Adikmu Jelas Menyukaimu (2)
Adikmu Jelas Menyukaimu (2)
Tapi tunggu, ia baru saja diserang setelah tiba di Kota G?
Mata Leng Xiaomo seketika membeku dan ia merasa ada sesuatu yang salah di sini.
"Kenapa? Dia penumpang yang terbang dari Singapura? Dia dikejar di Kota G hari ini?" sahut Leng Xiaomo tanpa ekspresi.
Apa yang baru saja keluar dari mulutnya berhasil membuat Leng Yunchen sontak menatapnya dan raut keterkejutan muncul di wajahnya yang dingin, "Bagaimana kamu tahu?"
Bagaimana ia tahu tentang itu?
Dan warna berbeda seketika muncul di wajah wanita itu.
Namun tanpa diduga, Leng Xiaomo yang baru saja membuka mulutnya dengan santai hanya berjalan melewati wanita itu sembari mendengus dingin.
Kenapa? Karena ia juga turun dari pesawat yang sama dan diserang pagi tadi!
Hanya saja, apa yang sebenarnya terjadi?
Ia pikir dirinya adalah satu-satunya yang dikejar, tetapi sekarang tampaknya ada orang lain juga yang seperti ini.
Benarkah orang-orang itu tidak menemukan adegan yang mencurigakan antara ia dan Profesor Han dalam video itu, sehingga mereka mencurigai semua orang yang menaiki pesawat terbang segera setelah kecelakaan itu...??
Ya, bukan tidak mungkin untuk berpikir demikian.
Lagi pula, selain itu, apa alasan lainnya??
Mungkinkah wanita ini…
Entah apa yang Leng Xiaomo pikirkan, tapi tiba-tiba ia menatapnya dengan curiga.
Bahkan Leng Yunchen pun sepertinya juga menyadari sesuatu, jadi ia segera mengaktifkan mode waspada, buru-buru berjalan ke sisi adiknya sambil mencengkram bahunya, "Xiaomo, apa kamu juga..."
Sesaat setelah kalimat menggantung itu diucapkan.
Leng Xiaomo sangat menyadari bahwa garis pandang di belakang kakaknya juga diarahkan padanya dan wanita itu tiba-tiba mengedipkan matanya. Apa yang ingin ia katakan sebelumnya seketika tersumbat di tenggorokan, "Kakak, jangan khawatir, aku baik-baik saja. Aku baru saja selesai makan bersama dengan Keluarga Joy."
Apa yang ia katakan memang agak ambigu.
Untungnya, Leng Yunchen tidak terlalu memperhatikan. Ia hanya melihat adiknya dari atas ke bawah untuk memastikan bahwa Leng Xiaomo benar-benar baik-baik saja. Baru kemudian ia menghela napas lega, "Oke, kamu benar-benar membuatku takut."
Bagaimanapun, adiknya juga baru turun dari pesawat yang sama.
Lalu, Leng Yunchen kembali menatap ke arah wanita yang diserang hari ini sembari perlahan berkata kepada Leng Xiaomo, "Ini Nona Lin Qingya, orang yang naik pesawat bersamamu dan dia diserang pagi ini. Kami menduga orang-orang jahat itu ingin menyakitinya, jadi kami membawanya ke sini untuk memberikan perlindungan, sekaligus kami akan melihat apakah dapat menangkap orang-orang yang ingin menyakitinya."
Leng Xiaomo yang mendengar ini semakin mengerutkan keningnya, "Kenapa orang-orang itu mengejarnya? Apa dia tahu sesuatu yang seharusnya tidak dia ketahui? Atau apakah dia memiliki sesuatu yang diinginkan mereka?"
Sebenarnya, ini adalah masalah yang tidak bisa diungkapkan. Jadi begitu Leng Yunchen hendak mengatakan sesuatu padanya, ia melihat wanita muda bernama Lin Qingya itu tiba-tiba berbicara dengan penuh semangat, "Kolonel Senior Leng, masalah ini tidak pantas diumbar ke publik. Meski kita berada di pesawat yang sama, tetapi orang yang diserang adalah aku, bukan dia. Jadi seharusnya dia tidak perlu tahu banyak."
Jelas, ini merupakan kewaspadaan yang cukup normal, tapi apa yang sebenarnya terjadi?
Hingga Leng Xiaomo sepertinya mendengar sedikit sentuhan… godaan?
Apa wanita itu mengujinya?
Mau tak mau, Leng Xiaomo bertanya-tanya mengapa ia merasa seperti ini, tetapi bagaimanapun, ia akan tetap memilih untuk mematuhi hatinya.
"Kalau begitu, kamu bisa tinggal di sini sepanjang waktu," ucapnya dengan senyum tersungging.
Tentu Lin Qingya tampak tercengang dan segera menatapnya dengan sorot mata yang rumit.
Di saat yang sama, Leng Xiaomo juga menatapnya secara langsung, dengan sorot matanya yang tak bisa dijelaskan.