hanya bertanggung jawab melindungi dan berjaga-jaga sampai orang yang memegang benda itu memecahkan petunjuknya satu per satu untuk menangani kasus ini, kemudian kita tidak akan melindungi orang itu lagi."     

Leng Xiaomo hanya merasa bingung saat mendengarnya. Yang pasti, semua informasi ini seolah terus berdengung di kepalanya.     

Untuk beberapa saat, lipatan bibirnya dengan lembut ditarik ke bawah, "... Seberapa kuat orang-orang yang bekerja sama di dalam maupun di luar? Tidak bisakah kamu menyingkirkan mereka?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.