Halo Suamiku!

Adikmu Jelas Menyukaimu (3)



Adikmu Jelas Menyukaimu (3)

3Sementara Leng Yunchen yang mendengar kata-kata Lin Qingya hanya meliriknya, baru kemudian membelai lembut rambut Leng Xiaomo, "Xiaomo, sekarang berita di mana-mana juga sedang mengungkap masalah itu. Jika terjadi apa pun padamu, kamu harus memberitahuku terlebih dulu, karena aku akan datang untuk melindungimu."     

Entah perasaan apa yang bersarang di lubuk hati Leng Xiaomo saat mendengarnya.     

Yang pasti saat ini, ia dengan lembut membuka lipatan bibirnya dan tiba-tiba mengajukan pertanyaan, "Kapan kamu pulang? Aku ingin menunggumu dan kita pulang bersama."     

"Ini—-"     

"Kolonel Senior Leng!" Begitu mendengar kata "pulang", Lin Qingya dengan gugup segera menyela dengan wajah pucat, dan kemudian menarik lengan Leng Yunchen tanpa permisi, "Kolonel Senior Leng, kamu tidak bisa pergi begitu saja. Sekarang mereka sedang mengejarku. Jika kamu tidak melindungiku, aku benar-benar takut—"     

"Apa kamu pikir semua orang di sini sudah mati?!" Sontak saja Leng Xiaomo memotongnya dengan nada sarkasme.     

Dan ketika mengatakan ini, Leng Xiaomo sudah menepis tangan wanita itu, bahkan memberikan isyarat untuk tidak menyentuh kakaknya lagi.     

Leng Xiaomo tahu betul jika wanita ini berpura-pura terlihat lemah di hadapan kakaknya. Padahal ada begitu banyak orang yang melindunginya di sini. Jadi bagaimana mungkin akan ada bahaya yang menimpanya?     

Tapi tak disangka, wanita itu masih juga menginginkan kakaknya untuk menjaganya?     

Jika boleh jujur, Leng Xiaomo tidak ingin memusuhi setiap wanita yang ada di sekitar kakaknya, tetapi ia benar-benar tidak menyukai wanita ini.     

Entahlah, ia hanya merasa ada sesuatu yang janggal.     

Terlebih lagi, indra keenamnya selalu akurat.     

Meskipun Leng Yunchen sendiri sedikit terkejut dengan temperamen buruk adiknya hari ini, tapi ia tetap berkata dengan sopan pada wanita itu, "Nona Lin, ada sesuatu yang harus aku tangani. Jangan khawatir, kamu aman di sini. Aku akan menangani sisanya. Jika ada sesuatu, aku akan memberitahumu terlebih dulu."     

Kemudian, ia menambahkan, "Selain itu, Nona Lin, tolong ingat-ingat kembali apakah kamu melihat sesuatu secara tidak sengaja atau membawa sesuatu yang bukan milikmu. Mungkin ini menjadi alasan mengapa mereka datang padamu, dan setelah kamu mengingatnya baik-baik tolong beritahu aku."     

Saat Leng Yunchen mengucapkan kata-kata ini, sudah ada seseorang yang menunggu di depan pintu, jadi ia harus keluar dan pergi dulu.     

Meninggalkan wanita bernama Lin Qingya bersama Leng Xiaomo sendiri di sini.     

Tiba-tiba saja suasana berubah sunyi dan sedikit aneh.     

Leng Xiaomo langsung menatap lurus padanya dan berjalan ke arahnya selangkah demi selangkah.     

"Kamu, apa yang kamu lakukan?" Wajah Lin Qingya masih pucat. Dan kini, ia terpaksa mundur karena pergerakan Leng Xiaomo.     

Leng Xiaomo pun sedikit memiringkan kepala, menyunggingkan sebuah senyum berbahaya, kemudian terdengar suaranya yang datar, "Kamu benar-benar takut atau sengaja memiliki kepentingan lain untuknya? Kamu menyukainya?"     

Mendengar ini, Lin Qingya tampak tercengang, tapi kemudian raut wajahnya berangsur-angsur menunjukkan rona kemerahan, "Itu bukan urusanmu. Memangnya siapa kamu?"     

Wanita itu tidak menyadari bahwa rona merahnya langsung membuat gadis di seberangnya berkedip dingin.     

Tidak peduli apa tujuannya, tapi yang jelas, wanita ini tertarik pada kakaknya!     

Kini, bibir Leng Xiaomo mengangkat sentuhan ejekan sengit, "Hari ini, aku beruntung bisa bertemu jalang berhati busuk. Kurasa, julukan ini benar-benar sesuai dengan apa yang ada di hadapanku sekarang."     

"Kamu—-!"     

Apa maksud dari ucapannya sudah sangat jelas.     

Tidak peduli siapa gadis ini, tapi yang pasti, ia tidak bisa menahan penghinaan yang ditujukan untuknya.     

Hanya saja, tepat ketika percikan pertikaian memenuhi udara di antara mereka, Leng Yunchen kembali.     

Segera, Lin Qingya mengambil kesempatan ini untuk mengadu pada Leng Yunchen dengan wajah yang sudah tertekuk, "Kolonel Senior Leng, aku tidak tahu siapa dia?"     

Wajah Leng Xiaomo yang tampak dingin semakin tak terkendali.     

Tapi Leng Yunchen yang ada di sana tidak berpikir untuk menutup-nutupi kenyataan, "Adikku, kenapa?"     

Begitu mendengar ini, Lin Qingya tiba-tiba menatap Leng Xiaomo dengan tatapan aneh, "Oh? Dia sangat posesif, jadi kupikir itu pacarmu," ucapnya dengan sedikit cibiran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.