Rong Zhan Menghancurkan Keharmonisan (8)
Rong Zhan Menghancurkan Keharmonisan (8)
Meski sebenarnya ada banyak hal yang ingin dikatakan Sang Xia, tetapi di hadapan Rong Zhan yang seperti itu, suaranya seolah terhalang, dan menjadi sulit untuk mengatakan apa pun.
Akhirnya, ia menarik sudut bibirnya, menatapnya dengan serius, dan mencoba mengubah pikirannya, "Terlalu dini untuk memikirkan masa depan dan kita tidak bisa mengatakan apa-apa. Jika mereka seperti itu, jika keduanya benar-benar ingin bersatu, itu takdir, dan kita tidak bisa menghentikan—"
"Tidak bisa menghentikan?! Bagaimana mungkin tidak bisa menghentikannya?! Mulai sekarang, aku akan memberitahunya bahwa dia tidak bisa berkencan dengan anak itu! Aku tidak peduli dengan siapa anak itu bersama di masa depan, yang jelas tidak boleh bersama putriku. Gen itu diturunkan dari generasi ke generasi, yang akan menjadi tidak baik untuknya!!"
Ketika Rong Zhan mengatakan kalimat terakhir ini, mau tidak mau, nada suaranya menjadi semakin berat.
Apalagi saat melihat sorot mata Sang Xia yang lebih rumit, sepertinya ia tidak menyangka bahwa istrinya akan setuju jika putri mereka akan terus bersama pria kecil yang tidak normal itu.
Sementara Sang Xia sendiri juga tidak menyangka bahwa emosi Rong Zhan tentang topik ini akan begitu kuat dan sangat ketat terhadap masa depan anak itu.
Tampaknya dalam beberapa hal, sebuah mitos umum memang tidak bisa disangkal.
Dalam banyak kasus, pria memang selalu lebih rasional, sedangkan wanita lebih emosional.
Sang Xia tidak bisa mengatakan jika pemikiran Rong Zhan salah, bahkan sebenarnya, ia sendiri juga tidak ingin mereka bersama. Tetapi jika demikian, tidak ada yang bisa menghentikan dan mengendalikannya, bukan?
Tapi sekarang, ia tahu bahwa dirinya tidak bisa berbicara lagi.
Apa yang akan keluar dari mulutnya nanti hanya akan membuat Rong Zhan merasa jika ia berlawanan dengannya.
Sejujurnya, ia tidak setuju, tetapi juga tidak merasa keberatan.
Hingga akhirnya, Sang Xia merentangkan tangannya dan mengangguk, "Oke, terserah kamu, tetapi sebaiknya kita harus menyiapkan mental. Bagaimanapun, ini ini adalah hidupnya, dan jika kamu terlalu menentang, dia bisa saja melarikan diri."
Setelah mengatakannya itu, Sang Xia berjalan melewatinya dan pergi ke kamar tidur mereka.
Meninggalkan Rong Zhan dengan raut wajah berkabut dan tak terkatakan.
Mudah-mudahan, Su Li merawat putranya dengan baik.
Yang jelas, ia tidak bisa membiarkan kedua anak itu bersama. Untuk sementara, masalah ini masih bisa dikendalikan karena keduanya sama-sama masih kecil. Satu hal yang pasti, masalah ini tidak akan semakin membesar jika mereka tidak akan pernah bertemu lagi seumur hidup!
Ini demi kebaikan anak-anak.
Mau tak mau, Rong Zhan memandangi kedua anaknya sebelum kembali ke kamar tidur. Tampilan kedua sosok kecil yang berbaring di tempat tidur itu berangsur-angsur menenangkan hati Rong Zhan yang gelisah.
Ia lalu menutupi tubuh Xiao Ba Wanghua dengan selimut, kemudian duduk di samping mereka selama sesaat, sebelum akhirnya ia menundukkan kepala untuk mencium kepala kecil mereka secara bergantian. Dengan napas panjang, ia bangkit dan pergi.
Kembali ke kamar tidur.
Kamar tidur itu sunyi. Ketika Sang Xia kembali tadi, ia melepas mantelnya dan duduk di samping ranjang dengan pakaian tipisnya, melihat kertas musik karyanya dengan tatapan serius dan prihatin.
Hingga hari mulai gelap.
Rong Zhan juga masuk. Kali ini, sensasi matahari terbenam yang diselimuti kabut cahaya keemasan menyelimuti dirinya. Beberapa helai rambut patah menggantung di telinganya, menampilkan sosoknya yang sedikit malas dan sedikit berantakan.
Suasana seperti itu tidak jarang terjadi antara keduanya. Ruangan yang begitu sunyi, sepi, hening, tapi untuk hari ini, sekarang, saat ini——
Karena kejadian-kejadian sebelumnya, udara seolah dipenuhi dengan suasana yang berbeda.
Sang Xia tampak begitu serius dan fokus, seolah-olah tidak menyadari kedatangan Rong Zhan.
Sedangkan Rong Zhan sendiri hanya melihat sosoknya dari waktu ke waktu di dalam ruangan, mondar-mandir sebentar, dan akhirnya berjalan perlahan.