Kak, Datanglah (2)
Kak, Datanglah (2)
Sementara Leng Xiaomo yang mendengarkan suara itu terdiam cukup lama. Bahkan sorot matanya berubah menggelap. Apakah tugasnya selalu yang paling penting di hidupnya?
Bahkan di saat seperti itu saja, ia sama sekali tidak memedulikan adiknya sendiri.
Alhasil, Leng Xiaomo menarik napas dalam-dalam, memandang ke langit malam yang muram, dan berkata perlahan, "Tidak apa-apa, kakak. Kalau kamu sangat sibuk, jangan lupa beristirahat."
Setelah itu, Leng Xiaomo hendak mengakhiri panggilannya. Sejujurnya pun, ia hanya tidak ingin membuat Leng Yunchen terlibat dalam masalahnya saat ini.
Hanya saja, tepat di saat itu, tiba-tiba gemuruh yang diiringi kilat menggelegar membelah sunyinya malam.
Seolah bumi akan terguncang selama tiga menit. Tapi bukan hal yang aneh jika terjadi badai hujan saat di musim panas seperti ini.
Dan ketika Leng Xiao Mo hendak menutup telepon, tiba-tiba ia mendengar suara kakaknya yang meninggi di sana, "Xiaomo?! Di mana kamu? Kamu keluar sangat larut!"
Tampak Leng Xiaomo mengangkat alisnya dengan kilatan berbeda dari matanya.
Langit pun mulai menjatuhkan tetesan air hujan. Perlahan Leng Xiaomo melangkah mundur, berbalik dengan ponsel dan kopernya, sambil berkata dengan lemah, "Tidak apa-apa, kakak. Aku baru saja tiba di bandara."
Setelah itu, langit kembali bergemuruh dan hujan deras turun.
Tentu semua suara ini terekam jelas di ponsel.
Hingga membuat Leng Yunchen mengambil ponselnya dan bangkit perlahan dari kantor di Kota G. Memutar kepalanya, ia melihat kilat di langit luar. Hujan turun dengan deras saat ini, dan seluruh Kota G tampaknya terperangkap dalam tirai hujan yang lebat.
Saat itulah Leng Yuchen akhirnya mengubah sikap. Dengan yakin ia berucap tegas, "Kamu ke Kota G."
Ini bukan sebuah pertanyaan.
Yang membuat Leng Xiaomo hanya mampu terdiam, "..."
Ia tidak berbicara lagi, karena ia jelas-jelas berada di tengah hujan seperti itu. Sejujurnya ia pun khawatir jika kakaknya tidak bisa datang menjemputnya karena sedang sibuk mengerjakan tugas.
Apalagi, Leng Xiaomo bukan tipe orang yang suka dengan sengaja mengganggunya.
Tetapi ia tidak menyangka saat di detik berikutnya, suara magnetis Leng Yunchen yang rendah kembali terdengar, "Jangan keluar sekarang, jangan kemana-mana, aku akan menjemputmu."
Keterkejutan di hati Leng Xiaomo tak lagi mampu dibendung, "Kakak, kamu tidak perlu—"
"Dengar, jangan kemana-mana. Aku akan segera ke sana."
"Tapi, Kak…"
Sebelum ia mampu menyelesaikan kalimatnya, Leng Yunchen lebih dulu menutup telepon.
Menyisakan Leng Xiaomo yang berdiri di luar bandara berlindung dari hujan sambil menyaksikan derasnya air yang berjatuhan di Kota G. Lalu, ketika ia meletakkan ponselnya dan mendapati dayanya sisa 5%, tampak helaan napasnya yang samar meluncur keluar.
Padahal ia ingin memberitahu kakaknya jika ponselnya kehabisan daya.
Namun, Leng Xiaomo tidak menyangka jika kakaknya akan menjemput saat ini. Ia pikir Leng Yunchen paling-paling hanya akan mengirim seseorang untuk menjemputnya.
Alhasil, ia memutuskan untuk tidak masuk. Sebaliknya, ia berdiri di tempat tunggu di luar bandara sembari memandangi hujan lebat. Entah kenapa, ia tiba-tiba meraba sakunya dan hanya ingin mengeluarkan sebatang rokok, tetapi sebuah pemikiran seketika melintas. Tangannya sempat terhenti sesaat, sebelum akhirnya ia mengeluarkan permen karet dari tasnya.
Setelah membuka dan masukkan permen karet ke dalam mulut, napas dingin yang bercampur aroma mint itu langsung menyebar di mulut, menghilangkan sedikit rasa tembakau ringan yang masih tersisa.
Sedang Leng Yunchen yang datang dari kota tentu membutuhkan waktu. Lagi pula, di luar sedang hujan deras. Itulah kenapa ia memilih untuk berangkat sendiri karena tidak ingin adiknya dijemput oleh orang yang tidak berpengalaman.
Hanya saja, saat ia sudah akan tiba dan hendak menelpon adiknya untuk memintanya keluar, panggilannya sama sekali tidak diindahkan oleh Leng Xiaomo.
Hal ini tentu membuat Leng Yunchen semakin khawatir.
Dengan kening berkerut.
Mobilnya diberhentikan tepat di pintu keluar bandara. Lalu, saat ia hendak turun dari mobil dan masuk untuk mencarinya——